Berharap

65 52 5
                                    

"Terkadang tidak selamanya cinta itu harus mendapatkan balasan. Jika cinta menuntut balasan, maka itu bukan cinta tapi obsesi"

_Nurul Ainun Ibrahim_


Happy Reading💚💚
~

~~
Masih pagi ketika Kevin baru saja tiba di lingkungan kampus tempat ia menimba ilmu Perguruan tinggi, ia berjalan dengan cepat mencari keberadaan seorang wanita yang akhir-akhir ini membuatnya galau. Dengan penampilannya yang menawan dengan baju kaos warna hitam di balut dengan kemeja kotak-kotak yang sengaja tidak di kancingnya membuat beberapa gadis yang ia lewati meliriknya penuh kagum.

Kevin berjalan setengah berlari menyusuri setiap tempat yang hanya mencari seorang Ainun. Kali ini ia sudah berada di gedung bahasa Inggris, Kevin mulai mencari disegala ruangan karena ia tidak tahu Ainun berada di ruangan berapa.

Hingga tepat di depan sebuah ruangan ia melihat perempuan yang sejak tadi dicarinya, Kevin berhenti lalu menghela nafas yang sedari tadi memburu akibat berkeliling mencari keberadaan wanita itu.

Setelah beberapa saat dirinya mulai tenang ia pun mulai menghampiri Ainun lalu berdiri tepat di hadapan perempuan itu mendudukkan dirinya.

“Ainun” panggil Kevin lembut, membuat seluruh atensi perhatian Ainun mengarah kepadanya.

Ainun pun hendak meninggalkan laki-laki yang baru saja menyebut namanya, tapi dengan cepat Kevin menahan tangannya yang sontak membuatnya terkejut dan dengan spontan ia menepis kasar tangan Kevin.

Merasa bersalah dengan tindakannya barusan Ainun pun meminta maaf “Maaf” cicitnya pelan
Kevin yang diam beberapa detik yang lalu pun membuka suara “Ainun, apa benar gak ada harapan sama sekali buat saya untuk kamu menerima saya” ucapnya.

“Maaf, hari itu saya sudah bilang semuanya ke kamu” setelah mengucapkan itu Ainun berbalik dan hendak meninggalkan Kevin, belum cukup selangkah suara laki-laki itu menghentikan segala geraknya.

“Apa salah jika saya mencintai kamu? Dan tanya pada Tuhanmu apa saya yang bukan hambanya bisa mencintaimu? Apa salah kalau saya memiliki rasa padamu? Apa sebuah kesalahan jika mencintai seseorang?” tanya Kevin bertubi-tubi dengan suara yang cukup lantang sehingga beberapa mahasiswa yang berada di sekitarnya menoleh ke arah keduanya.

Ainun menunduk menggenggam kedua tangannya, ia bingung akan menjawab seperti apa pertanyaan Kevin yang baru saja di lontarkan oleh laki-laki itu. Lalu dengan menghela nafas berat lalu kepalanya menengadah mencoba menatap mata Kevin.

Tatap mata laki-laki itu menyiratkan keseriusan, seketika Ainun tertegun namun dengan cepat Ainun tepis rasa kagumnya.

“Tidak salah jika mencintai orang lain, tidak salah jika memiliki rasa kepada yang lain. Tapi yang salah itu ketika kita mencintai seseorang lantas menuntut perasaannya untuk di balas.”
Ainun berhenti sejenak “dan terkadang tidak selamanya cinta itu harus mendapatkan balasan. Jika cinta menuntut untuk balasan, maka itu bukan cinta tapi obsesi” lanjut Ainun menyelesaikan kalimatnya lalu dengan langkah cepat meninggalkan Kevin yang diam menundukkan kepalanya.

***
Setelah kejadian dimana Kevin ditolak untuk yang kedua kalinya oleh Ainun, membuatnya pasrah dan membenarkan apa yang Ainun katakan. Bahwa tidak semua rasa cinta itu mendapatkan balasan dan ia tidak ingin rasa cinta yang ia miliki menjadi ternoda karena keegoisannya. Karena baginya cinta itu sesuatu yang sakral  dan ada kalanya rasa cinta itu hadir bukan untuk di miliki tapi hanya sebagai pengalaman untuk kita.

Meski melupakan perasaannya itu berat, ah tidak! Dia tidak ingin melupakan Ainun ia hanya ingin semuanya berjalan dengan sendirinya sampai ia terbiasa. Karena rasa cintanya pada perempuan itu cukup besar meski pertemuannya dengan Ainun begitu singkat. Kalau ia bilang sudah ikhlas untuk melepas, itu bohong. Yang ada hanya terpaksa kemudian terbiasa.

Di waktu yang sama Ainun sedang duduk di taman belakang memandangi langit sore yang mulai menampilkan warna jingganya. Otaknya kembali memutar kejadian saat seorang laki-laki menyatakan perasaan padanya. Jujur ini pertama kali baginya mendapat pengakuan secara langsung seperti itu.

Entah kenapa hatinya bergetar mendengar pengakuan Kevin, tapi hal yang ditawarkan oleh laki-laki itu bukan hubungan yang halal dan laki-laki itu juga punya kepercayaan yang berbeda dengannya.

Lama terlarut dalam lamunan tanpa sadar langit yang tadinya berwarna jingga mulai menggelap dan suara adzan magrib mulai berkumandang ia pun memasuki rumahnya.

***

Hari ini saat mentari pagi mulai meninggi Ainun yang mengenakan gamis berwarna hijau toska yang di padukan dengan jilbab panjang warna hitam yang membuatnya terlihat lebih anggun.

Perempuan itu berjalan menyusuri taman kampus hendak menuju ruangannya, akan tetapi di pertengahan jalan ia bertemu dengan Kevin. Ia melihat sekilas lelaki itu dan mengerutkan keningnya bingung dengan tingkah laki-laki itu, yang biasanya setiap bertemu dengannya Kevin selalu menampilkan senyum yang mampu membuat para gadis terpikat jika melihatnya. Tapi kali ini tidak ada sedikit pun senyum yang menghiasi bibir laki-laki itu, Ainun masih memperhatikan Kevin hingga dirinya berpapasan dengannya namun laki-laki itu hanya melewatinya begitu saja dengan raut wajah datar.

Laki-laki yang biasanya menyapanya dengan senyum hangatnya setiap bertemu kini bersikap dingin kepadanya.

Aneh, kenapa Ainun merasakan hal yang begitu asing di dalam hatinya. Seperti kehilangan sesuatu yang begitu berarti untuknya. Tapi Ainun dengan cepat menepis perasaan itu lalu berkata “inikan yang saya inginkan?” tanya Ainun dalam hatinya.

Sedangkan Kevin yang sudah berlalu begitu saja tanpa menatap sedikit pun perempuan yang ia lewati, “inikan yang kamu inginkan Ainun? Untuk tidak mengganggumu lagi” lalu tersenyum kecut setelah mengatakan itu.

~~Bersambung~~

Membaca=vote, komen & share🤭🤭

Yang hari ini lagi capek dengan dunia, semangat yaa🥰 dunia memang tempatnya capek, dunia memang tempatnya berlelah-lelah. Nanti kalau sudah di surga udah gak capek lagi kok. Tugas kita di dunia adalah menjalani peran kita sebagai seorang hamba yang baik dan mengumpulkan bekal(pahala) sebanyak-banyaknya untuk kembali ke kampung halaman kita yang sesungguhnya yaitu surga.

Kalian hebat bisa bertahan sampai sejauh ini💚💚

Kevin & AinunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang