Selamat menikmati kisah para pemuda penghuni lantai 2 kos 20. Semoga kalian bisa terhibur dan tidak merasa sendiri di dunia ini<3
Now playing :
Berharap Kau Kembali-Fabio AsherBilangan tahun berlalu seharusnya bisa membuat manusia belajar dengan semua yang ia telah lalui. Berusaha untuk pelan-pelan melepaskan apa yang memang tidak bisa digenggam, menguatkan kembali langkah untuk menghadapi esok hari, dan menyiram asa bahwa esok hari pasti akan jauh lebih baik.
Kejadian demi kejadian terus berlangsung di kehidupan manusia. Kenyataan baik dan juga buruk terus dipaksa untuk diterima. Namun ini semua bagian dari alur hidup yang tidak akan pernah bisa ditebak akan bagaimana selanjutnya.
Di samping rumah kediaman keluarga Tito, sebuah acara bakar-bakar tengah berlangsung dengan begitu serunya. Keluarga itu begitu bersemangat dengan kegiatannya masing-masing. Acara ini digelar karena Alin baru saja dinyatakan tengah mengandung buah hati pertamanya setelah tiga bulan menikah.
"Eh, kata orang-orang tertua dulu tuh, kalau istrinya sedang mengandung, si suami enggak boleh makan ayam. Katanya bakalan nambah istri lagi," ujar Tihan mengambil satu minuman yang ada di atas meja.
Alin yang mendengarnya melirik suaminya dengan sinis. "Bukan aku yang bilang loh, sayang. Han, yang benar lo? Jangan macam-macam kenapa, ini bumil lagi sensi," keluh suami Alin, panggil saja Rija.
"Rija, Rija.... Percaya tuh sama firman Allah, jangan sama titisan setan," sahut Sam yang tengah menimang anaknya. Cucu pertama di keluarga Tito.
Sam dan juga Tihan langsung meledakkan ketawanya setelah Alin beranjak dari sana dan bergabung dengan para saudara, ayah dan sang ibunda di meja untuk menikmati makanan yang ia baru ambil. Perihal hubungan Daniel dan juga Alin, sudah beberapa tahun selesai. Seluruh kejahatan Daniel yang lama ditutupi oleh pihak keluarga, akhirnya berujung laki-laki tersebut mendekam di penjara.
Dan akhirnya Alin menikah dengan laki-laki yang ia temui di tempat kerjanya, Rija. Kebahagiaan keduanya bertambah sekarang saat Alin mengandung buah hati pertama mereka. Begitu juga dengan Indira yang satu tahun lalu telah melahirkan putra pertamanya bersama Sam dan menambah personil baru di rumahnya. Tiana dan Tito benar-benar menyaksikan satu persatu putri mereka mendapatkan tambatan hatinya yang tepat.
"Jadi gimana, Han, kamu sama Hanin?" Tanya Sam setelah merasa aman untuk membahas hal ini."
"Ya, gak gimana-gimana juga sih, kak. Lagian aku masih takut kalau ternyata luka di hati Hanin masih belum sembuh," ujar Tihan, mengipasi ayam yang ada di atas pembakaran."
"Terlalu klasik, Han. Kalau dia jadi milik orang lain lagi, gimana?" Komentar Rija.
"Gua enggak mau egois, kak."
Rija terkekeh pelan, lalu berkata, "sekali-kali tidak apa-apa egois, Han. Anggap saja itu bagian dari perjuangan. Dulu gua juga memikirkan hal yang sama ketika jatuh hati sama Alin. Gua takut kalau dia masih memikirkan tentang mantannya. Hubungan mereka berdua itu cukup lama. Susah senang dan sebagian dari hidup Alin, itu ada Daniel di dalamnya."
"Tapi, gua percaya diri, Han. Gua sedikit memaksa kala itu, untuk Alin bisa melihat sedikit perjuangan gua. Dan apa jadinya? Sekarang kita berdua di satukan dan diberi amanah oleh Tuhan," pungkas Rija.
Sam memegang pundak Tihan, "coba sekali lagi. Kali ini lakukan dengan benar. Kita akan bantu."
****
Kabar buruk datang menghampiri bagi penghuni kos 20 dan juga mantan penghuni kos tersebut. Terutama Tihan dan juga kawan-kawan yang lainnya, yang dulu sempat berteduh di bangunan tersebut. Bucan, istri dari pak Burhan sekaligus pemilik kos tersebut harus berpulang menghadap kepada sang pemilik kehidupan ini.