Chapter 5

78 8 0
                                    

☄︎₊˚⊹✩₊˚☄︎⊹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☄︎₊˚⊹✩₊˚☄︎⊹

Akhir pekan pun tiba, seperti biasanya suasana rumah pun sangat ramai karena semua orang di keluarga itu libur dari aktivitasnya.

Namun kali ini, orangtua mereka tengah pergi entah kemana.

"Forest.. kau tahu kemana mereka?" Tanya Katara yang masih berkeliling mencari keberadaan orangtuanya.

"Aku tidak tahu, mereka hanya bilang akan pergi.." jawab Forest yang juga sedikit kebingungan.

"Kenapa mereka tidak mengajak kita..?" Kali ini Keliott yang bertanya, ia duduk menghadap kedua adiknya seraya membawa sebuah pot teh.

"Kau mau ini, Katara..?"

"Ya, tentu.."

"Apa mereka mengunjungi kakek dan nenek..?"

Seketika semua yang ada di ruangan itu langsung menoleh ke arah Forest.

"Tapi.. bukankah kita tidak punya kakek dan juga nenek..?" Ujar Keliott yang baru saja tersedak karena terkejut.

"Benar juga, ya.. kita tidak memiliki kakek ataupun nenek.." ucap Katara seraya menumpu wajahnya.

"Jadi.. apa ayah dan ibu yatim piatu?" Tambah Forest membuat semua orang yang ada di sana semakin kebingungan.

"Sepertinya, aku pernah mendengar bahwa ayah ditinggalkan oleh ibunya.." timpal Keliott sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

"Aku juga pernah dengar kakak perempuannya kabur entah kemana.. "

"Oh, iya.. lalu ayahnya meninggal saat umurnya masih 18 tahun, kan..?" Potong adik kembarnya yang hanya diangguki oleh Keliott.

"Lalu.. ibu..?" Forest mulai kembali bertanya.

"Aku tidak tahu dengan ibu.. asal usulnya misterius.." sahut kakak laki-lakinya bingung.

"Yang pernah kudengar, katanya orangtua ibu bercerai saat umurnya masih 8 tahun.." jawab Katara tak yakin.

"Entahlah, bahkan nama aslinya pun aku tidak tahu.." kali ini Keliott hanya bisa menghela napasnya kasar.

"Ngomong-ngomong kemana Athanasia..?"
Tunggu dulu, kemana gadis kecil itu, biasanya jika ada teh lemon terhidang dia akan langsung mendekat.

"Ku coba cek di kamarnya.." ujar Forest seraya beranjak menaiki anak tangga.

Semakin ia mendekati pintu berwarna putih itu, suara nyanyian pun terdengar semakin jelas.

Tapi tunggu.. suara itu.. ia seolah pernah mendengar nyanyian dan lirik itu.

Ketika dirinya bermimpi dan terbangun dengan kutukan..

"Wah..! Apa ada yang membuat teh..?!" Sesaat kemudian seorang gadis kecil muncul dari balik pintu tersebut hingga membuat Forest terkejut.

"Teh lemon..!"

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐒𝐓 ▍"𝘵𝘩𝘦 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘵 𝘢𝘧𝘧𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang