4. A Tea to Remember

946 124 18
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Redamancy (n) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.

〰️

Levi melipat kedua tangannya ke dada seraya mengamati suasana di dalam kabin kapal saat ini. Beberapa orang melirik ke arahnya karena mengenal siapa dirinya. Tentu saja, karena titelnya sebagai salah satu prajurit terkuat umat manusia membuat dirinya di kenal dengan orang-orang di dalam tembok. Dia hanya berharap agak tidak ada orang yang mengajaknya untuk berbicara saat ini karena dia terlalu malas untuk menanggapi hal tersebut.

Pria itu melirik (Name) yang duduk di sebelahnya dengan tenang. Tidak ada percakapan yang berarti lagi di antara mereka setelah pembicaraan di atas kereta tadi. Sebelumnya bahkan (Name) sempat menyuruh Levi untuk kembali ke markas sesampainya mereka di pelabuhan, namun Levi menolak dengan alasan dia sudah berniat untuk mengantar wanita itu sampai rumahnya. Dia bukan lelaki brengsek yang membiarkan seorang wanita pulang sendirian disaat hari sudah gelap seperti sekarang.

Dug

Suara benturan kecil yang terdengar dari sebelahnya, membuat Levi mengalihkan pandangannya pada (Name). Wanita itu terlihat sangat mengantuk dan sudah beberapa kali berusaha untuk tetap membuka matanya agar tetap terjaga. Namun pada akhirnya mata (Name) terpejam dengan sempurna.

Levi yakin, (Name) pasti sangat kelelahan setelah perjalanan jauhnya hari ini. Pria itu memperhatikan wajah damai (Name) dalam tidurnya sampai tiba-tiba kepala wanita itu hampir saja terbentur dinding kabin jika Levi tidak menahan bahunya.

Levi menghembuskan napasnya berat karena merasa tidak tega. Secara perlahan pria itu menarik tubuh (Name) mendekat ke arahnya agar kepala wanita itu bersandar pada bahunya.

Dia tidak memperdulikan beberapa mata yang melihat tindakannya tersebut. Yang jelas dia berharap (Name) dapat tertidur dengan tenang sampai mereka tiba di pelabuhan tujuan mereka.

"Jangan tinggalkan aku."

Lirihan suara (Name) menarik perhatian Levi seketika. Levi memeperhatikan wajah (Name) yang terlihat tidak tenang dalam tidurnya, bahkan dia merasakan badan wanita itu yang mulai menegang.

"Kumohon jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayang lagi."

Tanpa sadar Levi menggenggam telapak tangan wanita itu dan mengelusnya pelan. Berharap sentuhannya itu dapat menghilangkan mimpi buruk yang (Name) alami. Akhirnya secara perlahan badan (Name) kembali rileks, kerutan di wajahnya pun menghilang menyisakan sebuah ketenangan di sana.

Redamancy / Levi x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang