Jungkook benar-benar seperti lembu saat tertidur. Lagak nya saja mengatakan lalisa sangat sulit diganggu apabila tengah tertidur, namun yang lebih parah justru dirinya. Sangat sulit membuat Jungkook terbangun, bahkan belaian lembut lalisa pada pipi suami nya juga tidak dihiraukan pria itu. Lalisa sudah sangat jenuh, pukul tujuh malam tapi Jungkook belum terbangun juga. Belum pun mandi dan sebentar lagi waktu makan malam. Faktanya Jungkook justru sedikit menyiksa lalisa dengan tangan yang diborgol seperti ini.
"Jungkook, ayo bangun" bisik lalisa.
Ia merebahkan diri lagi di sebelah Jungkook. Mengusap-usap pipi pria itu dan tersenyum kecil kemudian. Lalisa mencium lembut bibir tipis pria itu yang tertutup rapat. Wajah nya terlihat lelah, padahal lalisa tahu Jungkook tidak pergi kemanapun dua hari ini. Lalu apa yang membuat ia terlihat sangat letih hingga tidur berjam-jam seperti ini.
"Bangunlah sayang, aku lapar sekali"
Lalisa memajukan bibir nya. Ia mainkan jari-jemari nya yang bertaut dengan jari-jari Jungkook di satu borgolan. Lalisa menatap ke arah langit-langit kamar mereka karena tidak dapat melakukan apapun. Ia menghela nafas lalu menatap Jungkook lagi. Tidak, Jungkook belum mau membuka mata nya. Dia masih mendengkur halus tak bergerak seperti mati suri.
Lalisa kehilangan kesabaran. Ia sudah berkhayal sampai menjilat bibir nya sendiri. Membayangkan menu makan malam yang ia pesan pada Mia siang tadi. Ya, steak sapi dengan banyak kecap manis di atas nya. Lalisa membasahi bibir memegang perut nya lalu menatap Jungkook lagi. Tolong lah, anak nya sudah sangat ingin makan daging kecap itu, tapi sang ayah seolah tidak perduli. Membuat lalisa kesal sendiri.
Ia memicingkan mata pada Jungkook. Dibangunkan dengan suara lembut Jungkook tidak terganggu, di belai mesra juga dia tidak merespon. Tidak mungkin lalisa menampar Jungkook kuat hingga membuat pria ini tersentak kaget kan? Lalisa terkikik kecil membayangkan tampang bodoh Jungkook jika terbangun akibat pukulan keras nya.
Mafia ini sangat galak di depan semua orang, tapi tidak di imajinasi istri nya sendiri. Seolah harga diri itu seperti sebuah pesawat yang terbakar sayap kanan dan kiri nya terjun bebas ke dasar jurang tak bisa terbang lagi. Lalisa tersenyum jahil menatap ke arah wajah Jungkook yang masih tertidur damai, entah sedang bermimpi apa sampai tidak mau bangun juga. Ia berkata-kata di dalam benak nya, jika roh Jungkook tidak mau kembali pada jiwa nya dengan panggilan lembut, lebih baik membangunkan roh yang lain hingga dia yakin Jungkook akan membuka matanya secara paksa.
Lalisa menggigit bibir nya merasa gemas tak sabaran melihat reaksi Jungkook. Ia mengangkat sedikit tubuh nya mengecup dahi pria itu. Ia turunkan ciuman nya ke pangkal hidung Jungkook dan ke bibir tipis nya. Melumat sepihak walau tidak ada balasan dari Jungkook.
Benar, seperti orang yang sudah meninggal Jungkook sama sekali tidak merespon. Lalisa tidak kehabisan akal, ia tersenyum jahil membelai perut sixpack Jungkook dari balik kaos yang dikenakan suami nya, menuruni belaian itu hingga dengan lancang tangan mulus lalisa yang terdapat bekas luka bakar sudah berada di balik celana tidur yang Jungkook kenakan.
"Shhh" desis Jungkook belum juga mau membuka mata.
Wanita itu mendekatkan dirinya, ia memberi jilatan nakal pada leher Jungkook dan menghisap seperti drakula yang haus akan darah. Tangan itu terus bergerak seperti sedang mengurut benda milik Jungkook yang semakin lama dirasa lalisa semakin keras saja.
"Agh" desah Jungkook.
Jungkook membuka mata nya, merasa terkejut dengan wajah lalisa yang teramat dekat dengan nya. Merasakan benda di bawah sana berkedut karena ulah lalisa. Namun saat Jungkook sudah membuka lebar-lebar matanya lalisa justru memberhentikan gerak tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days | Lizkook
Romance{M} hanya sembilan puluh hari yang di minta Jungkook dari lalisa. Jadilah istri nya sebelum pria itu menikah dengan wanita yang berjasa dalam hidup nya. Satu kalimat penyelamat seakan angin surga untuk gadis yang enggan menjual keperawanan nya demi...