90 Days | Lizkook

29. 𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞

Suga ingin memasuki mansion namun Mia menahan nya di depan pintu. Mia tidak memberi izin siapapun masuk ke dalam hunian sang tuan sesuai instruksi Jungkook. Bahkan, jika pun Dazon dan Milano yang hadir dan memaksa masuk sebelum sang tuan kembali Mia tidak akan memberikan mereka izin menginjakkan kaki di lantai mansion tuan nya.

Pertengkaran Mia cukup menarik perhatian beberapa pelayan yang berjaga. Para penjaga yang ada di dekat mereka sempat mengingatkan Suga bahwa Mia tidak bersalah, karena memang seperti itulah perintah terakhir sang tuan. Tidak boleh ada yang memasuki mansion malam ini selama kepergian nya. Namun kekacauan pikiran Suga membuat ia lepas kendali hingga berani marah pada pelayan mansion ini. Suga ingin menemui Maria dan memberi ancaman pada gadis itu agar tidak buka mulut dengan apa yang pernah ia lihat dan dengar saat berada di mansion Etgar dulu.

Setidaknya harus menyelesaikan masalah Maria sebelum memutuskan meninggalkan mansion ini dan mengontrol si bodoh Milano dari kejauhan.

"Aku hanya masuk sebentar. Jangan berani melawanku Mia!"

"Tidak bisa Suga. Aku sudah diperintahkan untuk tidak memberikan izin siapapun masuk bahkan jika itu tuan Dazon dan tuan Milano sekalipun"

"Sudahlah Suga, memang benar apa kata ibu Mia. Tidak ada yang diizinkan masuk kalau tuan tidak ada di dalam" saut salah satu penjaga.

Tangan Suga terkepal. Rencana harus berjalan mulus terlebih dahulu. Jangan sampai Maria buka mulut sebelum racun yang ia sebar di hubungan Milano dan Jungkook bekerja. Milano harus melakukan sesuatu dan Maria tidak boleh merusak sebelum itu, pikir Suga

Maria yang sejak tadi berada di dalam kamar tamu lantai dasar mansion keluar dari kamar nya. Ia berjalan ke ruang tengah dan kemudian menatap ke arah pintu utama mansion yang begitu megah. Melihat Mia sedang berdiri dengan tangan memegang engsel pintu utama seolah sedang menahan seseorang untuk masuk ke dalam. Maria bergeser dan memiringkan sedikit kepalanya untuk melihat siapa yang sedang berbicara dengan pelayan tua mansion ini.

Dia, salah satu pria yang pernah berkumpul dengan keparat itu. Pria yang selalu datang dengan kekasih sang tuan yang bernama Alexa ternyata juga ada di mansion besar ini. Gemetar tubuh Maria menatap ke arah Suga yang menajamkan mata kearah nya. Keringat membasahi wajah Maria seakan ia kesulitan bernafas hanya memandang wajah kejam Suga yang ada di depan pintu mansion itu.

Maria berlari cepat ke dalam kamar nya. Ia mengunci pintu itu lalu tersudut di dekat tempat tidur memeluk kedua kaki nya. Benar prasangka nya selama ini. Orang-orang yang ada di mansion ini selalu berkaitan dengan pria yang berkali-kali melecehkan nya dengan senyuman yang menjijikkan.

Pria yang mempekerjakan sang ibu sudah sangat lama dan menerima ia pula sebagai pelayan nya. Pria itu yang memiliki kekasih bernama Alexa namun sepengetahuan Maria memiliki obsesi dan cinta yang besar untuk wanita yang bernama lalisa. Ntah itu wanita yang sama dengan pemilik mansion ini atau lalisa yang lain nya. Tapi suami dari wanita itu pun mengingatkan Maria pada pria lain nya yang sering mengunjungi mansion Etgar dan berkumpul seakan mereka adalah para iblis yang sedang mengatur sebuah rencana pembunuhan.

"Pelayan itu teman tu-tuan Etgar, kan? pria bertubuh tinggi yang pernah datang kerumah tuan Etgar juga sangat mirip dengan tuan Jungkook, dan lagi nama nyonya lalisa kenapa sama dengan wanita yang disukai tuan Etgar? Apa mereka saling mengenal? Apa mereka sedang menipu ku sekarang?" Isak tangis Maria disudut ruangan.

•~•~•~•~•~•~•~𝒩𝒾𝓃𝑒𝓉𝓎 𝒟𝒶𝓎𝓈 ~•~•~•~•~•~•~•

Mobil yang dikendarai Leo tidak mengarah pada mansion tuan nya. Jungkook memberikan sebuah alamat pada Leo yang ternyata jaraknya cukup dekat dengan gudang tempat mereka bertemu Kim sebelum nya. Mata Jungkook menajam penuh dengan kebencian, jika benar Lucia adalah anak perempuan dari Charlie dan Suga adalah seseorang yang bernama Min Yoongi, ia akan melenyapkan mereka sebelum bisa menyentuh keluarga nya.