Chapter 6

65 6 0
                                    

˚ ‧₊ 𐙚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ‧₊ 𐙚 .𖥔 ݁ ˖

"Boleh aku keluar..? Boleh kan..?" Rengek gadis kecil itu yang mulai semakin jenuh karena terus saja terkurung di dalam rumah.

"Keluar sana.. kau akan ditangkap, mau?" Anne pun kembali menakut nakutinya agar tidak lagi merengek.

Bukannya berhenti, Athanasia malah menangis semakin kencang, dan tentunya tidak ada yang mempedulikan tangisan itu.

"Aak! Jangan menarik rambutku.."

"Hush! Diam..!" Sahut Anne sedikit ketus.

Alasan mengapa Hugo sengaja memanjangkan rambutnya karena Anne yang memintanya, wanita itu memang suka sekali menata rambut, bahkan menurutnya dua anak perempuan saja tidak cukup.

"Jangan sekarang, aku tidak mau.." tolaknya seraya menepis lembut tangan Anne.

"Tidak mau..?"

Dengan kasar wanita itu menjepit wajah Hugo hingga kini pria tersebut mendongak ke arahnya, ya, memang posisi Anne berada di atas sofa sementara Hugo tengah duduk di bawah.

"Kenapa tidak kau katakan saja ketika aku.."

Ucapannya pun langsung terpotong tatkala Athanasia kembali menangis sejadi-jadinya.

"Keliott.." gerutunya.

"Aaa..! Aku.. tidak sengaja..!"

Sementara itu, Hugo melirik ke arah putranya yang masih termenung di sebuah sofa.

Entah mengapa akhir-akhir ini Forest memang sering terlihat murung, bahkan saat itu ia sama sekali tidak menjawab pertanyaannya tentang siapa orang-orang tersebut.

Namun mereka jadi tahu, beberapa hari ini orang-orang Lorath tersebut seringkali datang dan menyebut maksud kedatangannya.

Semua itu berhubungan dengan apa yang terjadi pada Forest, bahkan mereka menyangka bahwa Forest adalah Roh Gaia itu sendiri.

Karenanya mereka memilih untuk mengurung diri di dalam rumah, menunggu sampai orang-orang itu menyerah.

"Hei, kenapa di luar sangat gelap..?"

Seketika semua yang ada di sana pun langsung memandang ke arah Anne, itu benar, kenapa di luar sangat gelap?

Sesaat Forest pun tiba-tiba tersentak menatap ke arah jendela, ia pun segera berlari menghampiri pintu depan dengan langkah yang sedikit guntai.

𝐅𝐎𝐑𝐄𝐒𝐓 ▍"𝘵𝘩𝘦 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘵 𝘢𝘧𝘧𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang