{M} hanya sembilan puluh hari yang di minta Jungkook dari lalisa. Jadilah istri nya sebelum pria itu menikah dengan wanita yang berjasa dalam hidup nya. Satu kalimat penyelamat seakan angin surga untuk gadis yang enggan menjual keperawanan nya demi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyuman lebar tercetak jelas di wajah pria yang terkenal kejam di kalangan mafia. Bahkan, pada para putra nya juga dia jarang sekali memberi senyuman kehangatan seperti hari ini. Terakhir kali Jungkook melihat, sang ayah tersenyum hanya pada saat ibu nya masih hidup. Setelah itu hanya ada tawa penghinaan dan senyuman kelicikan ciri khas iblis dari neraka.
Jungkook melepas genggaman tangan yang sejak tadi mengerat pada lalisa. Membiarkan sang istri menyambut ayah mertua yang sejak hari pertama tidak pernah terpikir untuk ia ceritakan pada lalisa, hingga gadis itu bekerja lebih keras untuk mengenali siapa keluarga dari Jungkook berdasarkan paras yang hampir serupa dengan suami nya.
Tampan,
Lalisa menundukkan sedikit tubuh nya menatap Dazon dan putra tertua nya mendekat pada mereka. Agak kesulitan dengan gaun yang berat dan cukup ketat untuk membungkukkan badan lebih rendah agar terlihat lebih sopan. Dazon mengangguk pada lalisa seakan menerima segala penghormatan yang menantu nya sedang coba lakukan di depannya.
"Congratulation" ucap Dazon memeluk putra bungsu nya.
Jungkook menghela nafas dan mengulurkan tangan menerima pelukan sang ayah. Tersenyum kecil untuk formalitas bahwa ia sangat bahagia menjalani pernikahan sementara ini. Menatap ke arah lalisa yang masih tergugup berada di tengah mereka terlihat jelas dari jari jemari itu yang tidak mau melepas, tetap bertaut seperti sedang menenangkan diri nya. Persis, sama persis pada saat kegugupan lalisa muncul di malam ia berencana menjual kegadisan nya.
"Perkenalkan, ini lalisa. Istri ku" ucap Jungkook mengulurkan tangan nya pada lalisa.
Lalisa tertegun menatap tangan Jungkook yang sedang menunggu uluran tangan nya. Dengan perlahan ia menggapai Jungkook dan tersenyum kecil pada Dazon dan Milano yang Ntah kenapa terus saja tersenyum saat mata mereka bertemu. Berbeda, sangat berbeda saat Dazon menatap Jungkook atau saat sang kakak yang sedang menatap adik nya.
"Hai, aku lalisa" sapa nya.
"Hm, kau cantik sekali Lisa, putra ku tidak salah memilih mu"
"Ah terimakasih tuan, aku jadi malu kau memuji seperti itu"
"Cih, malu. Biasanya memuji diri sendiri" gumam Jungkook pelan.
"Jangan memanggil aku tuan, aku ayah mu juga mulai sekarang kan?"
"Manis sekali mulut nya, aku saja tidak di anggap nya anak" lagi, jungkook bergumam dalam hati nya.
Lalisa menutup rapat bibir nya dan memandang sekilas ke arah jungkook. Ini tidak di bahas di dalam kontrak. Apa status Lalisa dengan keluarga Jungkook, jika di sisi lain mereka menyembunyikan pernikahan dari ayah lalisa.
