Seorang gadis berjilbab coklat susu yang sedang berbelanja di sebuah minimarket gadis itu bernama Nurul Ainun Ibrahim. Setelah selesai dengan aktivitas belanjanya Ainun berjalan menuju kasir, sampai di meja kasir ia melihat seorang laki-laki muda yang sepertinya sedang dalam masalah dan benar saja laki-laki itu lupa membawa dompetnya. Dengan langkah berani Ainun mendekat ke meja kasir tersebut.
“Maaf mbak, bisa belanjaan saya dimasukin aja ke list belanjaan mas ini tidak? Belanjaannya biar saya aja yang bayar” ucapnya tanpa memperhatikan ekspresi laki-laki itu.
Setelah pegawai minimarket tersebut mengiyakan, laki-laki itu kembali bersuara “eh, tidak usah mbak! Belanjaannya saya cancel aja” kemudian dengan lembut Ainun membalas “Enggak apa-apa kok mas saya ikhlas” lalu tersenyum setelahnya hingga membuat laki-laki itu pasrah menerima tawarannya.
Usai membayar belanjaan, Ainun berjalan hendak meninggalkan minimarket tersebut namun sebuah suara menghentikan langkahnya tepat di depan pintu dan suara itu berasal dari laki-laki itu.
“Terima kasih atas bantuannya tadi, namaku Kevin. Boleh aku tahu namamu?” tanya laki-laki itu yang bernama Kevin. Ainun pun berbalik ke arahnya dan tersenyum setelah berucap “namaku Ainun” setelah mengatakan itu Ainun kembali melanjutkan langkahnya tanpa menunggu jawaban dari Kevin.
Di sebuah kamar bernuansa abu-abu seorang laki-laki muda sedang merebahkan dirinya di atas kasur king zisenya, laki-laki itu adalah kevin yang baru saja kembali dari kampusnya.
Sembari menutup mata, perlahan otaknya kembali memutar kejadian tadi siang saat dirinya bertemu dengan seorang gadis manis. Seketika senyum kembali terbit di sudut bibirnya.
“Ainun Ainun, manis banget sih” ucapnya masih dengan senyum terpatri di bibirnya.
Lama memikirkan Ainun, membuat kevin tanpa sadar berlabuh ke pulau mimpinya di sore hari ini.
Di waktu yang sama di sebuah dapur yang cukup luas bernuansa putih abu-abu sosok Ainun yang sedang sibuk dengan aktivitas cuci piringnya.
Tak ada yang tahu rupanya Ainun juga memikirkan kejadian tadi siang hingga tanpa sadar bibirnya menampilkan senyum yang begitu cantik. “Kevin itu orangnya lucu banget ya terus sopan juga” ucapnya dalam hati.
Setelah sadar apa yang di pikirkannya segera ia mengingat “astaghfirullah sadar Ainun sadar! Ini sama aja dengan zina hati” ucapnya kembali mengingatkan dirinya sendiri tanpa ia menyadari bahwa Zaenab yang merupakan ibunya sudah berada tepat di belakangnya memperhatikan segala gerak geriknya saat itu.
“Ekhem! Assalamualaikum anak sholehanya Ummi” sahut Zaenab yang sontak membuat Ainun terkejut.
“Eh! Waalaikumsalam Ummi” jawabnya sedikit terkejut namun tetap tersenyum setelahnya.
“Ummi sejak kapan ada di sini sih, mana enggak bilang-bilang lagi Ainun kan kaget” protesnya pada Zaenab dengan nada manjanya.
“Kamu sih, dari tadi melamun terus pakai senyum-senyum segala lagi. Ada apa sih? Ceritain sama Ummi dong”. Ucap Zaenab sesekali mencolek hidung mancung Ainun.
“Enggak apa-apa kok Ummi” balas Ainun berusaha mengelak lalu kembali melanjutkan cuci piringnya yang sempat tertunda demi mengalihkan perhatian ibunya.
“Serius enggak apa-apa?”
“I-iya serius Ummi” oh tidak mengapa dirinya menjadi gugup seperti ini.
“Loh kok gugup sih?” tanya Zaenab dengan senyum jahilnya. Ia gemas dengan tingkah putrinya.
“Ih Ummi mah gitu, udah ah” jawab Ainun sembari membiarkan kedua telapak tangannya yang basah menutupi wajahnya yang memerah karena malu. Sedangkan Zaenab justru tertawa melihat tingkah menggemaskan putrinya itu.
~~Bersambung~~
Ciee ciee yang udah saling kepikiran🤭🤭
Selamat membaca ya semuanya 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin & Ainun
General FictionKevin seorang pemuda yang tidak paham agama yang jatuh cinta dengan Ainun yang notabenenya anak seorang Kiayi. Apakah Kevin berhasil mengejar cinta perempuan yang disukainya atau justru menyerah dikarenakan perbedaan?