BAB 41 : Revenge

22.8K 1.3K 591
                                    

“Ada jenis orang yang tidak pernah melupakan kejadian yang membuat dirinya terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ada jenis orang yang tidak pernah melupakan kejadian yang membuat dirinya terluka.” —Shenina Faelyn Zavlendra

****

Manusia diciptakan dengan berbagai emosi, di antaranya; senang, sedih, jijik, takut, kecewa, dan marah. Bagi sebagian orang, mengontrol amarah tidaklah mudah, dan Nazeera bukan bagian dari golongan itu. Gadis itu pandai mengontrol diri, amarahnya teratur, jarang atau tidak pernah meledak-ledak.

Tapi terus terang, orang yang berada di balik permasalahan Arsen cukup mengusik emosi Nazeera. Mendapati Lenia yang terperangkap dalam jebakannya malam ini pun sukses membuat dada Nazeera bergemuruh. Ada desiran hebat dalam dirinya yang mendesak untuk meledak. Seperti yang sudah dikatakan bahwa Nazeera pandai mengontrol emosi, maka ketika Lenia hendak menjelaskan, Nazeera dengan luas hati memberi kesempatan.

Entah karena Nazeera berasal dari keluarga terpandang yang bermoral dan penuh tata krama, bukan hanya pandai dalam mengendalikan amarah, Nazeera juga pantang bertindak gegabah. Sebagaimana pucuk memiliki akar yang menyebabkannya tumbuh, maka masalah juga memiliki sebab yang membuatnya ada. Jelas, sikap bak air tak memiliki ombak Nazeera ini terlahir karena didikan keluarganya yang luar biasa.

"Sejak saat itu saya bersumpah akan melayani tuan Arsen dengan baik, sekalipun tidak berniat mengkhianatinya. Kalaupun suatu hari saya diharuskan meregang nyawa demi tuan Arsen, saya bersedia," ucap Lenia di akhir ceritanya. Bagaimana kehidupannya sebelumnya, pertemuan pertamanya dengan Arsen, bagaimana Arsen begitu baik kepadanya sampai dia bisa bekerja dengan lelaki itu, Lenia menceritakan seluruhnya kepada Nazeera tanpa ada yang ditutupi.

Nazeera bergeming, terpekur mendengar keseluruhan cerita Lenia hingga perempuan itu bisa berada di titik ini. Nazeera pikir, Lenia bagian dari perusahaan jasa keamanan terbaik yang Arsen sewa. Sekalipun Nazeera tidak menyangka bahwa masa lalu Lenia sekeras dan sesuram itu.

"Kamu tau?" Lenia menoleh menatap Nazeera. Mereka tengah berada di rooftop perusahaan, duduk berdampingan di atas beton pembatas dengan kaki tergantung bebas di udara. "Lenia adalah nama pemberian tuan Arsen. Dulu saya tidak punya nama. Mereka memanggil saya hewan dan kotoran," tutur Lenia, sukses membuat Nazeera menoleh dengan tatapan khas orang kaget.

"Lenia berasal dari bahasa Jerman. Kata tuan Arsen, artinya berani seperti singa." Sudut bibir Lenia tertarik tipis. "Beliau mengatakan bahwa pribadi saya yang tangguh di masa lalu membuat beliau memberi saya nama indah ini."

Lenia tak mempunyai identitas sekalipun nama kala itu. Asal usulnya tidak jelas, tidak ada yang bisa dibanggakan dari dirinya. Hingga Arsen datang, mengulurkan tangan, mengubah hidupnya 180°. Lenia, lima huruf itu Arsen sematkan sebagai identitas perempuan yang dia pekerjakan sebagai tangan kanannya.

GREAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang