Kiayi Ibrahim Jahil

56 28 8
                                    


~~~
Kevin berada di ruang tidurnya sekarang, ia berusaha menenangkan pikiran juga hatinya. Lagi-lagi perasaannya kacau hanya dengan melihat Ainun, usahanya untuk melupakan perempuan itu seketika sia-sia begitu saja.

Memorinya kembali memutar pertemuannya dengan Ainun tadi, jujur ia tidak munafik. Satu sisi Kevin senang melihat perempuan itu kembali meski hanya sekilas dan disisi lain ia kembali gelisah dengan perasaannya.

Di tempat yang berbeda Ainun juga sama, masih memikirkan Kevin. Laki-laki yang sudah setahun ini menghilang dari jangkauan matanya. Dan begitu banyak tanya yang hadir dalam benaknya.

Kiayi Ibrahim yang melihat putrinya melamun langsung memanggil namanya, “Ainun” Panggil Kiayi Ibrahim lembut pada putrinya akan tetapi tidak ada tanggapan. Putrinya itu rupanya sedang asyik dengan lamunannya, hingga terbesit sebuah ide jahil yang muncul dalam hatinya.

Kiayi meraih ponselnya yang terletak di atas meja yang ada di hadapannya lalu mencari kontak Ainun kemudian meneleponnya. Ainun terkejut dengan suara ponselnya yang terkesan tiba-tiba. Ia mencari ponselnya di dalam tas setelah menemukannya Ainun langsung menjawab panggilan tersebut tanpa melihat siapa nama pemanggilnya.

“Halo, Assalamualaikum warahmatullah” Ucap Ainun pada teleponnya.

“Waalaikumsalam, Ainun ini Abi” Jawab Kiayi Ibrahim sedang menahan tawanya.

Sedangkan Ainun yang masih belum sadar bahwa dirinya sedang dijahili itu langsung menjawab “Oh iya, Abi ada apa?” Tanya Ainun.

Tapi setelahnya perempuan itu terdiam sejenak “Loh kok Abi? Abi kan lagi sama Ainun sekarang?” tanya Ainun dengan menatap Kiayi Ibrahim dengan tatapan polos. Setelah beberapa detik kemudian ia mengerti bahwa sekarang dirinya sedang dijahili, Ainun mengakhiri teleponnya kemudian menatap galak ke arah sang ayah.

Namun di mata sang Kiayi justru menggemaskan, “ih Abi mah!” Gerutu Ainun sambil mengerucutkan bibirnya.

Arkan, Zaenab dan juga Kiayi Ibrahim tertawa melihat tingkah lucu Ainun.

Di tengah tawa mereka terdengar suara ketukan pintu sebanyak tiga kali. Arkan berdiri lalu membuka pintu, rupanya yang mengetuk tadi adalah Kevin.

“Silahkan masuk Kevin” Ucap Arkan mempersilahkan Kevin untuk masuk.

“Terima kasih Ustaz” Jawab Kevin lalu duduk di Sofa tinggal yang ada di samping Arkan setelah dipersilahkan.

“Afwan Kiayi, Saya ke sini ingin meminta izin” tutur Kevin

Kiayi Ibrahim tersenyum, lalu mengangguk mempersilahkan untuk berbicara lebih lanjut.

“Saya mau izin pulang dulu Kiayi, mama saya sedang sakit” Izin Kevin.

“Pulanglah temui ibumu, pasti sekarang beliau membutuhkanmu” Jawab Kiayi Ibrahim sambil melirik Ainun yang semenjak Kevin masuk, anak gadisnya itu menunduk sesekali memperhatikan Kevin dengan malu-malu.

Kevin tersenyum menawan mendengar jawaban Kiayi Ibrahim, “Syukron Kiayi, kalau begitu saya permisi dulu” setelah mengatakan itu Kevin keluar meninggalkan ruangan Kiayi Ibrahim. Setelah sampai di depan pintu Kevin mengusap dadanya sembari menghela nafas lega.

~~Bersambung~~

Kevin & AinunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang