~~~
Saat mentari pagi mulai menyapa bumi dimana seorang lelaki muda tengah menatap bayangannya yang ada di cermin sambil sesekali menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jemarinya dan tak lupa pula suara siulan yang turut menemani setiap gerakannya.Laki-laki muda itu siapa lagi kalau bukan Kevin yang kini sedang bersiap untuk ke kampusnya.
Setelah selesai dengan aktivitasnya dan di rasa penampilannya sudah oke, barulah ia bergegas menuju motor kesayangannya kemudian mengendarainya.
Namun baru beberapa menit perjalanan, laju motornya ia hentikan karena manik hitam pekatnya menemukan sosok perempuan yang beberapa hari ini telah mengganggu pikirannya, perempuan itu adalah Ainun. Tapi tunggu sepertinya perempuan itu sedang dalam bahaya terbukti dua orang preman dengan bertubuh besar dan lumayan menyeramkan tengah mengganggu gadis itu.
Ainun yang kini berada di halte sedang menunggu angkutan umum yang bisa mengantarkannya ke kampus dan kebetulan halte tersebut bisa dibilang sepi. Namun sekitar satu meter dari tempatnya berdiri sekarang, dua orang laki-laki berbadan besar serta penampilan yang menyeramkan sedang menatapnya sedang tersenyum miring dan berjalan mendekatinya.
Sontak saja membuat Ainun menjadi takut dan ketika preman tersebut sudah semakin dekat Ainun pun berniat berlari dari tempat itu, tapi sayang tangan kekar preman tersebut justru lebih dulu menahan lengannya.
Ainun yang sudah semakin takut dan gemetar, sedangkan preman tersebut sedang tertawa besar melihatnya ketakutan “tolong jangan ganggu saya!” ucap Ainun dengan gemetar kemudian preman tersebut kembali tertawa seolah yang dikatakannya itu sesuatu yang lucu.
Ketika preman tersebut hendak menarik tas Ainun dan preman satunya lagi sedang menahannya dengan tangan kekar lengkap dengan pisau tajam yang di todongkan di depan wajahnya.
Tak henti-hentinya Ainun berdoa agar seseorang datang untuk menyelamatkannya hingga tidak lama setelah ia mengucapkan doa itu, seorang laki-laki pun muncul menghajar kedua preman itu.
Setelah beberapa saat laki-laki itu terlibat perkelahian dengan preman-preman tersebut dan preman itu pun berhasil kabur.
(Anggap aja masih terang yaa🤭😂)
Laki-laki itu berjalan mendekati Ainun dan mengembalikan tasnya “kamu enggak apa-apa kan?” tanya laki-laki itu.
“iya enggak apa-apa kok, makasih ya” jawab Ainun sembari menunduk.
“hey, kamu masih ingat saya kan?” Ainun hanya mengangguk sebagai balasan.
“Mau ke kampus kan?” Tanya Kevin lagi
“Iya” jawab Ainun singkat masih dengan kepala menunduk dan sesekali menolehkan kepala ke arah lain.
“Mau bareng gak?” pertanyaan dari Kevin sukses membuat Ainun menolehkan wajahnya pada laki-laki itu. “eh tidak usah, saya naik angkot aja” jawabnya.
“Ya udah saya temani kamu sampai angkotnya datang, bahaya” Lagi-lagi Ainun tidak habis pikir dengan tingkah Kevin yang berdiri tak jauh darinya.
Tak ada yang berbicara di antara mereka, keduanya sama-sama menikmati keheningan. Kevin yang sedari tadi membungkam mulut sesekali melirik Ainun dengan sudut matanya kemudian memegangi dadanya, merasakan degupan jantungnya yang begitu keras. Karena jujur berada dekat dengan Ainun membuatnya deg-degan.
Tak ada yang tahu ternyata Ainun pun merasakan hal yang sama, perempuan itu diam berusaha menenangkan degup jantungnya “Ya Allah, perasaan apa ini” ucapnya dalam hati. Setelah beberapa saat barulah sebuah angkot berhenti, Ainun pun segera naik ke angkot tersebut setelah berpamitan dengan Kevin “Terima kasih untuk yang tadi, kalau begitu saya duluan” pamitnya.
Sedangkan di sana Kevin hanya mengangguk sembari tersenyum dan menatap kepergian Ainun hingga angkot yang di tumpangi gadis itu sudah tak terlihat oleh matanya.
“Cantik” gumamnya masih dengan senyum menawan yang tercetak di bibirnya.
~~Bersambung~~
Jangan lupa jaga kesehatan ya dan selamat membaca 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevin & Ainun
Fiksi UmumKevin seorang pemuda yang tidak paham agama yang jatuh cinta dengan Ainun yang notabenenya anak seorang Kiayi. Apakah Kevin berhasil mengejar cinta perempuan yang disukainya atau justru menyerah dikarenakan perbedaan?