Tidak bisa ia ungkap dengan kata betapa gundah hatinya. Melaju cepat dengan benda baja yang dikategorikan ke dalam mobil mewah dengan harga Milyaran Won Korea. Tidak pernah ada yang bisa mengubah keputusan seorang King sebelumnya, namun dengan satu nama wanita saja sudah mampu membuat Jungkook memutar balik arah tujuan nya hanya untuk lalisa.
Benar kata Milano, entah apa yang pernah di perbuat Dazon dulu, hingga ke dua anak laki-laki nya bisa sampai jatuh hati merendah dan bertekuk lutut di depan seorang wanita. Hanya satu orang wanita, tidak ada yang ke dua apalagi yang ke tiga. Sama halnya seperti Nadira yang nama nya abadi di sisa hidup suami nya.
Berkali-kali Jungkook berdesis, jalanan ini seakan semakin jauh dari sebelum dia melewati nya. Sudah pukul sebelas siang, jalanan sepi kota Seoul seolah mendukung Jungkook melaju cepat sampai ke mansion nya.
Pada awal nya, Jungkook telah mati-mati meneguhkan hati nya. Biarlah ia menderita dengan melepas lalisa, atau akan sampai tiada jika mendengar kabar pernikahan lalisa dengan pria lain asal wanita itu selalu bahagia dengan anak mereka. Namun apa yang di lihat Jungkook tadi malam, seperti seorang balita yang memohon sang ibu tidak meninggalkan, mata nya yang sudah sembab dengan hidung merah karena tangisan nya membuat Jungkook iba. Melihat luka bakar karena keras kepala lalisa juga menghancurkan hati nya.
Jungkook merubah keputusan itu karena usaha lalisa untuk tetap bersama nya. Biarlah, setelah ini para musuh nya akan tahu mereka masih bersama dan saling mencinta pula. Mungkin ada iblis yang akan menyerang keluarga kecil nya, namun Jungkook sudah berjanji, ia akan melindungi lalisa walau sampai berdarah-darah bahkan bersedia menukar nyawanya dengan sepenuh jiwa.
Mobil Rolls Royce itu sampai di depan pintu gerbang yang teramat besar. Para penjaga sontak saling memandang, kenapa mobil sang tuan kembali ke mansion ini padahal baru dua jam mereka pergi. Bukan kah waktu yang telah berlalu itu terlalu singkat untuk sebuah ikrar pernikahan?
Lambat laun Suga memandang. Ia memicingkan mata sipitnya dan berjalan ke depan. Leo pun turun mengikuti langkah asisten kepercayaan Jungkook itu, melihat pintu pagar sudah terbuka secara otomatis dan memandang betapa terburu Jungkook keluar dari dalam mobil itu.
"Tuan" sapa Suga menutupi rasa terkejut nya.
Tidak ada yang dihiraukan Jungkook. Langkah kaki nya semakin cepat beriringan dengan detak jantung yang berdebar hebat.
Berkali-kali Jungkook memohon dalam hati nya, semoga lalisa mau memaafkan nya, semoga wanita sempurna itu masih mau bersuamikan pria seperti nya. Jungkook menelan kasar saliva nya, melihat ke arah bam dan love yang sedang tertidur saling bersandar di sofa ruang tengah.
Para pelayan wanita yang masih bekerja memandang dengan bingung, serempak mereka melihat ke arah pintu yang terbuka, tidak ada siapapun hanya Jungkook tanpa mempelai wanita nya.
"Kemana nyonya Lucia?" Tanya seorang dari mereka berbisik pelan.
Mia menggenggam erat serbet di tangan nya. Raut wajah iba terlihat di sana. Mia berpikir, ratu mansion ini telah berpindah tahta, bukan lagi wanita dengan senyum ceria dan sifat manja yang membuat mereka gemas jika sedang mencuri pandang kearah kelakuan lalisa bila di dekat Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days | Lizkook
عاطفية{M} hanya sembilan puluh hari yang di minta Jungkook dari lalisa. Jadilah istri nya sebelum pria itu menikah dengan wanita yang berjasa dalam hidup nya. Satu kalimat penyelamat seakan angin surga untuk gadis yang enggan menjual keperawanan nya demi...