Kisah ini memang sudah berakhir tapi kehidupan mereka masih berlanjut.
*
🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️
Beberapa hari kemudian . . .
Seperti bulan yang membutuhkan cahaya matahari untuk bisa menyinari malam. Seperti taman bunga yang membutuhkan bunga untuk terlihat hidup, seperti film yang membutuhkan konflik agar terlihat ramai, seperti puisi yang membutuhkan syair agar terdengar berirama dan seperti lagu yang membutuhkan nada agar terdengar indah itu semua sama hal-nya dengan SMA Shankara, tempat itu akan terlihat hidup, terlihat ramai, terdengar berirama dan terdengar indah jika ada kehadiran Lima Pandhawa.
Lima Pandhawa, lima cowok tampan yang sudah menjadi jiwa-nya SMA Shankara.
Sudah lama semenjak Lima Pandhawa tidak terlihat, suasana sekolah sepi, senyap, hening tidak ada konflik, tidak ada keramaian, tidak ada kehebohan. Seakan-akan seperti taman bunga yang telah kehilangan bunganya, seperti sebuah film tanpa konflik, seperti puisi tanpa syair dan seperti lagu tanpa nada, terdengar datar dan tak berirama.
Seperti saat ini, di senin pagi ini suasana di lingkup sekolah SMA Shankara terlihat damai dan tertib dilihat. Ketika jam sudah menunjukan pukul 06.30 pagi para murid satu persatu masuk dari luar gerbang sekolah, berjalan santai ke arah kelas masing-masing, membuat koridor kelas di setiap tingkat kelas yang tadi terlihat sepi sekarang para murid itu mulai memenuhi koridor.
Apalagi di koridor kelas 12, terlihat di sepanjang koridor sudah dipenuhi dengan para murid yang sedang berlalu lalang keluar-masuk kelas, ada juga yang sedang duduk di kursi panjang depan kelas sambil bercerita dengan temannya, di sepanjang koridor juga terlihat para murid berdiri di tembok pembatas koridor sambil memandang pemandangan di depan mereka. Mereka semua rata-rata membawa topi di tangannya karena mereka sedang menunggu waktu upacara bendera yang sebentar lagi dimulai.
Terlihat damai dan tentram dilihat, hanya terdengar suara-suara mereka yang sedang mengobrol ringan, padahal biasanya di pagi-pagi begini akan terdengar jeritan dan teriakan dari para murid cewek yang meneriaki kedatangan Lima Pandhawa, walaupun datangnya bergantian. Tapi biasanya yang akan datang pertama kali itu Ishara, yang biasanya tak terlihat kedatangannya karena mengunakan jalur guru. Kedua, pasti Javas yang akan datang, disusul Kaivan kemudian Aksay dan terakhir Kavy karena biasanya Kavy suka disoraki.
Terdengar berlebihan, apa tidak ada murid lain yang berpengaruh di SMA Shankara? Apa hanya Lima Pandhawa Most Wanted Boy di SMA Shankara? Atau tidak adakah yang bisa menggantikan Lima Pandhawa? Jika nanti Lima Pandhawa lulus dan pergi, bagaimana? Apakah sekolah akan ikut pergi? Ya. Tapi ini kisah mereka, mereka yang akan menjadi pusat perhatian.
.
Tapi beberapa saat kemudian, suasana koridor yang tadi terdengar damai seketika heboh ketika satu murid cowok yang baru datang terlihat berlari dari arah tangga dengan terburu-buru. Terlihat cowok yang menylempangkan tas ransel-nya di bahu kirinya itu nafasnya naik turun tak beraturan, entah apa yang membuatnya berlari-lari di pagi hari begini dan terlihat serius wajahnya. Apa mungkin di pagi hari begini dia dikejar setan? Atau dia lagi ngejar maling?
Cowok itu menghampiri salah satu siswa yang sedang duduk di kursi panjang depan kelas, yang berada dekat dengan anak tangga.
"WOY WOY WOY!" teriak cowok itu ketika sudah berdiri di hadapan beberapa siswa/siswi yang sedang duduk di kursi itu membuat mereka kompak menoleh pada cowok itu menatapnya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Pandhawa [END]
FanfictionTenang adalah caraku untuk memahami semua apa yang terjadi di kehidupanku. [Ishara Yogaswara] Gila adalah satu kata untukku dan satu caraku menyembunyikan lukaku. [Javas Waradana] Pesona adalah aku yang selalu ingin menarik perhatian semua orang dan...