cpt 4🐉

101 12 4
                                    

Uhuy!
Annyeong Yeorobun!!
Author up nih! Tepuk jidat dulu tepuk jidat!
Happy reading guys💚🤗

~ngantuk,tidur. Lapar,makan. Gak punya duit ? Yaa kasih dong! Kan gue gak punya duit.~

Risa tengah menikmati secangkir teh hangat bersama Nikol ditepi kolam renang minimalis dirumahnya. Mereka sibuk mengobrol membahas hal-hal kecil setelah beberapa bulan Nikol tidak pulang karena ditugaskan di Kalimantan. Pria itu sangat merindukan keluarga kecilnya.


"Bri biasanya suka pulang telat ya?" Pria berumur 42 tahun itu jarang sekali bertemu Brian. Alasannya tentu karena profesinya sebagai seorang anggota TNI. Nikol sering kali bertugas keluar kota.

"Ya,mungkin sebentar lagi pulang."

Tak lama terdengar suara Brian berteriak mencari-cari Risa. Begitulah Brian,setiap kali pulang ia akan selalu memanggil-manggil Risa, walaupun terkadang Risa masih berada dirumah sakit.

"Mamaaaaa! Yuhuuuuu! Bri ganteng pulang!"

"Mama! Anak mama yang ganteng udah pulang! Awowooo!" Teriak Brian cosplay menjadi Tarzan.

Saat cowok itu mendapati Risa tengah bersama seorang pria yang berstatus sebagai Suami Risa,itu berarti Papanya,Brian reflek menutup mulut. Ada rasa bahagia yang menyelimutinya.

"Omo! Omegat! Papa udah balik. Huwaa romantis sekali Mak bapak gue ya Allah. Gue yang jomblo sejak zigot ini merasa iri," Brian misek-misek,bibir bawahnya jadi maju saat melihat keharmonisan kedua orangtuanya. Ya,Brian sangat bersyukur akan itu.

"Kalo dipikir-pikir,mereka kayak didrama Descendants of the sun. But,gue bersyukur mungkin ini sebabnya gue terlahir menjadi Brian yang ganteng. Karena gue dibuat dengan penuh cin-ta. Ya kan ya Allah." Gumam Brian agak konyol.

Tapi sedetik kemudian ia terpikir dengan satu ide. Dengan senyum jahilnya,Brian mulai berjalan mendekat. Ia siap berakting mengidap penyakit asma stadium Akhir.

Saat sudah dekat,Brian memanggil Orang tuannya sambil berlagak sesak nafas.

"Ma-ma...... haa-aaaft...." Brian berjalan tertatih-tatih mendekat,lalu tiba-tiba ambruk begitu saja. Tentu Nikol dan Risa panik dan berlari mendekat.

Risa mencoba memeriksa keadaan putranya itu.

"Gimana ma?" Tanya Nikol panik.

"Aneh.." Risa beralih menatap Nikol. Ia tidak menemukan apapun selain tanda-tanda kebohongan. Lalu Keduanya kembali memperhatikan wajah putranya itu lamat-lamat. Dugaan yang sama tersimpan dikepala masing-masing.

"Wleeee!" Risa dan Nikol dibuat terkejut saat Brian tiba-tiba bangun sambil memeletkan lidah dan menjulingkan matanya. Nyaris saja Pria itu terjungkal karena ulah Brian. tapi sang pelaku malah tertawa senang,merasa sukses telah mengerjai orang tuanya.

Nikol ingin sekali marah,lalu menembak kepala putranya itu. Tapi sayangnya ia masih rindu dengan Brian. Alhasil pria itu hanya mengelus dada dan kembali duduk.

"Kaget yaa?"

"Bri! Untung mama gak jantungan!"

"Iya,ma. Maafin putramu yang ganteng ini." Brian berjalan mendekat lalu duduk disamping Nikol.

"Papa udah pulang,pa? Bawa oleh-oleh buat Bri enggak?"

"Astaghfirullah, Bri. Papa baru pulang malah nanyain oleh-oleh,orang tu tanya kabarnya gimana." Celetuk Risa. Wanita itu berkecak pinggang dihadapan Brian sekarang.

"Ah mama! Bri kan punya mata,biasa liat kalo papa itu sehat wal'afiat. Itu cuma pertanyaan basi buat orang-orang yang suka cari muka. Ya kan pa?" Brian menaik turunkan alisnya.

Brian Airlangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang