4. Aksay Naratama

97 11 0
                                    

Ketika hati menginginkannya tapi tidak satu tujuan dengan pikirannya,

*

*

Yang didapat hanya berdiam diri mengikuti orang lain.

*

*

Aksay Naratama

🗡️

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️

"Baru pulang?"

Aksay Naratama. Cowok 16 tahun yang memakai kalung rantai itu menghentikan langkahnya ketika suara keras ayahnya terdengar olehnya. Cowok itu memakai kemeja putih yang sudah tidak rapi dengan jas hitam yang dia slempangkan dibahu kanannya. Dia menatap ayahnya yang sedang duduk di sofa.

Aksay menghela nafas, padahal dia berjalan dengan mengendap-endap tidak ada suara langkah kaki yang dibuat tapi tetap saja terdengar oleh ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sedang mengerjakan tugas kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksay menghela nafas, padahal dia berjalan dengan mengendap-endap tidak ada suara langkah kaki yang dibuat tapi tetap saja terdengar oleh ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sedang mengerjakan tugas kantornya.

"Iya," jawab Aksay.

Daniel Naratama ayah Aksay dia menghentikan kegiatannya lalu beranjak dari duduknya menghampiri anak bandelnya itu. "Jam berapa sekarang?" tanyanya ketika sudah didepan Aksay sambil bersedekap dada.

"Jam . . . " menatap jam tangan yang dia pakai. "Sepuluh," ucapnya lirih.

"Sepuluh apa?"

"Malem,"

"Sudah tau jam sepuluh malem, baru pulang," tegas ayahnya.

"Maaf pah tapi hari ini hari kelulusan Aksay, jadi temen-teman Aksay buat party, jadi Aksay ikut," jelasnya.

Ayahnya menggelengkan kepala tak habis pikir dengan anaknya itu. "KAMU TIDAK TAHU MAMAH KAMU SUDAH NUNGGUIN KAMU PULANG DIA SUDAH DATANG KE ACARA KELULUSAN KAMU, KAMU MALAH PULANG JAM SEGINI,"

Lima Pandhawa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang