Cinta pertama memang sulit untuk dilupakan tetapi saat cinta pertama mengecewakan, aku akan mencoba melupakan dan memulai cerita yang baru - Ishara
*
*
Aku memang bukan cinta pertamanya tapi aku harap aku akan menjadi cinta terakhirnya - Shafa
🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️
Dibawah teriknya matahari, diatas panasnya jalanan kota, disiang hari yang cerah ini terlihat dua manusia berpasangan berjalan beriringan bukan berjalan saling bergandengan tangan ataupun seperti sepasang kekasih pada umumnya tapi berjalan dengan sang gadis berjalan kaki di tepi jalan dan disampingnya sang pemuda yang mengikutinya dengan mengendari motornya dengan pelan.
Mereka Ishara dan Shafa pasangan remaja SMA, eh! atau masih belum bisa disebut pasangan, entahlah.
Ishara dan Shafa mereka berdua hendak pulang setelah selesai mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah sepanjang hari. Masih menggunakan pakaian seragam sekolahnya dan masih diarea jalan sekolah. Mereka berjalan ditepi jalan dengan Shafa yang sejak tadi menampilkan wajah kesal, entah kenapa? dan Ishara yang terus mengikuti Shafa menggunakan motornya dengan berjalan pelan.
"Lo marah?" tanya Ishara masih mengikuti Shafa yang berjalan dengan mengendari motornya dengan pelan dengan hadapan kedepan tanpa mengenakan helm-nya.
"Enggak," jawab Shafa bersedekap dada terus berjalan tanpa melihat Ishara disampingnya.
"Terus kenapa lo kaya gitu?" tanyanya lagi sesekali menoleh pada Shafa yang menampilkan wajah cemberut.
Shafa menghentikan jalannya membuat Ishara juga berhenti. "Kenapa?" tanyanya menatap Ishara didepannya.
Ishara mematikan mesin motornya lalu menatap cewek didepannya dengan mendongkak. "Ya! lo marah karena cewek itu kan?"
"Apaan! lagian gue cuma pacar pura- pura lo, gue nggak ada hak marah sama lo!" ujarnya mengalihkan pandangannya kearah lain masih dengan bersedekap dada.
Ishara terkekeh melihat Shafa yang kesal. "Kalo lo tau lo cuma pacar pura-pura gue kenapa lo harus marah?" ujar Ishara.
Shafa membuka matanya lebar-lebar. "Gue nggak marah!" ujarnya dengan gerakan tubuh yang gelisah dan matanya melihat kesana-kemari.
"Lo marah!" ujar Ishara mencoba untuk membuat kesal lagi gadisnya.
"Enggak kak!" ujarnya ngegas.
"Kenapa lo ngegas?"
"Enggak kak!" ujarnya lebih lembut.
"Maafin gue, gue nggak cerita soal dia, dia itu bukan mantan gue tapi dia tuh cinta pertama gue," menghela nafas sejenak seraya memalingkan pandangannya ke arah lain yang membuat Shafa menoleh pada Ishara menantikan lanjutan kata dari Ishara. "Yang sayangnya gue ditolak padahal belum pernah ngungkapin perasaan gue, gue udah ngasih perhatian sama dia, gue . . . " menatap Shafa disampingnya lalu menunduk. "Gue cinta sama dia tapi . . . "
"Tapi . . . " ujar Shafa penasaran.
"Tapi sekarang gue udah lupain dia," ujar Ishara mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Shafa menghela nafas lega dengan ucapan Ishara.
"Kak! gue mau tanya, sebenarnya kak Dania itu siapa?" tanya Shafa dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Pandhawa [END]
Fiksi PenggemarTenang adalah caraku untuk memahami semua apa yang terjadi di kehidupanku. [Ishara Yogaswara] Gila adalah satu kata untukku dan satu caraku menyembunyikan lukaku. [Javas Waradana] Pesona adalah aku yang selalu ingin menarik perhatian semua orang dan...