BAB 3

3.7K 27 0
                                    

“Daddy,sini biar aku pakaikan dasi Daddy.”Keesokan harinya,Anna dan William sudah memulai lembaran baru dengan menyingkirkan kesedihan setelah kepergian Teresa untuk selamanya.
William tidak ingin terpuruk dan bersedih lagi demi menjaga perasaan Anna yang sekarang sudah bisa tersenyum lagi secerah mentari pagi.
Anna dengan seragam sekolahnya berjinjit memasangkan dasi ayahnya yang jauh lebih tinggi darinya.
“Anna,kau sudah remaja,aku tidak melarangmu jika kau ingin memiliki teman dekat pria.”
“E em.”Anna menggeleng sambil menyimpulkan dasi ayahnya.”Tidak Daddy,aku belum menemukan pria yang cocok.”
“Memangnya seperti apa tipemu?”William bertanya penasaran.
Anna berhenti berjinjit sambil memegang pertengahan dasi William dan menatap wajah ayah tampannya itu.”Seperti Daddy.”
Jawaban Anna membuat William tersenyum.”Kau tidak akan menemukan pria seperti aku,aku sangat ceroboh dan suka lupa Anna.”
‘Karena hanya Daddy yang aku cintai sejak dulu dan memang tidak ada yang seperti Daddy didunia ini.’Anna hanya bisa memendam perasaannya untuk semua ini.
William mengantar Anna kesekolah seperti biasa.
“Anna,nanti malam aku akan pulang telat.Pesanlah makanan dan jangan tunggu aku.”
Wajah Anna kelihatan sedih.”Iya Daddy,jangan lupa makan.”
Anna melihat mobil ayahnya menjauh sambil memegang tali tas punggung kulitnya yang bewarna hitam itu.
***
“Selamat pagi William,kami turut berduka cita atas kepergian Teresa.”Teman kantor William menyampaikan ucapan bela sungkawa pada William saat William sudah mulai masuk kantor lagi.
William sebenarnya sedih lagi saat mengingat Teresa yang sudah tidak ada tapi William berusaha tersenyum menutupinya agar tidak down lagi.
“Will,”Panggil wanita di belakang William.
“Oh,Rexa.Kau sudah kembali?”
“Iya,aku sudah mendengar apa yang menimpa Teresa.”
“Begitulah.”William seperti pasrah lagi.
Rexa adalah sahabat Teresa saat masih hidup dulu,ia dan William bukan orang asing lagi bahkan Anna pun pernah bertemu dengan Rexa.Rexa sudah bercerai dengan suaminya dan berstatus single sekarang.Kegagalan rumah tangga Rexa membuat Rexa lebih berhati hati dalam memilih pasangan.Maka dari itu ia belum memiliki kekasih lagi hingga saat ini.Rexa saat itu bertugas di kantor cabang lain dan sekarang kembali lagi kecabang lamanya.Rexa juga seorang pengacara,ia sering mengurus kasus perceraikan dan bahkan mengurus masalah perceraiannya sendiri.
“Bagaimana kalau nanti malam kau kerumahku saja?Aku punya minuman bagus untuk menghilangkan kegalaun sejenak.”Ujar Rexaa sambil berjalan beriringan dengan William.
“Tapi aku harus lembur malam ini”
“Aku akan membantumu agar cepat selesai,aku butuh teman bicara untuk hidupku yang sudah runtuh ini.Aku menikah tapi bercerai,aku punya rahim tapi tidak subur dan tidak punya anak.Aku hanya punya minuman yang menemaniku setiap malam.”
Kasihan pada Rexa,William jadi tidak tega.”Baiklah,malam ini aku akan menemanimu.”
William menerima undangan Rexa dan Rexa bahagia dengan hal itu.
***
Padahal di rumah saat ini,Anna sepulang sekolah tetap memasak untuk William dan bertekad menunggu William pulang.
Anna bahkan merias diri dan memakai wewangian untuk menyambut William pulang nanti.
Anna memasak dengan semangat dan juga menyiapkan cemilan karena ia ingin menonton film romantis bersama William malam ini.
Semuanya sudah ia atur dan rencanakan seapik mungkin.
Tapi Anna harus kecewa berat,malam itu William yang bertandang ke rumah Rexa malah mabuk berat.
Karena sama sama tidak sadar,William dan Teresa lalu bercinta dan menghabiskan malam bersama.
Berawal dari segelas minuman berakohol yang sudah 2 botol mereka habiskan.
Rexa mendekat pada William lebih dahulu.”Will,bisakah malam ini kau memberiku kehangatan seorang pria?Aku sudah lama tidak mendapatkan sentuhan dan belaian dari pria.”
William dengan mata sayu dan nafas yang berbau alkohol tersenyum.”Apa itu harus?”
“Aku tidak memaksa tapi aku sangat menginnginkannya.”Ujar Rexa dengan suara berat sambil duduk lalu mengangkang membuka celah lebar agar William bisa melihat cela di balik gaun malam hitam yang di pakainya.
Rexa menarik ke atas gaunnya hingga pahanya tersingkap dan terlihat,Rexa juga mulai menurunkan celana dalam yang di pakainya di depan William secara langsung.
William masih menonton sambil menengguk alkohol di tangannya.Mata mulai serius membidik melihat kemaluan Rexa yang sekarang merekah lebar menunggunya.
Wiliam tidak bisa lebih tenang lagi,ia menaruh gelas alkoholnya ke atas meja.William mulai mengendurkan dasinya dan membuka satu per satu kancing bajunya.
Tidak lama ia mulai menyergap memakan umpan yang sudah Rexa tawarkan.Keduanya sama sama lupa diri dan bercinta dengan bringas di sofa itu.
Namun nampaknya semua menikmati permainan kasar dan keras itu.Rexa bisa merasakan kekuatan William yang memang perkasa dan lihai memuaskan wanita.
Sambil William yang sibuk menerjang milik Rexa yang basah,Anna duduk di sofa menekukkan lututnya.
Ia berkali kali menelepon ayahnya namun tidak di angkat.
“Kemana Daddy?”Anna melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.Biasanya ayahnya tidak pernah melembur sampai selarut ini.
Makanan yang ia hidangkan sudah dingin,Anna begitu sedih hingga ia tertidur di sofa karena tidak kuat lagi menahan kantuk menunggu William.
***
“Ah,kepalaku terasa berat.”William terbangun dan sadar pukul 4 dinihari.Ia menatap di sampingnya dan kaget saat ia melihat Rexa tidak berbusana sama seperti dirinya.
“Apa yang sudah aku lakukan?”William kaget dan bingung,ia berusaha mengingat dan akhirnya mendapat jawabannya.Ia sudah tidur dengan Rexa saat mabuk tadi.
William merasa bersalah dengan semua ini.Diam diam William memakai pakaiannya lalu keluar dari rumah Rexa dinihari itu juga.
Pulang kerumah,William kaget saat ia masuk dan melihat Anna tertidur di sofa,di meja makan juga banyak makanan yang sudah dingin namun tidak tersentuh.
William mengusap rambutnya keatas dengan raut sedih.’Anna pasti menungguku dan menyiapkan semua ini dengan susah payah.’Sesal William dalam.
William mendekat pada Anna dan menggendong Anna.William meletak Anna ke ranjang tidur perlahan lahan.
Tapi Anna terbangun.”Daddy?”
“Iya Anna,maaf.”
Anna melihat lipstick merah di leher William juga nafas William yang bau alkohon dan kemeja William yang bau parfum wanita.Anna sudah bisa menebak kenapa ayahnya telat pulang.
“Daddy,apa kau bersama wanita tadi?”
Dengan berat hati William mengakuinya.”Iya Anna,aku bersama Rexa.Sahabat ibumu,ada kesalahan dan semuanya menjadi kacau.”
Perih hati  Anna mendengarnya.Anna lalu menarik selimut dan memalingkan wajahnya yang ingin menangis.”Pergilah Daddy,aku ingin tidur.”
William tahu jika Anna marah padanya.”Maaf ayah mengecewakanmu Anna.”
“Tidak ada gunanya lagi menyesal,semua sudah terjadi.”Anna menjawab datar sambil mengigit bibir bawahnya.
“Sekali lagi maaf Anna.”William tahu Anna amat kecewa sekarang.
“Cup.”William mengecup dahi Anna lalu keluar dari kamar Anna.
Anna menangis terisak tertahan setelahnya.Ia murka pada ayahnya yang sudah bersama wanita lain saat ia sudah menunggunya semalaman.
***
“Tok…Tok...Tok.”William mengetuk pintu kamar Anna karena merasa aneh saat Anna tidak ikut sarapan pagi ini.Tidak biasanya Anna belum bangun padahal ia biasanya yang bangun lebih awal dari William.
William masuk saja karena merasa khawatir,benar saja,Anna rupanya demam dan panas tinggi.Tapi ia tidak memberi tahu William.
“Anna,Anna,apa kau sakit.”William panik duduk di samping Anna.
Anna terpejam tidak merespon.”Emmm.”Hanya itu respon Anna.
William lalu menelepon dokter untuk datang dan memeriksa Anna.William sangat merasa bersalah.Ia memegang dahi Anna yang amat panas,mungkin suhunya sekitar 39 derajat saat ini.
“Bertahanlah Anna,aku mohon jangan menyerah.”William merangkuh tubuh Anna yang sedang sakit itu.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang