15. Weird Feeling

695 93 14
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Redamancy (n) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.

〰️

Genangan air hujan yang menyentuh pipi lelaki itu membuatnya tersadar seketika. Levi membuka kedua matanya saat mendengar sebuah teriakan familiar yang memanggil namanya. Dengan segera Levi membangkitkan tubuhnya dan melihat pemandangan di sekitarnya. Pepohonan? Sungai? Padang rumput? Bukankah sebelumnya dia tengah berbaring di ruang kesehatan? Kenapa dia berada di sini?

Mata Levi membulat seketika saat melihat kawanan titan yang berlari ke arah sungai yang berada jauh di depannya. Tak hanya itu, dia bisa melihat seorang gadis yang tengah memanggil namanya dari arah sungai itu. Aliese? Ah, sepertinya dia tengah bermimpi sekarang. Mimpi yang sangat sering mendatanginya dulu sesaat kematian Aliese. Levi memilih untuk mendudukkan tubuhnya kembali, tidak berniat untuk mengikuti alur mimpi yang membawanya sekarang karena dia sudah terlalu lelah dengan semua ini. Namun sesaat dirinya terduduk, dia malah berada di sebuah padang pasir malam bersama seorang gadis kecil berambut pirang panjang yang tengah menatapnya dengan antusias.

"Hai, kita bertemu kembali?" Ujar anak itu sambil tersenyum tipis.

Levi mengernyitkan dahinya, "Aku tidak mengenalmu." Balasnya aneh.

"Oh tentu saja kau tidak mengingatku." Kata anak kecil itu sambil tertawa.

"Bagaimana kehidupanmu kali ini? Apa kau menyukainya?" Lanjut anak itu bertanya.

"Kau berbicara seakan aku pernah memiliki kehidupan yang lain saja. Dasar bocah." Sarkas Levi.

Anak perempuan itu menggaruk pipinya yang tak gatal, "Sepertinya kau cukup menyukai kehidupanmu saat ini, kau seharusnya berterima kasih dengannya." Ucapnya.

"Siapa maksudmu? Kenapa kau membicarakan hal yang tidak aku mengerti?" Tanya Levi bingung.

"Tapi tetap saja, takdir salah satu temanmu itu tidak cukup bagus di kehidupan kali ini." Anak kecil itu bangkit dari duduknya dan berjalan mengitari Levi.

Levi menghembuskan napasnya kasar. Bocah ini sepertinya hanya berbicara dengan dirinya sendiri tanpa memperdulikan pertanyaan yang dia lontarkan sejak tadi. Dari sekian banyak mimpi, kenapa dia bisa memimpikan hal aneh seperti ini.

"Kau tidak bermimpi tahu, aku memang sedang datang ke alam bawah sadarmu."

Levi menatap anak kecil itu dengan aneh, "Untuk apa kau mendatangiku?" Tanyanya bingung.

Redamancy / Levi x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang