BAB 4

3.4K 24 0
                                    

Anna sudah di tangani oleh dokter yang William panggil tadi,Untungnya Anna baik baik saja setelah di beri suntikan oleh dokter itu.
William duduk di samping Anna samil menggenggam tangan Anna setelah dokter itu pergi beberapa saat  yang lalu.
“Anna,maafkan aku.Aku sungguh menyesal.”William tahu jika ini semua pasti ada kaitannya dengan hal yang terjadi semalam.Anna menunggunya hingga larut malam dan akhirnya malah jatuh sakit.
William sangat terluka telah menyakiti perasaan puteri kesayangannya.
Anna perlahan membuka matanya.”Daddy.”Serunya dengan suara lemah dan parau.
“Anna,Anna.”Wiliam yang masih menggenggam tangan Anna yang kaget.William lalu memeluk Anna yang badannya masih hangat seperti air suam suam kuku itu.
“Daddy,maaf membuatmu khawatir.”Anna merasa sedih melihat wajah William yang panik dan sedih saat ia sadar tadi.
“Tidak Anna,aku yang salah,aku yang membuatmu kepikiran dan menunggu.Maakfkan aku.”William sangat menyesali perbuatan cerobohnya.
Anna sangat senang saat William memeluknya seperti ini,ia merasa hangat dan sehat kembali.
Anna merenggangkan pelukan itu tanpa melepas William sepenuhnya.Matanya masih sayu dan cekung karena sakit.Bahkan nafasnya masih terasa hangat karena suhu badannya yang belum sepenuhnya kembali normal.
Tangan Anna masih mengalung di leher William,Anna lalu mendekat dan mengecup lagi bibir William.
William masih terdiam hingga Anna melepas kecupan singkat itu.William masih tidak berpikir jauh,ia merasa Anna hanya sedang manja dan memang sangat ingin di sayangi.William balas mengecup dahi Anna sebagai bentuk kasih sayangnya.
***
“Srrrrrrrrrrrr.”William sedang mandi mengguyur dirinya di bawah shower air hangat.Tubuh William yang atletis dan berkulit putih sangat menawan seperti ukiran patung.Dari belakang otot otot di bahu dan punggungnya menojol jelas.
William yang kini berusia 32 tahun malah semakin kelihatan matang dan menawan dengan aura dewasa.Tidak salah jika banyak kliennya yang tergoda pada William saat menjadi klien William.
Perut rata dengan jejeran otot sixpack juga pingang ramping yang  tidak tergumpal lemak membuat William boleh saja di kira sebagai model professional pria alih alih pengacara kondang.
William keluar dari kamar mandi setelah mendapat kesegaran yang maksimal dari air air nakal yang  menjalar ke seluruh lipatan tubuhnya tadi.
Hari ini ia tidak bekerja karena ingin merawat Anna,Anna jelas butuh perhatian lebih hari ini.
“Ting Tong.”Bell rumah William berbunyi.
William baru selesai berpakaian lalu berjalan keluar membukakan pintu karena mendengar suara bel tadi.
“Krek.”Pintu terbuka,William kaget karena yang datang adalah Rexa.
“Will,aku ingin minta maaf soal semalam.Boleh aku masuk?Rexa memang datang dengan membawa wajah bersalahnya.
Mengingat karena ia dan Rexa semalam memang dalam pengaruh alkohol dan mabuk berat,ia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Rexa.
“Masuklah.”William memberi kesempatan Rexa masuk untuk bicara.
Rexa masuk dan duduk di sofa.”Kenapa kau tidak bekerja?Apa karena aku?”
William menggeleng.”Tidak,bukan karenamu sama sekali.Anna sedang sakit,aku ingin merawatnya.”
“Oh begitu.”Rexa sepertinya malu dengan dugaannya yang salah.”Mana Anna,boleh aku menemuinya?”Rexa mengalihkan pembicaraan.
“Aku tidak yakin Rexa.”William tidak enak karena Anna tahu jika semalam yang membuatnya menunggu adalah Rexa.Ia yakin jika Anna tidak akan menyukai keberadaan Rexa.”Anna semalam menungguku,tapi kau tahu sendiri karena insiden itu,aku malah pulang telat.Ia jadi sakit karena itu,terlebih ia juga tahu jika semalam aku bersamamu.”
Rexa merasa semakin tidak enak.”Karena itulah,sebaiknya aku minta maaf juga padanya.”
William merasa tidak enak juga untuk melarang,William akhirnya menyetujui permintaan Rexa.
***
“Anna.”Rexa mendatangi kamar Rexa didampingi William.
Anna yang duduk bersandar di ranjangnya merasa kaget dengan kehadiran Rexa.’Dia wanita yang membuat Daddy pulang telat semalam!Dia wanita penggoda yang ingin merebut Daddy dariku!’
Anna menatap Rexa dengan sorot penuh kebencian.”Pergi!!!Aku tidak ingin melihatmu!”Anna main ceplos saja bicara dengan kasar dan marahnya.
“Anna,aku minta maaf.”
“BRUUKKK.”Anna malah melempar Rexa dengan buku di samping Rajang tidurnya.
“Aku membencimu!!!!”Anna benar benar marah kali ini.”Hanya Mommy wanita yang layak Daddy cintai!”Tambah Anna lagi agar Rexa tidak sepenuhnya curiga jika sebenarnya dalam benak Anna yang tersirat adalah hanya aku yang pantas untuk Daddy setelah mommy.
‘Dia pasti  begitu mencintai Teresa dan merasa kehilangan.’William menangkap seperti itu dalam benaknya.
“Rexa,keluarlah.Anna sedang sakit dan emosinya tidak stabil,terlebih Teresa juga belum lama pergi.Ini pasti sangat berat baginya.”William lalu membawa Rexa keluar dari kamar Anna.
Rexa juga memilih pulang karena keberadaannya disana juga tidak akan membuat keadaan jadi lebih baik.Ia tidak ingin semakin ribut dan membuat semuanya menjadi runyam.
William senang dengan pengertian Rexa.
***
“Anna.”William lalu kembali kekamar Anna.
Anna masih cemberut.”Kenapa Daddy membawanya kemari!Apa Daddy mau memperkenalkannya sebagai kekasih baru Daddy?!”
William mendekat pada anak gadisnya yang sedang marah ini.”Kau ini bicara apa?Dia hanya datang untuk minta maaf tadi.”William tersenyum menyambut kekanakan Anna ini.
“Aku tidak menyukai wanita dengan mata rubah dan bibir tebal itu,dia pasti menyukai Daddy!”Anna menggerutu kesal.
“Wah,puteriku amat marah sekali,kau benar benar galak sekarang.Itu pasti akan menyulitkan pacarmu nanti.”
“Daddy pilih wanita itu atau aku!”
“Tentu saja puteriku yang tercantik ini.”
William menyenangkan Anna dengan jawabannya yang memang berhasil membuat Anna tertawa.
***
Rexa masih di mobil sambil menyetir,Ia masih bisa mengingat apa yang terjadi semalam.Memang benar,saat mengingat momen panas yang ia dan William lakukan semalam membuatnya menggigit bibir bawah merasakan lagi kenikmatan yang diberikan padanya semalam.
Saat William membelai tubuhnya dengan mesra juga mengerahkan sekuat tenaganya karena bantuan alkohol.Betapa keperksaan William sangat dalam menerjang rahimnya.Apalagi dada bidang William yang terpampang di atasnya.
Rexa sangat menikmati ekpresi William yang juga menikmati permainan semalam.
“Maaf Teresa,sepertinya aku menyukai suamimu.Bukankah kita bersahabat?Biarkan aku menggantikan posisimu untuk menjaga William.”Benar dugaan Anna jika Rexa memang menyimpan hati pada William.
***
“Daddy,aku akan tidur disini mala mini.Boleh ya.”Anna masuk kekamar William dengan membawa bantalnya sendiri.Anna menggerai rambut panjang indahnya,ia memakai setelan tidur yang sangat minim,baju bertali tipis dan kecil dengan pasangan celana pendek.Bahkan amat pendek yang mengekspos paha indah jenjangnya.
William masih memantau sampi Anna duduk dan bersandar di sampingnya di ranjang itu.Di tangan William masih terpegang album pernikahannya bersama Teresa dahulu.
“Anna,bukankah kau belum sehat benar?Kenapa pakaianmu minim sekali?”William melihat jelas bagian bagian tubuh Anna yang sangat menonjol dan terbuka itu.
Apalagi belahan dada Anna juga nampak karena Anna sengaja mengepitkan dadanya membuat belahan itu terlihat.Dari luar,puting Anna bahkan kelihatan menonjol keluar karena bajunya yang tipis.
William jadi tidak enak dan canggung memandang Anna.Tapi Anna senang karena William terganggu
‘Anna sudah dewasa dan kenapa pikiranku malah memikirkan yang bukan bukan?Itu adalah tubuhnya yang memang sudah waktunya untuk tumbuh dan berkembang.’William berdebar dan merasa bersalah karena hal itu,ia merasa bersalah karena sempat terpesona pada tubuh Anna.
“Daddy,aku hanya merasa panas.”Kilah Anna dengan pembelaan atas pakaiannya ini.
William tidak berani menatap Anna lagi,asal ia melirik Anna sekali lagi,ia mungkin bisa melihat seisi dada Anna yang bisa di lihatnya dengan mudah.
William melihat lagi Album pernikahannya dengan Teresa juga foto foto saat mereka bersama.
“Mommy sangat cantik ya Daddy.”
“Iya Anna,senyumnya adalah berlian dalam hidupku.Sangat berharga,bahkan saat sakit juga ia tetap tersenyum karena tidak ingin membuatku sedih.”Mata William berkaca kaca lagi mengingat Teresa.
Anna ikut sedih melihat William yang terpuruk,Anna lalu memalingkan wajah William ke arahnya.”Daddy,aku ada disini bersamamu.”
“Iya Anna.”William senang melihat senyum Anna.Karena kerinduannya yang mendalam,William malah berhalusinansi,ia melihat wajah Anna sekarang malah berubah menjadi  wajah Teresa yang seperti hidup kembali.
 

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang