24. 𝐈'𝐦 𝐁𝐞𝐠𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐘𝐨𝐮

7.6K 706 553
                                    

"Jungkook?"

Lalisa membuka matanya, saat parfume mahal itu seolah sedang mengelus lembut permukaan hidung yang runcing itu. Berbinar bola mata lalisa melihat Jungkook begitu dekat dengan nya. Pria itu menundukkan pandangan untuk melihat wajah kekasih hati nya, ia tersenyum kecil mencium lembut dahi lalisa.

"I'm home" bisik Jungkook.

Dengan cepat lalisa mendudukkan diri nya. Ia melihat ke arah luar jendela yang masih menampakkan sinar mentari pagi yang cerah. Mata itu berpaling dengan cepat menatap meja di depan sofa, masih ada menu sarapan yang diantarkan ayah mertua nya tadi pagi. Itu artinya, ini belum saat nya kan? Dia masih terbangun di hari yang sama sewaktu ia tertidur. Ini juga belum 23 hari, Belum waktu nya mereka untuk bercerai, kan? Batin lalisa bertanya-tanya kebingungan seiring dengan nyawa yang terkumpul pelan.

"Kau pulang, tapi kenapa?" Cemas lalisa bertanya. Karena seingat nya Jungkook mengatakan hanya akan pulang di hari mereka harus bercerai.

Lalu ini untuk apa?

Wajah ketakutan dengan bibir yang pucat itu menghancurkan hati Jungkook. Ia tersenyum lembut, senyuman tulus dari pria yang begitu memuja permaisuri nya. Jungkook belai pipi lalisa dan mengecup lama bibir nya menunjukkan rasa sayang yang luar biasa pada lalisa.

"Aku pulang untuk mu. Mingyu bilang istri ku sedang sakit. Jadi aku di sini sekarang"

Lalisa tersenyum lebar, ia mengangguk menunjukkan suka cita nya. Beralih dudukan itu kepangkuan Jungkook. Melebarkan kaki nya dan mengalungi pinggang Jungkook yang masih terduduk di sofa yang sama.

"Iya, aku sakit. lihat ini ruam nya banyak sekali" adu lalisa menunjukkan telapak tangan nya.

"Mana coba lihat"

Jungkook menarik satu tangan lalisa, menatap telapak tangan yang padahal sudah ia lihat separah apa ruam merah yang terdapat di sana. Jungkook menciumi kedua telapak tangan lalisa yang membuat wanita itu tersenyum geli merasakan nya.

"Cepat sembuh sayang" ujar jungkook pelan menatap candu wajah lalisa yang bersemu.

"Kau sudah makan?" Tanya Jungkook dan lalisa hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat, seakan semangat nya hadir pagi ini sejak kepulangan Jungkook.

"Aku yang akan suapi" ucap nya lagi.

Jungkook menarik meja itu untuk lebih dekat dengan nya. Memperhatikan isi di atas piring lalisa sangat berbeda dari biasa yang mereka makan. Ada irisan ikan salmon yang di masak dengan matang, ada potongan alpukat dengan taburan biji chia di atasnya. Tak lupa wortel kukus yang di potong-potong panjang. Sepertinya Dazon benar-benar ingin cucu nya tumbuh dengan sehat.

Ia mengambil sedikit potongan salmon untuk di rasa. Seperti seorang pelayan yang sedang mengawasi makanan untuk sang ratu. Jungkook memberi suapan pada lalisa setelah ia merasa makanan ini benar-benar aman untuk lalisa dan bayi mereka.

"Kenapa kau cicipi terlebih dahulu? Makanan Mia selalu saja enak, kan?" Tanya lalisa dengan mulut yang penuh dengan potongan ikan salmon.

"Hm" jawab Jungkook menyeka sudut bibir lalisa yang kotor "Bukan untuk mengetahui apa makanan nya enak atau tidak"

"Terus?"

"Untuk tahu, apa ada racun nya atau tidak"

"Kalau ternyata ada racun nya?"

"Maka aku yang akan mati terlebih dahulu, sebelum racun itu berhasil membunuh mu, dan..."

Jungkook memberhentikan ucapan nya. Ia telan saliva sukar bersamaan dengan bola mata lalisa yang membesar.

90 Days | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang