Chapter 26

14 3 0
                                    

~°⸙͎。•──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~°⸙͎。•
──────

"Ayah..! Ibu..!" Teriaknya sembari mengikuti suara panggilan yang terdengar begitu merdu di telinganya.

"Forest.." kedua kaki mungilnya terus bergerak, melewati pepohonan hingga membuat baju putihnya terlihat usang.

"Aku disini..!" Netranya kini penuh akan air mata, retinanya yang sehijau rerumputan segar terlihat berbinar indah.

Tubuhnya menyusut, sulit rasanya melangkah di bebatuan berlumut, kala suara itu tiba-tiba menghilang, ia terhenti.

"Ibu..! Ayah..!" Panggilnya kembali namun tak ada jawaban.

"Forest..!" Teriakan tajam menggali masuk ke dalam telinganya.

"Kalahkan dia..! Kalahkan dia..!!" Suara itu menggema dari sudut ke sudut, burung-burung muram berkicau dan berterbangan, telinganya seketika melengking tak terelakkan.

"Kalahkan dia, Forest..! Kalahkan dia..!!" Ia menjerit, merasakan telinganya yang berdenging begitu keras seakan hampir pecah.

"Kalahkan dia..!!"

‧̍̊˙· 𓆝.° 。˚𓆛˚。 °.𓆞 ·˙‧̍̊

"Forest.." perlahan matanya pun terbuka, memusatkan pandangannya pada sosok mungil yang kini telah berada di sampingnya.

"Ayo.." Forest yang sedikit linglung, menerima uluran tangan tersebut tanpa mengatakan apapun.

Ia hanya menurut saja kala Raisin membawanya keluar dari mobil, dengan mata yang sayu ia menatap pada pemandangan di hadapannya, mentari pagi mulai menerangi dunia namun belum menampakkan dirinya.

Seketika mengumpulkan kembali nyawa yang baru saja melayang bebas, ia langsung terkejut melihat objek yang berada di sana, matanya membulat sempurna dengan takjub terukir di wajah tirusnya.

Bangunan kuno yang begitu megah, akar terjalin memenuhi seluruh tempat, pepohonan rindang mulai bertumbuh liar menutupi pemandangan, tempat ini, apakah benar?

"Kekaisaran Vonstein.." gumam Kye seakan takjub dengan objek di hadapannya.

Tanpa menunggu lama lagi, Raisin segera melesat memasuki gerbang megah itu, semua yang ada di sana langsung mengikuti langkah mungil tersebut.

"Kurasa aku meletakkannya di bawah Tanah.. tempat itu sangat tertutup jadi aku menyembunyikannya di sana.." satu perkataan terakhir Dorothea yang tak bocah itu beritahu pada mereka.

𝙵𝙾𝚁𝙴𝚂𝚃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang