〰️
Redamancy (n) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.
〰️
Pemuda bermarga Jaeger itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat sambil memandang perkemahan para pengungsi timur yang berada dipinggir kota Liberio. Sejak kedatangannya di tempat musuh, Eren sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal baru yang baru dia temukan selama dia hidup. Menginjakkan kakinya di tanah kelahiran ayahnya ini saja sudah cukup membuatnya mual.
Teman-temannya saat ini mungkin sedang menikmati beberapa hidangan yang disediakan oleh para pengungsi sebagai tanda terima kasih telah menyelamatkan dua anak kecil kelompok mereka yang sempat tertangkap basah mencuri uang dan hampir diamuk massa. Sedangkan dia lebih memilih untuk berada di luar dan mencari angin segar setelah seharian berada di tempat ini. Bagaimana dirinya melihat berbagai macam sifat manusia yang tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya.
Perhatian Eren teralihkan saat melihat sosok Mikasa yang berjalan keluar dari tenda dan seperti tengah mencari sesuatu. Meskipun berada di dalam kegelapan, Eren masih bisa melihat bagaimana wajah cantik Mikasa dengan jelas.
"Aku hanya ingin kau memikirkan pilihanmu baik-baik sebelum menentukannya."
Perkataan (Name) kemarin masih terngiang di kepalanya. Memikirkan hal tersebut cukup membuat kepalanya pening. Pada kenyataannya, dia sama sekali tidak memiliki pilihan. Jika dia ingin orang-orang yang dia sayangi tetap hidup dalam kedamaian, maka dia tetap harus melakukan rencananya meskipun itu berarti mengorbankan dirinya sendiri.
"Apa yang kau pikirkan?"
Eren mengalihkan pandangannya ke samping dan menemukan Levi yang kini ikut duduk tepat di sebelahnya.
"Tidak penting." Balas Eren singkat.
Keduanya terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya Levi mulai jenuh dan membuka suaranya.
"Apa yang kau bicarakan dengan (Name) kemarin?" Tanya Levi langsung.
Eren mendelik mendengar pertanyaan tersebut. Tentu saja Kaptennya itu tidak akan mau duduk di sampingnya dengan beralaskan tanah yang kotor jika tidak ada hal penting yang ingin dibicarakan.
"Kau mengikuti kami?" Tanya Eren balik.
"Tidak. Aku hanya melihat kalian pergi meninggalkan markas kemarin." Kilah Levi.
Eren tertawa kecil, "Tak perlu repot untuk berbohong, Kapten. Aku sempat melihatmu mengawasi kami di pelabuhan." Katanya.
Levi berdehem sejenak untuk menghapuslan rasa malu yang memenuhi tubuhnya, "Sial." Umpatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy / Levi x Readers
Fanfiction[Sequel of EPHEMERAL] Levi merasakan ada yang hilang dalam hidupnya setelah misi perebutan dinding Maria telah dilaksanakan dengan sempurna. Selain kematian orang yang sangat dekat dengannya-Erwin dan ratusan prajurit lainnya dalam misi tersebut, pr...