Dulu aku mencintainya dan sampai sekarang aku masih menyimpan rasa untuknya walaupun aku tak pernah menunjukan jika aku merindukannya. Tapi yang menyedihkan sampai sekarang dia tak pernah bisa mencintaiku- Javas
*
*
Aku ada disini untukmu tapi kamu hanya untuknya. Aku hanya bisa berharap tidak hanya aku yang mencintai dalam kisah ini- Nayyala.
🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️
"Makasih! udah mau nemenin gue ke panti,"
Nayyala menolehkan kepalanya ke samping pada orang yang sedang fokus menyetir mobilnya. Dia mengangguk seraya tersenyum pada orang itu. Javas. "Iya kak!" jawabnya singkat. Lalu kembali menatap kedepan.
"Maaf selama ini gue selalu cuek sama lo," ujar Javas membuat Nayya terdiam. "Gue . . . belum siap aja deket sama cewek," ujarnya lagi masih fokus kejalan depannya.
Nayyala dan Javas mereka saat ini dalam perjalanan pulang setelah tadi sempat ke panti asuhan mencari informasi tentang adik Javas. Mereka masih mengenakan seragam sekolah karena saat pulang sekolah mereka langsung ke panti tanpa pulang terlebih dahulu.
Nayyala menghela nafas pelan. "Iya kak!" ujarnya singkat.
"Hem . . . gini minggu depan gue mau nemenin lo buat ngajar anak-anak, boleh," ujar Javas ragu. "Kalo kemarin gue nggak sengaja ketemu, minggu depan gue sengaja ikut lo," ujarnya lagi dengan kekehan kecil.
Mata kecil Nayya berbinar mendengar kata Javas, dia tersenyum semangat menatap Javas disampingnya. "Boleh banget kak!Tapi . . . " ekspresinya berubah seketika saat teringat sesuatu.
"Apa?!"
"Soal kak Dania . . .?" tanya Nayya ragu.
"Dania?!" kejut Javas menoleh pada Nayya yang sekarang tengah berfikir. "Emangnya kenapa?" tanya-nya.
"Orang-orang bilang Dania itu mantan kakak tapi ada juga yang bilang dia mantan kak Ishara ada juga yang bilang dia itu mantan . . . "
"Bukan mantan siapapun itu cuma omongan sampah!" potong Javas. Nayya terdiam menatap kedepan jalan yang dipenuhi dengan pengendara lain.
"Tapi gue pengin jujur sama lo kalo gue sebenernya cinta sama dia,"
DEG!
Seketika detak jantung Nayya terhenti seperkian detik mendengar kata yang terucap dari mulut Javas.
"tapi dia nggak cinta sama gue, gue juga masih bingung dia cintanya sama siapa diantara kita berlima,"
"Maksudnya?" tanya Nayya bingung dengan apa yang dikatakan Javas kali ini, menatapnya penuh perhatian.
"Sebenernya gini . . . singkatnya . . . Lima Pandhawa itu suka sama satu gadis yaitu Dania. Kita ketemu pas masa SMP, Dania itu termasuk cewek yang terkenal dimasa SMP dan kebetulan gue ketemu sama dia di saat acara lomba agustus-an, dia jadi lawan gue lomba makan kerupuk,"
Nayya diam mendengarkan setiap kata yang diucapkan Javas sesekali tersenyum karena cara bicara dan cerita dari Javas yang agak aneh.
" . . . ini kocak sih tapi itu beneran terjadi, gue deket sama dia tapi diwaktu bersamaan dia lagi deket sama cowok lain," nada suaranya melemah Javas menghela nafas pelan masih fokus ke jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Pandhawa [END]
FanfictionTenang adalah caraku untuk memahami semua apa yang terjadi di kehidupanku. [Ishara Yogaswara] Gila adalah satu kata untukku dan satu caraku menyembunyikan lukaku. [Javas Waradana] Pesona adalah aku yang selalu ingin menarik perhatian semua orang dan...