Selamat menikmati kisah para pemuda penghuni lantai 2 kos 20. Semoga kalian bisa terhibur dan tidak merasa sendiri di dunia ini<3
Now playing :
Kenangan Terindah-Samsons"Ck, kenapa sih, Eja milih jalan lain. Kan kalau lewat sini lebih cepat sampai, gak harus mutar dulu," gerutu Sadam, duduk di kursi bagian belakang.
"Mana acaranya bentar lagi di mulai. Semoga aja dia sampai lebih dulu," sahut Ken duduk di samping Sadam.
"Biasalah, tuh bocah lagi masa pemulihan dari patah hati. Sepanjang jalan ini dia punya banyak kenangan sama Naya. Mungkin sementara waktu dia gak mau dulu melihat hal-hal yang ada hubungannya dengan Naya," sahut Agum yang duduk di bagian depan.
Tihan yang memegang kemudi mengangguk setuju dengan ucapan Agum. "Di warung itu saja gua pernah liat mereka berdua makan siang bareng," ucapnya sambil menunjuk satu warung yang baru saja mereka lewati.
Mobil milik Tihan mulai menjauh tepatnya dari warung pecel lele tersebut. Beberapa meter dari sana Tihan kembali menunjuk sebuah lapangan luas yang terdapat beberapa rangka besi berdiri.
"Tiap seminggu sekali bang Eja pasti ajak kak Naya kesana. Dan kalau kalian pernah masuk ke kamar bang Eja terus lihat boneka dinosaurus. Nah, itu boneka hasil dari permainan pasar malam ini," cerita Tihan.
"Terus pernah satu kali bang Eja baru pulang dari kampus hujan-hujan, badannya basah kuyup. Baru mau masuk kamar dia dapat telepon dari kak Naya minta jemput di halte sana," Tihan menunjuk halte yang ia maksud.
"Tapi kondisi bang Eja waktu itu motornya lagi masuk bengkel bareng motor gua. Anak-anak kos belum pada balik jadi gak bisa minjem motor. Mobil gua waktu itu juga di pakai sama bang Agum dan mobil pak Burhan lagi dipakai sama anaknya keluar kota. Akhirnya bang Eja sewa motor tetangga seharga seratus ribu. Yang jelas-jelas uang itu buat dia makan beberapa hari ke depan."
Ken, Agum, Alif, serta Sadam yang berada di dalam mobil tersebut mendadak hening. Tentang sebuah perjuangan cinta, Eja adalah salah satu manusia yang telah berhasil membuktikannya. Dengan banyak kekurangan, Eja selalu berusaha untuk membuat gadis yang bersamanya selalu bahagia walaupun dengan cara-cara sederhana.
Eja selalu membanggakan seorang Naya di depan mereka semua terutama kepada Tihan. Saat Naya berhasil memasak nasi goreng saja Eja menjadikan cerita itu sebagai topik utama selama seminggu lebih bersama Tihan. Suatu waktu Naya tengah berlomba, tak tanggung-tanggung Eja membawa seluruh penghuni kos 20 untuk datang dan mendukung gadisnya itu. Dan Eja selalu mengingat hal-hal kecil tentang Naya yang mampu membuat sahabatnya itu kadang heran sekaligus bangga.
Semua pencapaian besar dan kecil dari Naya itu harus dirayakan, menurut Eja.
****
Pukul setengah 7 malam keadaan dapur Hanin sudah di penuhi dengan bahan-bahan makanan. Tiga gadis cantik dan satu wanita paruh baya berkutat dengan benda-benda dapur di tangan masing-masing.
"Bund, ini tinggal di oven," ucap Hanin lalu menyerahkan loyang berisi adonan kue kepada sang bunda. Perempuan yang ia panggil bunda itu kemudian mengambil loyang tersebut dan memasukkan ke dalam oven bersama loyang yang lainnya.
"Sayurannya udah aku cuci, bund. Tinggal ayamnya doang yang belum dibersihkan," sahut Alin, meletakkan wadah berisi sayuran yang baru saja ia potong.
"Nanti biar bunda yang bersihin. Mending kamu susun kue-kue yang baru datang tadi di atas meja," pinta Tiana—perempuan yang mereka panggil bunda.
"Siap bunda!" Ucap Alin semangat sambil hormat.
"Hallah, baru aja rajin kalau pacarnya datang ke rumah," ledek Indira.