Chapter 3

99 9 1
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆ ˚。⋆୨୧˚

Lagi-lagi dimalam itu, ia tak bisa tertidur.

Putus asa karena tak kunjung larut dalam mimpinya, ia pun memutuskan untuk keluar dari rumah.

Seperti biasa hanya satu tempat yang ia tuju, ladang bunga miliknya..

Ia berjalan ke tengah ladang bunga tersebut dan langsung menjatuhkan dirinya, bunga-bunga yang tumbuh lebat itu mampu membuat siapapun yang tertidur disana langsung bermimpi indah, saking empuknya.

"Aku ingat, ini bunga Poppy.." gumamnya seraya memetik bunga berwarna merah tersebut.

"Yang ini Asteria, ini kalau tidak salah bunga Hummingbird"

"Ini.. Dandelion?"

"Ah, harusnya aku mulai mempelajari tanaman juga.."

Terus saja ia bergumam menyebutkan satu persatu nama bunga yang ia ingat, semakin lama ia semakin senang melihat bunga-bunga yang berwarna-warni tersebut.

Hingga tiba-tiba..

"Forest, apa semua ini?" Tanya Keliott Yang baru saja datang.

"Aku mendengar suara pintu terbuka, apa itu kau?"

"Hehe, menurutmu..?" Jawabnya masih dengan posisi santai.

"Maukah kamu menemaniku disini, Kel?" Pinta Forest dengan mata berbinar.

"Tentu kenapa tidak" sahut Keliott sambil tersenyum lebar.

Lelaki itu pun menghampiri adiknya dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Forest.

"Wah, bunga ini tidak layu.." ucap Keliott sedikit terkesan.

"Hei, Keliott.." panggil Forest dengan nada pelan.

"Hm..?" Ia pun menoleh ke arah adiknya.

"Apa kau berjanji akan menjawab dengan jujur..?" Lelaki itu malah terdiam seraya menatap adiknya penasaran.

"Kenapa ayah sangat membenciku?" Tanya Forest seraya memiringkan tubuhnya menghadap sang kakak.

Seketika Keliott langsung membulatkan matanya karena terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Uhh.. itu.. kau tidak akan tersinggung kan?"

"Katakan saja.."

Keliott menghela napasnya kasar, ia seolah bimbang harus menjelaskan dengan cara apa agar adiknya itu tidak merasa sedih.

"Saat kau terlahir.."

"Ibu menjadi depresi dengan tiba-tiba.."

"Dia pernah menenggelamkan kepalamu ke air saat kau menangis, dan bahkan ingin membunuh dirinya sendiri."

"Karena itu.. ayah membencimu.." Keliott kembali melirik kearah adiknya, melihat tatapan Forest biasa tanpa ada rasa terkejut.

"Setelahnya, ayah menitipkan mu pada orang lain sampai kau berusia 3 tahun.."

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐒𝐓 ▍"𝘵𝘩𝘦 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘵 𝘢𝘧𝘧𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang