PH31

19.2K 1.5K 119
                                    

Jaemin tersenyum memandangi penampilannya pagi ini, cuaca hampir memasuki musim semi, dia tak harus lagi memakai pakaian tebal, jadi dia putuskan memakai pakaian semi formal, hanya kaos dan blazer.

Kepalanya menoleh saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, ada sang suami yang datang mengenakan handuk menutupi area intimnya, membiarkan tubuh bagian atasnya menjadi pemandangan pagi bagi Jaemin.

Pria itu melangkah menuju lemari untuk mengambil pakaiannya, tepat saat melintasi Jaemin, tangannya terulur memukul bokong sang suami membuat Jaemin tersenyum, dia langsung menaikkan bokongnya membuat alis Jeno bertaut.

“Apa?” Tanya Jeno.

“Lakukan lagi.” Pintanya.

Jeno menggeleng tapi berakhir menuruti kemauan suaminya, dia meninggalkan pukulan pada bokong sintal suaminya membuat Jaemin tersenyum puas.

“Aku tunggu di meja makan.” Pamitnya beranjak keluar dari kamar.

Jeno hanya tersenyum miring lalu memakai pakaiannya dan bersiap-siap. Mereka menikmati sarapan dengan tenang, tanpa pembicaraan yang serius.

Jaemin adalah orang pertama yang selesai, dia berpamitan untuk berangkat ke kantor lebih dulu, setelah Jeno selesai, Jeno pun berangkat ke restoran.

“Selamat pagi Direktur.” Sapa Manajer bersama Han dan Seungmin.

Jeno tersenyum menyapa karyawannya, dia melangkahkan kakinya menuju meja kasir di mana Manajer berada. Jeno melihat Seungmin yang beranjak, mungkin hendak membuat kopi untuknya.

“Tak usah, aku sudah minum kopi di rumah.” Jeno menghela membuat Seungmin mengangguk dengan senyum terpaksa dan kembali berdiri di samping Han.

“Bagaimana?” tanya Jeno pada sang Manajer.

“Direktur, pagi-pagi sekali kita mendapat telepon bahwa ada yang ingin melakukan reservasi untuk acara lamaran nanti malam.”

“Uhm? Nanti malam?” Tanya Jeno kaget.

“Iya.” Jawab sang manajer dengan wajah gugupnya

“Bagus, lalu apa yang kita tunggu, mari kita persiapkan.” Ajak Jeno bersemangat.

“Masalahnya, ini kali pertama restoran menerima reservasi seperti ini. Jadi, kami tidak memiliki pengalaman apa pun untuk mempersiapkan semuanya.” Sang Manajer menjelaskan.

“Tak masalah. Kita bisa mengaturnya dengan cepat, apakah klien mengatakan secara spesifik tentang acaranya?”

“Tidak, Direktur. Dia menyerahkan semuanya pada pihak restoran.”

“Tak apa. Ayo kita mulai membahasnya, waktu kita tak banyak.” Ajak Jeno menepuk pundak sang manajer untuk ke ruangannya.

Setelah melakukan rapat selama setengah jam, Jeno kembali bersama manajer, mereka mengumpulkan seluruh karyawan dan mulai merancang untuk acara lamaran nanti malam.

“Uhm, lagu, kita harus menyiapkan lagu yang romantis.” Jeno mengetuk dagunya.

“Jadi, nanti saat bucket bunga dan cincin di antar, lagu harus di putar.” Jeno menjelaskan.

“Kira-kira, lagu apa yang cocok Direktur?” Tanya seorang pelayan.

Jeno mengulum seringai lalu melangkahkan kakinya menuju meja kasir, dia mengotak-atik komputer milik Han dan memutar sebuah lagu.

Lagu kesukaannya milik penyanyi Daniel Caesar berjudul Best Part.

“Bagaimana dengan lagu ini?” Tanya Jeno pada karyawannya, semua diam mendengarkan sepanjang lagu di putar lalu mereka mengangguk-angguk setuju.

Partner or Husband [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang