BAB 46

13.4K 1.1K 365
                                    

Hallo, hallo, hai. Apa kabar? Semoga baik ya.
Setelah sekian lamanya gak up, akhirnya aku up nih. Jangan lupa vote, komen dan Follow akun author nya ya. Kalau gak di follow, banyak kejadian BAB gak bisa kebuka.

Wajib komen di setiap paragraf juga ya.

Jangan jadi pembaca yang gelap, sengku💅

••••

Semua anggota taekwondo geup putih sekarang telah berkumpul di lapangan, dan mereka akan berangkat ke Jakarta Utara.

Dari Kampus ke Hutan Kota Gbk sepertinya kurang lebih memakan waktu 30 menitan jika jalanan tidak terlalu macet.

"Sebelum kita semua pergi, silahkan untuk berdoa di dalam hati sesuai kepercayaan nya masing-masing," ucap Arkana yang berdiri di depan mereka semua, dan di samping Master Asrar.

Setelah semua berdoa di dalam hati, Arkana pun menginstruksikan untuk segera pergi, dan di minta untuk berhati-hati saat mengendara.

"Elzira!" panggil Arkana, membuat Elzira dan Luna menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya Elzira.

"Ayo pergi bareng gue," ajak Arkana seraya memegangi pergelangan tangan Elzira, lalu setelah itu menariknya untuk pergi.

"Woi, gue gimana?" tanya Luna.

"Ih, bentar. Itu sahabat gue kasian tau. Terus mobil gue gimana? " tanya Elzira kepada Arkana yang maen asal tarik saja.

"Liat, ada kan orang yang nyamperin dia. Jadi gak usah khawatirin dia. Lagian udah gede juga," ujar Arkana. "Dan untuk mobil, nanti gue suruh orang buat nganterin," lanjutnya.

"Oh iya deh kalau gitu. Tapi yang nyamperin Luna, itu siapa emangnya?"

"Radit," jawab Arkana, singkat.

"Lun, duluan ya!" seru Elzira sembari melambaikan tangan nya.

Ekhem!

Elzira berdeham ketika melihat tangan Arkana tidak melepaskan tangannya.

"Eh, sorry." Arkana melepaskan tangan nya dari pergelangan tangan Elzira, lalu setelah itu ia berkata, "Ayo."

Setelah berada di  parkiran, Arkana dan Elzira  menghampiri sepeda motor, lalu Arkana memakai helm yang berada di motor sebelah nya.

"Itu helm siapa yang lo pake, terus buat gue mana?" tanya Elzira.

Arkana mengambil helm miliknya, lalu ia memakaikannya di kepala Elzira, seraya berkata, "Ini helm milik si Tian, dan ini helm gue dipake lo."

"Hm," balas Elzira singkat, dan matanya memandangi visual indah yang berada di hadapan nya.

Setelah memakai helm, keduanya pun menaiki sepeda motor.

Begitu Elzira naik ke atas sepeda motornya, Arkana langsung membawa tangan Elzira untuk memeluk pinggangnya.

"Pegangan kalau gak mau jatoh, kalau mau jatoh sih silahkan singkirin tangan lo," kata Arkana, datar.

"Iya, gue takut jatoh." Elzira tentu tidak ingin melepaskan pelukan itu. Ia merasak nyaman dan juga bahagia ketika bisa seperti ini dengan Arkana.

Arkana melajukan sepeda motornya, keluar dari parkiran dan melaju dengan kecepatan sedang di jalanan yang cukup ramai itu.

"Oh iya, gue denger lo di selingkuhin, ya. Kasian banget deh lo," ucap Elzira sembari tertawa kecil.

"Iya," jawab Arkana, singkat.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang