BAB 24

797 7 0
                                    

“Ibu,ayah aku tahu ini terlalu dini dan terlalu cepat,kalian pasti berpikir jika aku hanya terbawa hawa nafsu sesaat di usia mudaku,tapi aku benar benar serius.”
“Serius kenapa Miller?Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”Ibu Miller yang sudah amat didera dilema karena kenyataan Anna memang benar benar anaknya sekarang malah di bingungkan lagi dengan Miller yang tiba tiba mengajaknya dan suaminya untuk bicara serius.
“Katakanlah Miller,ada apa dan apa keinginanmu?”Ayah Miller peka jika puteranya pasti menginginkan sesuatu saat ini.
Miller dengan wajah yang riang dan hasrat yang menggebu gebu lalu meluapkan keinginannya lewat kata kata yang sudah ia siapkan sejak tadi siang.”Begini ayah,ibu, aku ingin menikahi Anna.”
“BLAMMM.”Ayah dan ibu Miller langsung tegang bahkan sampai menelan ludah dan berkeringat dingin mendengar keinginan puteranya.
Ayah Miller memegang jantungnya yang shock karena permintaan Miller tadi.
“Sayang,kau tidak apa apa?”Ibu Miller dengan rona panik mendekat pada suaminya.
Wajah ayah Miller jelas tidak menunjukkan ia sedang baik baik saja lewat mimiknya yang sedih,suram dan di pukul hantaman rasa bersalah itu.
“Ayah,ibu,ayolah,kenapa kalian kelihatan tidak senang begitu?Aku akan menyelesaikan sekolahku dengan baik.”Miller kecewa dengan respon orang tuanya tanpa tahu alasan di balik semua itu.
“Miller bisa kita bicarakan ini nanti atau lain waktu?Ibu khawatir dengan kondisi ayahmu.”Ibu Miller juga belum siap dengan ini semua dan belum bisa mengatakan kebenaran yang sebenarnya.
“Kapan?”Tagih Miller tegas ingin kepastian saat ini juga.
“Datanglah dengan Anna 3 hari lagi,ibu akan mengundang ayahnya juga.Kita akan membahas ini bersama ya.”Ibu Miller memang mau tidak mau harus mengakhiri semua ini sebelum terlambat dan lebih jauh lagi.
“Tentu,baiklah.Aku akan memberi tahu Anna.”Miller kegirangan mengira orang tuanya mungkin akan melamarkan Anna untuknya.
Miller lalu pergi dari ruang tamu itu dan membiarkan ibunya dan ayahnya berdua dengan perasaan yang bahagia.
“Sayang,apa Miller akan siap menerima semuanya?Bagaimana dengan Anna?Dia juga pasti akan kaget dengan semua ini.”Ayah Miller menatap isterinya dengan wajah pilu yang mendalam.
“Aku juga tidak tahu,tapi semuanya memang harus terjadi sebagai mana mestinya.Kecewa dan hancur pasti untuk Miller dan Anna,kita juga pasti akan merasakannya sebagai bentuk kesalahan kita di masa lalu.Aku tidak menyangka,lepas dari hidup yang sulit lalu bisa kaya raya,sekarang kita malah harus menderita karena perbuatan kotor yang ceroboh.Semua uang yang kita miliki tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini.”Ibu Miller menangis saat mengetahui keluarganya harus bahagia dan menderita di saat bersamaan.
Bahagia karena puterinya masih ada tapi menderita karena Miller dan Anna pasti tidak akan mudah menerima kenyataan ini.
***
“Daddy,dimana pacar Daddy?Bukannya dia akan ikut makan malam disini?”Anna dan William sedang makan malam bersama di sebuah restoran,William berbohong jika Brenda akan ikut bergabung padahal sebenarnya tidak.Ia hanya membuat alasan saja agar bisa keluar bersama Anna.
“Em,mungkin sebentar lagi.Dia bilang dia sedang ada urusan mendadak tadi.”William menjawab dengan kaku karena berbohong.
“Ohhh begitu.”Untungnya Anna percaya saja dan tidak mendeteksi kebohongan William.
Restoran ini terbilang romantis karena di tengah tengah ruang restoran ini beberapa pasangan berdansa yang memang di peruntukan untuk tempat berdansa dan aluna musik santai mengalun indah dari piringan hitam klasik yang di putar.
Anna tahu restoran ini karena di restoran inilah ia melamar pekerjaan dan sedang menunggu panggilan di terima atau tidaknya.Anna jelas tidak memberi tahu William jika ia melamar bekerja paruh waktu disini.Ia hanya akan mengatakannya setelah ia diterima.
“Anna,apa kau mau berdansa?”William menawarkan diri karena melihat Anna sepertinya tertarik dengan pasangan pasangan yang berdansa disana.
Anna menoleh menatap William.”Tidak Daddy.”Tolak Anna sambil tersenyum.
“Ayolah,aku ingin berdansa dengan puteri cantikku.”William tetap melobi ingin mengajak Anna berdansa.
Anna tetap menggeleng.”Tidak Daddy.Aku ingin ke toilet dulu ya.”
William harus menelan kecewa karena gagal mengajak Anna berdansa.
Anna ke Toilet restoran bintang 5 itu dan melewati area dapur tempat para koki sibuk memasak berbagai pesanan pelanggan.
Saat Anna memandang asal,ia tidak sengaja beradu tatap dengan koki tampan yang sedang memasak sambil membalikkan wajan dengan elok sehingga masakan di wajan itu melayang di udara cukup tinggi lalu masuk lagi sepenuhnya ke dalam wajan tadi.
Si koki juga melihat kearah Anna,ia kelihatan ramah dan memberi Anna senyum manis bibir merahnya.
Anna membalas senyum si koki dengan ramah lalu lanjut berjalan ke toilet.
“Gadis yang cantik.”Si Koki memuji Anna sambil tetap focus dengan masakan yang sedang ia masak.
Anna juga biasa saja dan lanjut berjalan menuju toilet,di sela perjalanannya ia mengecek ponselnya yang berwallpaper foto mesra dirinya dan Miller.Anna mengecek pesan masuk dari Miller yang memberitahukan undangan dari orang tuanya untuk datang kerumahnya 3 hari lagi bersama William.
William juga menambahkan jika pertemuan keluarga ini akan membawa mereka untuk membicarakan jenjang hubungan mereka yang lebih lanjut dan lebih serius.
Anna tentu senang mendapati pesan ini dari Miller.’Apakah aku benar benar akan menjadi pengantin Miller?Aku akan menjadi isteri di usia muda dan bisa hidup bahagia dengan orang orang yang benar aku cintai?’Anna sudah terlampau bahagia hingga membayangkan ia bersam Miller sudah menikah dan membingkai juga menjalani rumah tangga yang penuh kebahagiaan.
Sekembalinya dari toilet,Anna langsung memberi tahu William tentang undangan dari Miller tadi.
“Daddy,3 hari lagi datanglah ke rumah Miller,orang tuanya mengundang kita kerumah mereka untuk membicarakan sesuatu.”
“Sesuatu apa maksudmu Anna?’Tanya William bingung.
“Emmm,entahlah.”Anna menjawab seolah tidak tahu tapi wajahnya di bubuhi kegirangan yang membuat William curiga.
‘Ada apa ini?Kenapa Anna kelihatan senang?Juga kenapa orang tua Miller mengundangku kerumahnya padahal waktu itu aku sudah membuat onar disana?Ini mencurigakan.’William tidak tenang dengan undangan ini.
“Anna,aku tidak berjanji bisa datang kesana.Aku tidak enak dengan insiden waktu itu.”Kilah William untuk membebaskan diri.
“Daddy,harus!Kalau tidak,aku tidak akan hadir di pernikahan daddy dan tidak akan mau tinggal serumah lagi dengan Daddy!”Ancam Anna dengan mata indahnya yang menajam.
William tidak berdaya jika ancaman Anna adalah angkat kaki dari rumah.Pada akhirnya William mengalah juga demi Anna.”Iya iya,baiklah.Kita akan datang bersama.”
Anna tersenyum senang dan bahagia yang amat memuncah sekarang.”Yassssss!!!!”
William lalu menerima telepon yang mengharuskannya menyelesaikan urusan pekerjaannya yang mendadak dan tidak bisa di tunda.
“Anna,bisakah kau pulang naik taksi?Aku ada pekerjaan yang harus di selesaikan sekarang juga dan mungkin akan memakan waktu lama.”
“Pergilah Daddy,tidak masalah.Aku  akan pulang naik taksi nanti setelah menyelesaikan makanan ini.”
“Oke,jangan kemana kemana dan langsung pulang.Ingat untuk mengunci pintu.”William langsung pergi  dengan tergesa setelah berpesan pada Anna tadi.
Anna lanjut menyelesaikan makanannya walau hanya menikmatinya sendirian saja di meja itu.
Setelah makan,Anna keluar dari restoran dan berjalan hendak menunggu taksi di tepi jalan.Saat itulah ada seorang pria yang sepertinya pencuri berniat menjambret tas yang di pegang oleh Anna.
Anna masih menunggu dan menoleh ke arah jalan untuk menunggu memberhentikan taksi yang melintas.Saat itulah Anna lengah dan pria jahat tadi menarik tas Anna berusaha merampasnya.
Terjadilah adegan tarik menarik antara Anna dan penjahat itu.
“Lepaskan!!!!!Atau aku akan melukaimu!”Pria itu mengancam Anna dengan mimik wajah yang seram dan bengis.
“Tidak!!Ini milikku!Kau yang harusnya melepaskannya!”Anna masih kekeuh tidak ingin merelakan tasnya.
“Dasar keras kepala!Aku akan melukaimu jika itu bisa menyadarkanmu!”Si penjahat lalu menggunakan tangannya yang lain untuk mengeluarkan belati tajam yang sudah ia disiapkan di balik jaketnya.
Mata Anna melihat jelas ke arah belati itu dan ia mulai takut jika penjahat itu benar benar melukainya.
Tapi saat itu pertolongan datang pada arah yang tidak di duga.
“BRUUKK.”Seseorang menendang pria jahat itu hingga jatuh ke jalan.
“HEIIII!”Teriak penjahat itu.
Rupanya yang menolong Anna adalah koki tampan tadi.
“Dasar manusia sampah!Jika kau berani,lawan aku!Jangan ganggu gadis ini!”Si Koki pasang badan berdiri didepan Anna.
Anna masih shock dan bergetar di balik punggung penolongnya.Anna sangat bersyukur pria itu datang di saat yang tepat untuk menyelamatkannya.Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi padanya jika saja pria tadi terlambat untuk menyelamatkannya.
“Kau!!!”Pria jahat itu bangun lalu hendak menusuk si koki dengan belati di tangannya tapi si koki berhasil menghindar dengan sigap dan malah membalas balik dengan memelintir tangan si penjahat hingga ia kesakitan.
“Hei,gadis cantik,cepat telepon polisi.”Perintah si koki pada Anna.
Anna gelagapan dengan tangan yang masih bergetar lekas mengangguk lalu menelepon polisi sembari si koki yang masih bertahan menahan dan mengunci si penjahat.
 

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang