"Aku tidak tahu ini perasaan apa, tapi aku senang melihat Dia menjadi lebih baik sekarang"
_Nurul Ainun Ibrahim_
Happy Reading💚💚
~~~
Nurul Ainun Ibrahim, seorang wanita cantik nan salihah itu kini menatap bayangannya pada cermin di depannya.Ia memperhatikan penampilannya yang terbalut gamis berwarna Army serta Jilbab panjang sampai lutut dengan warna yang senada pula dan tidak lupa juga cadar yang ia kenalan. Setengah tahun belakangan ini Ainun memutuskan untuk memakai cadar dan ingin memaksimalkan dirinya menutup auratnya.
Hari ini Ainun diajak kakaknya untuk mengunjungi pondok pesantren Ash-Shiddiq, karena sudah beberapa hari Abi dan Uminya ada di sana. Lama memandangi bayangannya dibalik cermin hingga terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya, kemudian ia meraih tas selempangnya lalu berjalan untuk membuka pintu.
Setelah membuka pintu muncullah sosok laki-laki berparas tampan dan bertubuh tinggi dengan setelan baju muslim berwarna coklat susu, sehingga Ainun harus menengadah untuk melihat wajah laki-laki itu.
“Sudah siap dek?” Tanya laki-laki itu yang rupanya adalah Ustaz Arkan alias kakaknya.
“Sudah kak” Jawab Ainun serta senyum manis yang menjadi pelengkap setelahnya. Meski senyum di bibirnya terhalang cadar tapi terlihat dari kelopak matanya yang menyipit ketika tersenyum.
“Maa Syaa Allah, cantik banget sih adikku ini” Ucap Arkan sambil mencubit gemas pipi Ainun, membuat Ainun merengek manja pada kakaknya.
“Ihh, kak Arkan mah nanti cadar Ainun berantakan tau!” Tutur Ainun dengan manja.
Arkan tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan adiknya ini, ketahuilah mengganggu adik yang sedang tenang itu sungguh menyenangkan. Setelah tawa Arkan mereda ia mengusap lembut puncak kepala adiknya lalu berkata, “Ayo berangkat!” Seru Arkan Yang dijawab anggukan oleh Ainun.
Berbicara tentang Arkan dan Ainun yang merupakan sepasang kakak beradik yang jika dilihat oleh orang lain mereka kalem dan berwibawa, tapi jika hanya mereka berdua muncullah sifat asli keduanya. Arkan yang merupakan seorang kakak dengan penuh kejahilan dan Ainun yang bersifat manja. Itulah yang membuat Arkan begitu senang menjahili adiknya itu, bukannya tidak sayang tapi seperti itulah caranya mengungkapkan kasih sayangnya kepada sang adik.
Setelah sampai di pondok, keduanya pun turun dari mobil yang dikendarainya Ainun pikir ia akan dibawa ke pondok putri, tapi nyatanya ia berada di pondok putra sekarang.
“Kak, kenapa aku enggak di turunin di pondok putri aja?” Tanya Ainun.
“Kan Abi sama Umi ada di sini” Jawab Arkan membuat Ainun mengangguk.
Setelah berjalan beberapa langkah Seorang laki-laki bertubuh tinggi menghampiri kakaknya yang berjalan di depannya, keduanya pun berhenti. Diam-diam Ainun mengamati wajah laki-laki yang menurutnya terlihat familiar itu, otaknya mengingat akan Kevin tapi ia menggeleng dan berkata dalam hati “Tidak mungkin Kevin ada di sini”.
“Oh iya, Kevin kenalkan ini Ainun, adikku” Ucap Arkan menunjuk ke arah Ainun memperkenalkannya pada Kevin.
Ainun yang mendengar nama Kevin itu disebut seketika tertegun dan terdiam cukup lama. Begitu pula dengan Kevin yang sedikit tidak percaya, bahwa ia kembali dipertemukan dengan perempuan yang sedang berusaha ia lupakan.
Kevin menangkupkan kedua telapak tangannya kemudian meletakkannya di depan dada, sesuai dengan cara bersalaman dengan yang bukan mahram kemudian dibalas serupa pula oleh Ainun.
“Baik Ustadz, kalau begitu saya permisi dulu!” pamit Kevin kemudian berjalan begitu saja melewati Ainun sehingga membuat perasaan Ainun sedikit tercubit melihatnya.
Kenapa ini, apakah dirinya berharap agar laki-laki itu menyapanya seperti dulu? Atau bahkan mengungkapkan kata-kata cinta seperti dulu lagi? Tentu saja tidak mungkin itu terjadi lagi. Seperti itulah tanda tanya yang muncul dalam hatinya.
"Aku tidak tahu ini perasaan apa, tapi aku senang melihat Dia menjadi lebih baik sekarang" Monolognya dalam hati.
~~Bersambung~~
Selamat membaca🥰
Jangan lupa vote komen dan share💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin & Ainun
General FictionKevin seorang pemuda yang tidak paham agama yang jatuh cinta dengan Ainun yang notabenenya anak seorang Kiayi. Apakah Kevin berhasil mengejar cinta perempuan yang disukainya atau justru menyerah dikarenakan perbedaan?