Kehidupan yang Baru

55 39 5
                                    

Happy Reading

~~~
Hari ini sudah terhitung sepekan Kevin berada di pondok ini, sesuai dengan janji Kiayi Ibrahim yang ingin membantu Kevin untuk belajar tentang agama Islam dan Kevin sudah benar-benar yakin dengan apa yang menjadi pilihannya.

Setelah beberapa hari mempersiapkan segala jiwa dan raganya untuk menjadi seorang mualaf, dan tibalah hari ini saat cahaya matahari mulai meninggi, ia sudah siap dengan baju kokoh berwarna Navy serta celana panjang hitam yang menghiasi penampilannya. Kevin kemudian melangkah menuju masjid yang ada di pondok pesantren ini guna untuk mempersaksikan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Dengan mengikuti Ustadz Arkan yang berjalan lebih dulu di depannya memasuki masjid yang sudah ada beberapa pembina pondok dan juga santri putra yang akan menjadi saksi atas masuknya ia ke dalam Islam.

Jujur, saat ini jantung Kevin berdebar begitu kencang tapi ia merasa senang. Kini Kevin telah duduk bersila tepat di hadapan Kiayi Ibrahim.

Kiayi Ibrahim tersenyum lalu berkata “Bagaimana nak Kevin sudah siap?” tanya Kiayi pada Kevin.

Kevin mengangguk dengan mantap “Siap Kiayi!” ucapnya dengan lantang.

“Baik. Kalau begitu ikuti kata-kata saya setelah ini” instruksi Kiayi Ibrahim dan dibalas anggukan oleh Kevin.

Setelah mendapat jawaban dari Kevin, Kiayi Ibrahim pun mulai melantunkan Syahadat sebagai syarat utama pengakuan kita sebagai umat Islam, lalu diikuti dengan Seksama oleh Kevin.

Setelah selesai melantunkan dua kalimat syahadat tanpa sadar air mata Kevin jatuh membasahi pipinya, bahkan sampai isak tangisnya terdengar membuat Kiayi Ibrahim merangkulnya lalu berkata “Selamat datang saudaraku!” ucapnya disela rangkulannya.

Entah kenapa setelah Kevin mengucapkan syahadat ia merasakan kelegaan yang luar biasa seperti beban berat yang selama ini ia pikul seolah-olah hilang begitu saja. Tangisnya semakin kencang, ini untuk pertama kalinya ia menangis seperti ini.

Setelah Kiayi melepaskan rangkulannya, Ustadz Arkan pun turut mengucapkan selamat kepadanya begitu pun dengan pembina pondok yang lain serta para santri yang turut mendoakan agar dirinya tetap istiqomah dengan pilihannya.

“Semoga kamu tetap istiqomah” ucap Kiayi Ibrahim

“Aamiin, Terima kasih Kiayi dan saya mohon untuk dibimbing menjadi lebih tau lagi tentang kewajiban saya dan lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT” Jawab Kevin dengan tersenyum.

By the way, berbicara tentang pondok pesantren Ash-Shiddiq ini, yang Kevin tempati sekarang ini hanyalah pondok putra. Jadi di sini hanya ada santri putra, pembina putra serta pengajar laki-laki.

Sedangkan pondok putri berada di lorong yang berbeda yang berada tidak jauh dari lorong pondok putra dan di sana hanya ada pembina perempuan serta santri perempuan juga. Jadi pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq ini pondok antara putra dan putrinya dipisah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

~~Bersambung~~

Terima kasih sudah membaca🥰

Jangan lupa vote, komen dan share yaa💚💚

Kevin & AinunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang