Annyeong guys.
Happy reading yaaps*********
~Biarkan pelangi datang setelah hujan. Lalu aku datang saat kau terluka~_Brian Airlangga
Brian sudah berhadapan di meja makan. Berbagai makanan yang tersaji sama sekali tidak menarik perhatian Milka.
"Dipandangin doang?" Pertanyaan Brian sukses menyadarkan Milka.
"Gak gue kasih sianida kali. Jadi tenang aja," Brian menyakinkan gadis itu bahwa dia tidak sejahat itu.
"Atau jangan-jangan,Lo canggung ya makan berdua sama gue?" Goda Brian tapi sialnya malah dia sendiri yang baper sedangkan Milka diam saja.
"Gue gak laper," Akhirnya gadis itu bersuara.
"What? Gak laper? Lo kalo mau bohong belajar dulu nih sama gue."
Brian memukul-mukul dada bidangnya,merasa bahwa berbohong adalah sesuatu yang pantas untuk dibanggakan.tapi Brian hanya bercanda,aslinya dia anak jujur.
"Gue ambilin aja,yak." Tanpa diminta,Brian mulai menyendok kan nasi untuk Milka. Tapi saat baru saja hendak memasukkan kedalam piring gadis itu, tangan Milka lebih dulu mencekalnya. "Biar gue," Milka mengambil alih.
Secara tak sengaja tangan mereka jadi bersentuhan. Sial Brian malah bersemu. Kenapa dia cepat sekali baper? Tolonglah! Brian itu seorang cowok.
"Ciye ciyee muka Lo pink kayak babi," Tiba-tiba Atuy datang entah dari planet mana. Tidak lupa diikuti Rafa dan Ipal yang cekikikan.
Brian terkejut. Apa-apaan ini? Tidak pas sekali. Kedatangan tiga teman sengkleknya jelas mengacaukan situasi romantis yang tidak terduga ini.
"Kok beban-beban gue pada Dateng sih?!" Sarkas Brian.
"Eh centong sayur! Lo harus bersyukur. Kita dateng ke sini mau menyelamatkan,Lo." Sahut Ipal.
"Apaan?" Biar merotasikan bola matanya.
Sementara Milka hanya diam. Melihat Atuy,Ipal,dan Rafa jelas mengingatkannya kepada Malvin.
Dulu mereka sering sekali datang ke rumah,sekedar untuk bermain game,gitar atau apalah.
Tapi sepertinya mereka sudah banyak berubah. Diantara mereka memang tidak pernah ada yang tahu tentang keadaan Malvin. tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Airlangga
Jugendliteratur"Tertawalah sampai kau lupa dengan yang namanya luka" _Brian Airlangga "Mereka akan sangat bahagia dengan tawa yang kau ciptakan,hingga mereka lupa jika sedang dibohongi" _Brian Airlangga "Air mata yang ku hapus saat ini,mungkin akan tumpah lagi di...