BAB 37

603 7 0
                                    

"Emmmmm,pasta ini sangat Lezat."Tepian bibir Anna sampai belepotan karena memakan pasta buatan Sammy.

"Makannya dengan elegan Anna,kau seperti anak kecil."

Sammy sibuk menyapu tepian bibir Anna dengan tisu,Sammy duduk tepat di sebelah Anna.

Wajah Anna masih menghadap pada Sammy sambil menanti Sammy yang membersihkan tepian mulutnya.

"Sam,kenapa kau tidak membeli mobil?Kau hanya memakai sepeda setiap hari.Bukankah kesusahan kalau hujan?"

"Emm,mungkin nanti.Apa kau ingin aku punya mobil?Aku ini pria sederhana Anna."

"Aku pikir tidak."

Sammy hanya tersenyum."Kau ini menggelikan juga,kau mulai tertarik tentang diriku dan mulai menuntut dariku."

Anna terdiam malu,jantungnya berdebar hebat saat berhadapan dengan Sammy yang tersenyum padanya seperti ini.

"Ughh."Anna tiba tiba cekukan di hadapan Sammy.

"Maaf,aku tidak.....Ughhh."Cekukan itu menyerang Anna kembali.

"Kau gugup?"Dugaan Sammy.

"Tidak,aku hanya...Ugggh."

"Lagi dan lagi Anna,kau cekukan.Minumlah."

Anna meminum segelas air putih di hadapannya,namun tetap saja cekukan itu masih menghinggapinya.

"SAmmmmmm,ini memalukan."

Anna tersiksa dengan cekukannya dan Sammy hanya tersenyum Santai.

"Slap."Sammy menggenggam tangan Anna.

"Cup."Sammy mencium punggung tangan Anna yang berangkul dengan tangannya.

"Anna,aku mencintaimu.Sangat mencintaimu Anna.Aku ingin bisa memanggilmu sayang setiap menit dan detik."

Anna menegang dengan cekukannya yang juga secepat kilat hilang.Sang Romeo sudah mulai merayu membuainya.

"Samm.."

Sammy memegang sebelah wajah Anna dengan tangannya.Menyentuh dalam kulit pipi Anna yang halus seperti bayi.

"Anna,bisakah malam ini kau bersamaku dan menghabiskan malam denganku?"

"Deg!"Anna berdebar kencang dengan irama jantung yang kacau.

Anna tidak menjawab namun bahasa tubuhnya menunjukkan jika ia ingin tetap tinggal dengan pria itu.

Mata Anna berubah sayu dengan lekukan bibir yang ia beri celah sedikit terbuka.Ia membuat dirinya nyaman dengan belaian Sammy di wajahnya.

"Anna,"Kata kata tepat saat Sammy sudah berada di depan pintu bibir Anna dan akhirnya menyesap bibir perempuan yang amat di sukainya itu.

Paut demi pautan berbalas antara Anna dan Sammy.Anna melingkarkan tangannya pada leher Sammy.

Mendekap erat pria yang ia inginkan menjadi pelabuhan terakhirnya.

Saat ciuman itu semakin intense,Sammy mulai mengangkat dan menggendong Anna dari kursi bar yang tadi keduanya duduki.

Sambil masih berciuman erat,Sammy menuntun Anna kekamarnya.Bersiap untuk berlabuh di sana semalaman ini.

Tubuh Anna dan Sammy sudah sama sama mendarat di kasur empuk Sammy.Gelegar petir dan rintian hujan semakin menghujam.

Begitupun gairah Sammy dan Anna semakin memuncah.

Setelah polos tanpa sehelai benangpun di tubuh keduanya.Sammy dan Anna saling meluapkan perasaan cinta mereka lewat keintiman itu.

Anna akhirnya bisa lepas dari traumanya dan merasakan benar momen bercinta dengan pria tepat untuk dicintai dan berbagi kasih.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang