"Janganlah kalian menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sungguh budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu
(QS Al Baqarah ayat 221)"
_Nurul Ainun Ibrahim_~~~
Sudah berhari-hari berlalu, selama itu pula usaha yang di lakukan Kevin untuk semakin dekat dengan Ainun tak pernah berhenti. Seperti hari ini lagi-lagi ia mengikuti Ainun seperti tidak bosan dengan apa yang di lakukannya.Dan sekarang ia sudah berada di depan salah satu masjid yang ukurannya tidak terlalu besar, ia mengamati gerak-gerik Ainun dalam jarak yang cukup jauh.
Perempuan itu, sedang berada di pelataran masjid bersama dengan sekumpulan anak-anak yang berusia 4-7 tahun, lengkap dengan papan tulis warna putih yang bertuliskan huruf hijaiyah dan mulai mengucapkan satu-persatu huruf itu kemudian di ikuti dengan anak-anak tersebut. Kevin yang melihat pemandangan itu pun sukses membuat hatinya menghangat.
Ainun yang dari tadi merasa risih karena merasa di perhatikan, mengedarkan pandangannya tidak butuh waktu lama, ia menemukan laki-laki yang beberapa hari terakhir ini sering ia temui. Orang itu adalah Kevin.
Setelah melihat itu Ainun kembali mengarahkan perhatiannya kepada anak-anak yang ada di hadapannya. Jujur Ainun tidak tahu bagaimana menyikapi Kevin, di satu sisi hatinya menerima kehadiran Kevin dan di sisi yang lain pula ada keraguan yang menghantuinya, entah keraguan seperti apa itu.
Setelah mengajarkan anak-anak itu mengaji Ainun berjalan hendak meninggalkan masjid tersebut akan tetapi, langkahnya terhenti karena suara Kevin yang memanggil namanya. Ainun pun menoleh ke arah laki-laki itu yang kini berada di belakangnya“Saya ingin menagih jawaban kamu” ucap Kevin, namun mendapat kerutan di dahi oleh Ainun tanda bahwa perempuan itu tidak mengerti dengan jawaban apa yang di maksudnya.
“Jawaban apa?” tanya Ainun.
“Pertanyaan yang tertulis di kertas waktu itu, tentang saya yang ingin lebih dekat denganmu dan ingin mengenalmu lebih jauh” Jawab Kevin kembali mengingatkan Ainun saat ia meninggalkan selembar kertas di bangku taman hari itu.
“maksud kamu apa?” Tanya Ainun lagi, tapi kali ini ia memberanikan diri mengangkat kepalanya dan menatap laki-laki yang ada di hadapannya.
“saya ingin kamu menjadi pacar saya, apa kamu mau?”Mendengar pertanyaan yang Kevin lontarkan seketika membuat raut wajah Ainun mendatar lalu menjawab “Maaf saya tidak berpacar-pacaran” pungkasnya.
Mendengar itu Kevin menghela nafasnya, sudah ia duga Ainun akan menolaknya namun ia tetap nekat untuk mengatakannya, “Kenapa? Memangnya ada apa dengan berpacaran?” Tanya Kevin lagi.
Ainun menatap lurus ke arah Kevin, ia memperhatikan laki-laki itu dari ujung rambut sampai kakinya.
Memang laki-laki dihadapannya ini tidak kurang apa-apa, wajah tampan yang ia miliki mampu menyihir para gadis hanya dengan sekali lihat, alis tebal dan rapi, hidung yang mancung, juga bibir tipis serta tubuh tinggi dan tegap semua itu ada dalam diri laki-laki.
Ketika mengamati Kevin ada satu benda yang mampu membuatnya kecewa. Benda itu tengah menghiasi leher laki-laki itu, benda berwarna putih perak serta bandul berbentuk salib di ujungnya.
“Mau tau alasan saya?” pertanyaan Ainun membuat Kevin mengangguk.
“Yang pertama saya tidak ingin membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna serta tidak di ridhoi Allah, Saya tidak ingin membiarkan orang yang salah masuk seenaknya ke dalam hati saya, ketiga dalam agama Islam berpacaran itu sama halnya dengan berzina sedangkan berzina adalah perbuatan yang di benci oleh Allah dan yang terakhir...” Ainun menghentikan sejenak kata-katanya“... Dan yang terakhir karena kita berbeda Kevin, kita memeluk keyakinan yang berbeda. Jadi maaf saya tidak bisa menerimamu” Jawab Ainun berusaha terlihat tegas namun sebenarnya hatinya berlawanan dengan itu.
"Di luar sana banyak kok orang yang menjalin hubungan walaupun berbeda keyakinan, apa itu salah?" lanjut Kevin bertanya.
"Janganlah kalian menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sungguh budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu QS Al Baqarah ayat 221"
Mendengar jawaban Ainun membuat Kevin diam menunduk tak mengatakan apapun lagi, kepalanya sibuk mencerna perkataan Ainun barusan, sehingga dirinya tidak menyadari bahwa gadis yang sudah membuat hatinya terguncang saat ini telah pergi.~~Bersambung~~
Selamat bermalam minggu😂
Jangan lupa vote, coment and share yaa🥰Ikan hiu makan abon, I love you sekebon😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin & Ainun
Ficção GeralKevin seorang pemuda yang tidak paham agama yang jatuh cinta dengan Ainun yang notabenenya anak seorang Kiayi. Apakah Kevin berhasil mengejar cinta perempuan yang disukainya atau justru menyerah dikarenakan perbedaan?