₊˚⊹✩₊˚⊹
Sambil mengendap-endap ia mulai membuka pintu itu dengan perlahan, kondisi ruangan yang sepi membuat mudah menyelinap masuk menuju kamarnya.
Dengan hiasan bunga aster di kepalanya yang berantakan itu, wajah yang penuh bercak tanah, tangan yang kotor, tidak mungkin ia tidak akan terkena amukan.
Namun kali ini, keberuntungan tidak berpihak padanya.
"Hei, kenapa baru datang..?" Tanya Anne tajam setelah melihat putranya yang baru saja datang.
Dengan wajah mirisnya perlahan ia mulai berbalik menatap sang ibu yang masih berdiri disana, ia pun tak bisa lagi berkata apapun.
"Kenapa kau baru datang..?" Anne semakin melangkah mendekati Forest, membuat bocah itu semakin merasa terintimidasi.
Tiba-tiba saja Forest memberi isyarat agar sang ibu menundukkan kepalanya, tanpa pikir panjang lagi wanita itu pun menuruti perintah putranya.
Seketika beberapa bunga Asteria pun melingkar di kepala wanita itu, Forest yang merangkainya sebelum datang kemari.
"Oh.. jadi sejak kecil pun kau sudah pintar menyogok..?" Ucap Anne mengejek dengan senyum miringnya, Forest pun hanya membalasnya dengan kekehan kecil.
"Dewasa nanti jika kau menjadi pejabat jangan sampai korupsi, menyusahkan negara, kau tahu.." wanita itu semakin melempar candaan hingga perlahan suasana pun mencair.
"Ngomong-ngomong soal pejabat.. tahu tidak, sih? banteng-"
"Ehh!" Seru Forest menahan perkataan sang ibu.
"Kau sudah pulang rupanya.." disaat yang bersamaan Katara muncul membawa segelas air.
"Ya, dia sampai membuat benda ini.." timpal Anne seraya menunjuk rangkaian bunga di kepalanya.
Setelah sekian lama semenjak hari itu terjadi, Forest tidak pernah lagi berani mendekati perempuan.
Termasuk ibu dan saudara-saudarinya, baru kali ini seolah ada sebuah kehangatan yang membuatnya semakin melupakan hari itu.
"Hei..!" Tiba-tiba seorang pria datang menghampiri dengan raut sinisnya, dari gestur pun sudah terlihat bahwa pria itu tengah menahan amarah.
"Apa yang sudah kukatakan padamu..?" Forest pun terdiam, bahkan hanya untuk menatap mata sang ayah ia benar-benar tidak berani.
"Pulang sebelum gelap, apa itu kurang jelas..?" Lanjut Hugo membuat keadaan menjadi hening.
"Aku.. minta maaf, ayah.. kau pasti takut akan terjadi apa-apa padaku.. tapi.."
"Takut terjadi apa-apa..?" Potong pria itu cepat.
"Untuk apa? Kau telah mempermalukan keluarga ini, membuat keluarga ini terus merasakan kesialan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙵𝙾𝚁𝙴𝚂𝚃
General Fiction₊ ⊹ ⸙ ⊹ ₊ Seorang anak biasa, seorang anak yang mencintai alam dan seisinya. Pada suatu malam ia mendapatkan mimpi dan terbangun dengan kemampuan terkutuk. Banyak cara ia lakukan untuk menghilangkannya, masalah kembali terpusat pada satu hal. Kutuka...