BAB 10

1.7K 14 0
                                    

Anna mematung ketakutan di balik punggung William.Lututnya bergetar dan bibirnya pucat pasi.’Hari ini akhirnya tiba,aku menyeret Daddy dalam kesusahan karena perasaan egoisku.’Anna sedih karena Williamlah yang akan kalang kabut mengurusi masalah besar karena ulahnya ini.
“Kalau Rexa tidak memberi tahu kami,kami tidak akan tahu kebusukanmu Anna!”
Kata kata ibu William barusan membuat Anna menatap tajam dan benci.’Ternyata ini ulah rubah betina itu!Dia sengaja melakukan ini untuk memisahkan aku dari Daddy.’
“Sudah ibu,cukup!Anna baru saja pulang sekolah,dia pasti lelah bu.Jangan hakimi dia terus.”William tetap kekeuh membela dan mengamankan Anna.
“Dengar ya Anna,aku yakin jika telingamu masih berfungsi dengan baik dan bisa mendengar kata kataku ini untuk kau resapi dan pahami.William boleh tetap memeliharamu sebagai anak tapi ia harus menikah dengan wanita pilihan kami,tapi jika ia menolak untuk menikah dengan wanita pilihan kami maka ia harus mengusirmu dari rumah ini!Jika William menolak keduanya dan tetap mempertahankanmu,maka William tidak akan kami anggap anak lagi juga putus hubungan dengan kami!”Ibu William mengucapkan dengan lantang tanpa ragu.
William berbalik lalu menatap Anna.”Anna,masuklah kekamarmu,biarkan aku menyelesaikan ini untukmu.”William tersenyum dan berkata dengan lembut.
Anna menatap William dengan mata berkacanya.”Daddy.”Suara Anna kedengaran bergetar karena ketakutan.
“Semuanya akan baik baik saja,Ok.”William tetap menguatkan Anna walau ia sendiri sedang rapuh saat ini.
Anna juga tahu jelas hal itu,Anna sangat menyesal dan sedih telah membuat semuanya jadi buruk seperti ini.Apalagi William tetap mencoba menguatkannya padahal ialah yang dalam masalah besar saat ini.
Anna berjalan dan masuk kekamar mengikuti perkataan William.Ibu William masih memandang penuh amarah dan terus beragumen dengan William.
***
“Kenapa jadi begini?!!”Anna menangis berbaring tertingkap sambil mendekap bantalnya.
Anna tidak ingin semua berakhir menyedihkan dan yang terburuk ia harus kehilangan William yang akan di paksa menikah dengan wanita pilihan orang tuanya.
Tidak mungkin bisa ia hidup dengan William jika William sudah memiliki isteri baru dan tinggal serumah dengannya.Itulah seburuk buruknya hidup bagi Anna dengan tinggal bersama ia yang tidak bisa ia miliki dan bahkan memiliki ikatan pernikahan dengan wanita lain.
“Semoga wanita itu bukanlah rubah betina yang menghancurkanku!Aku pastikan ia juga akan mendapat balasan atas semua ini!”Kecam Anna mengingat lagi tentang kebusukan Rexa.
Malam berlalu dengan kesengitan perdebatan William dan orang tuanya, juga Anna yang terus harap harap cemas memikirkan William juga bagaimana akhirnya ia dan William setelah orang tua William tahu semuanya.
***
“Anna.”William menyapa Anna lembut di pagi hari,ia membelai wajah Anna yang masih tertidur.
Anna dengan kantuk yang masih mendera mencoba membuka matanya,ia bisa melihat jelas jika yang berada didepan matanya sekarang adalah William.
“GRAB.”Dengan tiba tiba Anna bangun dan langsung memeluk William erat.
“Daddy,Daddy,jangan usir aku,jangan tinggalkan aku.”Anna memohon dengan katakutan rasa sedih yang mendalam.
Wajah William bermuram durja,ia mengelus punggung Anna dengan lembut.”Tidak Anna,aku tidak akan mengusirmu atau meninggalkanmu.”
Anna terkesiap lalu melepas pelukan itu dan memandang William dengan penuh putus asa.”Apa Daddy akan menikah dengan orang pilihan kakek dan nenek?”
William tidak bisa lebih sedih dari ini,terpaksa ia menganggukkan kepala dan menjawab pertanyaan Anna.
“KRAK.”Hancur lebur hati Anna saat ini,air matanya jatuh bahkan tanpa aba aba terlebih dahulu.
“Anna,maaf.Aku tidak bisa kehilanganmu,hanya dengan cara ini aku tetap bisa merawatmu dan bersamamu.Aku juga berat menerima keputusan ini.”William menyesali betul jika akhirnya harus seperti ini.
“Tidak Daddy,ini salahku.Aku sedih karena kau harus terkena imbas atas kelakuan burukku.Aku dan perasaanku yang salah,aku akan berusaha menerima semuanya dan melupakan perasaanku padamu sebagai penebusan kesalahanku.Aku hanya berharap Daddy bisa tetap bahagia,aku akan menjadi puteri yang baik agar tidak membuat Daddy sedih dan menderita lagi.Menikah dengan orang yang tidak Daddy cintai saja sudah menjadi derita besar untuk Daddy.Aku tidak ingin menyusahkan Daddy lagi,lakukanlah Daddy.Asal aku tetap bisa didekatmu,aku akan merelakan semuanya.”
Kedewasaan Anna menerima keputusan ini membuat William terharu dan bahagia.”Terima kasih Anna,kau benar benar puteri kesayanganku yang tumbuh dengan baik.”
Tapi mata Anna berubah awas sekarang.”Aku setuju asal saja pada siapapun wanita itu selain Rexa.Jika dia orangnya maka aku akan angkat kaki sukarela dari rumah ini dan hidup Daddy.”Kebencian Anna pada Rexa ternyata masih dalam dan ia sangat mendendam.
William tersenyum.”Tidak,tenang saja.Bukan dia orangnya.Aku juga tidak menyukainya karena ia telah membuatmu terluka,siapapun yang menyakitimu maka aku juga akan membencinya.”Ketegasan jawaban William membuat Anna tenang dan senang.
Walau pahit harus merelakan William menikah dengan orang lain,tapi ia benar benar berharap wanita itu adalah wanita  baik baik yang akan menjaga William dan mencintai William dengan baik.Biarlah ia mengalah dan perlahan mencoba melunturkan perasaannya pada William.
Anna sudah bisa kembali ceria dan akan memberi kejutan untuk Rexa sebentar lagi.Anna tahu jika Rexa pasti mengira ia sudah hancur.Tapi Rexa salah besar,Anna memutuskan untuk tenggelam bersama alih alih hanya membiarkan Rexa selamat sendirian,padahal sudah jelas Rexa menjadi biang keladi kekacauan semua ini.
***
Miller melihat Anna dari balik kaca jendela mobilnya saat perjalanan menuju sekolah,hari ini Anna memutuskan menggunakan angkutan umum dan tidak ingin di antar.Ia ingin mencairkan pikirannya yang semalaman sudah  serabutan seperti benang kusut.
Saat Anna sudah turun dari busnya,Anna harus lanjut berjalan kaki tidak begitu jauh untuk bisa sampai ke sekolahnya.Saat itulah Miller yang melintas melihat Anna.
Miller lalu meminta sopirnya untuk berhenti didepan Anna,Miller membuka kaca belakang mobilnya lalu menyapa Anna yang sejajar dengannya.
“Ayo naik,pagi ini aku bermurah hati ingin memberimu tumpangan.”Miller semakin tertarik pada Anna setelah hari itu.
“Tidak,aku ingin jalan kaki saja.Aku butuh udara segar dan bukannya AC mobil pagi ini.”Tolak Anna dengan senyum candanya.
Miller berpikir sejenak lalu memutuskan sesuatu.”Thomas,kau boleh pergi.Aku akan berjalan kaki dengan temanku.”Miller memutuskan untuk ikut dengan Anna berjalan kaki bersama.
“Baik tuan.”Angguk si sopir menurut saja.
Miller membuka pintu mobilnya lalu keluar dan berdiri di samping Anna.”Ayo.”
Anna tersenyum geli.”Hahahaha,kau butuh udara segar juga saat ini?”
“Tidak,tapi aku tahu kau butuh teman bicara saat ini.Di wajahmu sudah kelihatan jelas banyak coretan keluhan.”Miller paham betul jika Anna pasti bermasalah lagi di rumahnya makanya enggan di antar dan memilih pergi sendiri ke sekolah.
“Aku rasa kau memiliki bakat meramal yang tersembunyi.”Anna takjub sekaligus menggoda Miller.
“Heuh,aku dan sejuta pesona juga kelebihanku.”Miller nyeleneh juga semakin memuji dirinya sendiri.
“SRUK.”Anna menyikut Miller dengan bahunya.”Sudahlah,atau aku akan ilfeel denganmu.”
“Baiklah baiklah,sekarang berceritalah.”Miller tersenyum memandang Anna dengan hangat.
Miller dan Anna tidak menyadari tatapan murid lain yang memandang Anna dan Miller yang kelihatan akrab.Bisik bisik dan desas desus di mulai jika mereka mungkin sedang dalam masa pendekatan karena kelihatan tertarik satu sama lain.
Miller yang dingin pada semua orang hanya kelihatan baik dan perhatian pada Anna.Anna juga tidak biasanya mau berteman,baru kali ini juga ia terlihat dekat dengan seseorang.
“Aku memutuskan melepaskan Daddy,aku tidak ingin menyusahkannya lagi.Ulah burukku sudah di ketahui oleh orang tua Daddy.Daddy di marahi habis habisan,Daddy harus menikah dengan orang lain jika ingin mempertahankanku.Dan yah,aku merelakan hal itu dan akan berusaha menghilangkan perasaanku untuk Daddy.”
Miller tahu jika ini pasti amat sangat berat untuk Anna lalui.”Kau akan memiliki ibu tiri dan melihat ayahmu menikah dengan wanita lain lalu juga ikut tinggal serumah dengan mereka.Itu adalah sadis yang amat sangat melodramatis.”
“Begitulah,hidupku ini benar benar seperti scenario film yang di tulis penulis tidak berperasaan dan hanya ingin membunuh karakterku.”
“Kalau begitu,kau harus menghibur dirimu hari ini.Aku mempunyai banyak uang yang bisa membuat kita bersenang senang.”Miller mengeluarkan usulan mendadak yang masih tanda tanya.
“Euhhhh,jangan ajak aku bersenang senang di hotel,seks bukanlah yang aku inginkan saat ini.”Anna malah berpikir ke arah yang tidak senonoh.
“Memalukan sekali,apa dimatamu aku ini pria mesum.”Miller juga memerah wajahnya karena perkataan Anna.
“Kau saja bisa menciumku tiba tiba waktu itu.”Anna mendebat Miller dengan fakta lapangan yang memang sudah terjadi di antara keduanya.
Miller jadi canggung sendiri karena mengingat momen itu.”Aku hanya sedang eror saat itu.”Kilah Miller.
“Eror yang bisa membuatmu terpesona akan kecantikanku sampai begitu berhasrat menciumku.”Anna semakin mengolok Miller menjadi jadi.
Wajah Miller semakin memerah dan tidak bisa berkata kata lagi karena di pojokkan oleh Anna.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang