{M} hanya sembilan puluh hari yang di minta Jungkook dari lalisa. Jadilah istri nya sebelum pria itu menikah dengan wanita yang berjasa dalam hidup nya. Satu kalimat penyelamat seakan angin surga untuk gadis yang enggan menjual keperawanan nya demi...
"I will repay you someday, King never breaks his promises, Lucia ... "
•~•~•~•~•~•~•~𝒩𝒾𝓃𝑒𝓉𝓎𝒟𝒶𝓎𝓈 ~•~•~•~•~•~•~•
Seperti Lucifer, sebuah nama yang di sematkan untuk raja dari segala iblis. Tidak ada sisi baik, keangkuhan membuat nya di turunkan ke dunia dan justru bersenang-senang menghasut manusia. Tidak ada yang serupa dengan Lucifer karena tingkat keiblisan nya menjerumuskan manusia untuk berbuat dosa yang sama. Kecuali dia, pria arogan yang memiliki netra hitam pekat dengan pandangan yang tajam.
King, nama pemimpin mafia narkoba dari keluarga Jeon Dozen. Hampir semua orang di dunia membenci putra bungsu Dozen. Pria yang tidak pernah tersenyum, tidak pernah menangis, tidak berucap terimakasih atau sekedar merendah untuk meminta pertolongan. Tidak, dia tidak mau menghinakan diri nya untuk itu semua.
Indah nama sebenarnya yang di berikan Nadira, ibu nya. Dengan penuh cinta berharap sang putra yang dahulu kecil dan lembut tatapan matanya hidup bahagia dan penuh dengan kasih sayang. Jeon Jungkook, harapan besar sang bunda ada di pundak nya agar bayi yang dulu ia manja menjadi pemutih dari jalan hitam sang ayah dan anak tertua nya, Jeon Milano.
Namun api neraka keluarga itu, justru semakin marak meluap karena kegigihan Jungkook membesarkan bisnis haram ayah nya. Ia menjadi satu-satunya putra mafia yang berhasil melambungkan nama nya, nama samaran maupun nama sebenarnya semua di ketahui para mafia. Tidak ada rahasia, hingga hidup nya selalu di bayangi kematian yang terus membuntuti nya.
Tidak akan berkeluarga, itu kata Jungkook pada ibu nya. Bagaimana tidak? Pria 26 tahun itu tahu, jika dia menikah sang istri akan ada dalam bahaya, jika ia menikah anak-anak mereka juga turut dalam sasaran kebencian mafia lainnya. Tidak, tidak perlu berkeluarga karena para jalang di luar sana juga setia melebarkan kaki setiap Jungkook membutuhkan mereka.
Jangan bertanya tentang cinta, dia hanya tahu bagaimana membayar wanita. Menikmati tubuh pelacur tanpa ada bayang-bayang ingatan sentuhan menjijikan mereka yang di perlukan nya sebagai pria dewasa. Tidak ada ketertarikan menjalin kasih hingga nyaris di sangka tak berhasrat dengan wanita lagi. Namun nyata nya, dia tidak tahu bagaimana caranya mencintai.
Cinta itu sudah mati, tepat saat Nadira memejamkan mata dan tak pernah terbuka lagi karena tembakan timah panas musuh ayah nya. Cinta nya berubah jadi benci, saat melihat air mata menahan sakit sang ibu terlihat di pelupuk mata nya. King membekukan hati nya agar tidak patah hati lagi, jika suatu saat "mereka" masih menginginkan kematian dari orang-orang yang ada di sekeliling nya, maka ambil lah. King tidak perduli, walau itu kakak atau ayah nya sendiri.
Kini dia ada di dalam ruangan pribadi nya. Ruang luas penuh minuman mahal dan senjata yang menakutkan namun menakjubkan. Jungkook memutar gelas wine dengan batu es yang mulai mencair, pandangan tertuju ke luar jendela yang menampakkan gedung tinggi kota Seoul. Ia teguk sesekali wine yang sejak tadi berdiri setia mendampingi, pikiran nya berkelana atas satu panggilan telepon yang baru ia akhiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
