cpt 22🐉

51 2 0
                                    

Hai guys gimana kabar kalian hehe....
Btw jangan lupa Vote dan komen biar author lebih semangat lagi.

~Jangan pernah berfikir tertawanya seseorang berarti dia bahagia. Karena semua orang punya cara tersendiri untuk mengatur ekspresi ~

_Brian Airlangga

Malam yang sudah ditentukan tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang sudah ditentukan tiba.....
Dimana anak-anak G-Dragon dan Astro berbaris diposisi masing-masing. Mereka sudah siap menyaksikan balapan malam ini. Antara dua ketua geng.

Brian sudah siap dengan my lady, motor kesayangannya.

Begitu pun dengan Justin. Cowok itu beberapa kali menoleh pada Brian, hanya untuk memastikan kesiapan sang lawan.

"BRIIIIII SEMANGAT WOY! KALO MENANG, GUE TRAKTIR MARTABAK MINI!" Teriak Atuy menyemangati.

"Bismillah dulu, Bri! Biar berkah!" Sahut Rafa tak kalah semangat.

Diam-diam Justin tersenyum miring dibalik helmnya. Cowok itu menggeber gas motornya, lalu tangan kirinya bergerak ke arah Brian menurunkan jempolnya. "Lo pasti kalah."

Brian yang melihat penghinaan Justin itu hanya tertawa kecil. "Liat aja si Jono. Gue bikin jilat ludah sendiri, Lo."

Seorang wanita berpakaian serba hitam dengan kuncir kuda berjalan ke arena balap. Menodongkan pistol ke angkasa.

Mereka berhitung mundur bersama.

Satu......

Dua......

Tiga......

Dor!

Bertepatan dengan bunyi pistol yang menembak ke udara, motor Justin dan Brian langsung melaju dengan sangat cepat.

Masing-masing kubu berteriak menyemangati. "Bri! Semangat Bri! Gue traktir kalo menang!" Teriak Ipal tak mau kalah dari pendukung Justin.

"Justin go! Justin go! Justin go!"

"Huuuuuuuu!" Teriak kubu Brian bersamaan menyoraki mereka. Saling tak terima, akhirnya mereka lembar olok-olokan.

"Eh kubu Jono! Alay banget kek Jamet!" Teriak Rafa nyaring.

"Bacot Lo!" Balas seorang diantara pasukan Justin.

"Huuuuuuuu!"

"Wuuuuuuuuuu!"

Sedangkan Justin dan Brian masih sibuk bersaing dijalanan. Masing-masing dari mereka terus menarik gas motornya.

Hingga beberapa saat kemudian motor Brian berhasil membalap motor Justin, lalu melaju jauh didepannya. Sedikitpun Brian tidak memberi celah pada Justin untuk membalap motornya.

"Shit!" Justin mengumpat kesal karena tertinggal oleh Brian.

"Uhu! The best emang Lo, my lady. Makin sayang deh muuuach!" Brian tertawa kecil dibalik helmnya saat melihat Justin yang tertinggal jauh dari kaca spion.

Brian Airlangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang