Annyeong Yeorobun!
Sebenernya gue males nulis😭
Semangatin dong 💚
~Menjadi manusia yang bisa bernafas dengan baik itu sudah cukup untuk membuatmu bersyukur~
_Brian Airlangga
Setelah tiba disekolah,Brian tampak hanya berdiri didepan gerbang. Mungkin sudah sekitar satu jam ia menimbang-nimbang keputusannya sambil menggigiti kuku telunjuknya. Terlihat sekali dari wajahnya kalau keberanian dalam dirinya menurun sekian derajat."Aman gak ya?" Brian berdecak sebal. Sejujurnya Brian sangat takut dengan hantu.
"Merinding juga. Ck Kaki gue kenapa gemetar gini?" Brian menarik napas panjang sebelum akhirnya memberanikan diri untuk melangkah.
"Demi setan gepeng! Gue bisa! Hantu-hantunya gak bakal tega nakutin cowok ganteng kayak gue."
Brian mulai berjalan memasuki lorong kelas untuk menuju kelasnya yang lumayan jauh. Kelas Brian berada di lantai tiga. Dengan sisa keberanian yang ada,Brian masuk menembus kegelapan bermodalkan senter mainan yang ia miliki sejak kelas 5 SD.
Berkali-kali Brian menghela napas. Ia juga berusaha setenang mungkin dan menepis pikiran-pikiran negatif dikepalanya. Ia yakin sekolahnya ini bukanlah sekolah horor seperti di film-film.
"Ck! Huh! Setan gepeng-setan gepeng! Kalo bukan karena Lo,mungkin gue udah bobok syantik di kasur gue. Kenapa sih,lu gak Langsung lompat sendiri ke kantong gue. Pake acara ketinggalan lagi."
"Atau kalo gak,Lo jalan aja pulang kerumah. Gak usah disusulin kayak gini. Manja ya Lo." Untuk kesekian kalinya Brian menghela napas.
"Yaa tuhan,semoga aja hantu-hantunya udah pada tidur,pasti mereka capek udah kerja keras seharian." Gumam Brian. Tapi dua detik berikutnya,Brian berhenti memikirkan ulang perkataan yang baru saja ia ucapkan. Ada yang salah.
"Hantu kan healing malem hari ? Siang dia kan......." Brian Bergidik. Keberaniannya hanya tersisa lima belas persen. Perlahan Brian meneguk salivanya sendiri. Keringat dingin bercucuran. Tidak tahu kenapa Brian setakut ini.
"Aaaaaaaaaa!!!" Brian berlari sekencang-kencangnya menuju kelas. Beruntung benda gepeng itu tergeletak diatas mejanya.
"Huuuh! Disini rupanya Lo? Ayok balik! Bandel banget sih,Lo. Jadi setan gepeng tu yang nurut dong!" Brian merah-marah tidak jelas. Beruntung tidak ada yang melihatnya. Tanpa buang waktu,Brian segera keluar.
Brian menghidupkan senter di handphonenya yang jauh lebih baik daripada cahaya redup dari senter mainan berwarna hijau itu.
Rasa takutnya sedikit berkurang saat ia memilih berjalan sambil mendengarkan lagu keong racun.sekilas info,lagu itu adalah lagu yang sering di setel Bu RT. Brian sering mendengarnya setiap pagi ketika hendak berangkat ke sekolah. Yang anehnya lama kelamaan ia juga jadi suka. Terdengar senandung kecil Brian mengikuti lirik lagu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Airlangga
Teen Fiction"Tertawalah sampai kau lupa dengan yang namanya luka" _Brian Airlangga "Mereka akan sangat bahagia dengan tawa yang kau ciptakan,hingga mereka lupa jika sedang dibohongi" _Brian Airlangga "Air mata yang ku hapus saat ini,mungkin akan tumpah lagi di...