BAB 29

693 8 0
                                    

Anna masih menunggui ibunya yang belum siuman di dalam kamar VIP rumah sakit itu,Anna menatap wajah ibu yang sudah tega membuangnya di samping ranjang ibunya.
Tetes demi tetes infus masih berjatuh mengalir melalui selang dan masuk kedalam tubuh ibunya.Mata ibunya juga masih sembab karena menangisi tiada henti anak dan suaminya yang sudah lebih dulu mendahuluinya ke pangkuan Tuhan.
‘Kenapa aku masih disini menunggumu?Kenapa aku tidak bisa membiarkanmu sesuka hatimu saja dan aku tidak peduli.Haruskah aku katakan ini semua pantas untukmu?Tapi kenapa aku tidak tega sama sekali?Harusnya aku bahagia karena kau menderita dan kehilangan orang orang yang kau cintai.Tapi aku malah terjebak disini dengan rasa resah dan tidak ingin jauh darimu.’Anna meratapi ibunya yang terbaring lemah di hadapannya.
Anna mengamati tangan ibunya,tangan yang sangat ingin ia genggam,tangan yang mulai renta dengan hiasa keriputnya.Anna juga melihat perut ibunya,perut yang dulu menjadi tempat ternyamannya sebelum lahir kedunia,perut yang dulu menampungnya kesana kemari dan membuat ia tidak terpisahkan dari ibunya.Anna ingin sekali menyandarkan kepalanya di atas perut ibunya.
Tapi hatinya masih beku dank eras,ada dinding besar yang menghalangi hasrat itu.Hanya air mata yang perlahan dan tiba tiba jatuh tanpa Anna sadari mengungkapkan semua kepedihannya.
“SREK.”Anna menyapu air matanya.
Mata ibu Anna perlahan terbuka,ia melihat langit langit kamar rumah sakit dan merasa silau dengan cahaya lampu yang benderang.Matanya terpejam lagi sesaat lalu kemudian terbuka kembali.
Saat itu kepalanya menoleh kekanan dan melihat puteri yang telah di buangnya sedang menyapu air matanya sendiri.
“Anna.”Suara lembut dan perlahan ibu Anna memanggil puterinya.
Anna kaget dan merasa malu telah menangis segera ia memalingkan wajah kesamping dan menyapu habis air matanya.
“Aku hanya mengenang Miller!Air mata ini bukan untukmu ataupun suamimu!”Kilah Anna dengan kebohongannya yang sebenarnya rindu akan sentuhan seorang ibu.
Ibu Anna tahu jika mata Anna yang menatapnya sekarang adalah mata yang penuh dengan kerinduan yang dalam.Rindu akan sentuhannya juga kasih sayangnya yang dulu seharusnya ia berikan namun tidak.
“SLAP.”Ibu Anna menggenggam tangan Anna dengan inisiatifnya.
Anna menatap tangannya yang di genggam,ia ingin melepaskannya namun anehnya nalurinya enggan untuk lari dari tangan itu.
‘Hangat,lembut dan hatiku sangat syahdu saat ini.Inikah tangan seorang ibu?Dulu saat aku belum tahu jika ia ibuku semua terasa biasa saja,tapi kenapa setelah tahu ia adalah ibuku ada rasa yang berubah dari genggamannya?Nyaman sekali hingga rasanya tubuhku seperti terselubung pelukan yang hangat padahal hanya tanganku yang di genggam.’Anna tanpa sadar menitikkan air matanya.
“Anna,jangan tinggalkan aku,aku tahu jika benci dan luka yang saat ini bersarang padaku didalam dirimu pasti amat mengganggu dan menyakitkan.Tapi hanya kaulah yang tersisa dan menjadi alasan untukku agar tetap bisa hidup.Tinggallah bersamaku Anna,biarkan aku menebus kesalahanku dengan menyayangimu,mencintaimu,menyisirkan rambutmu dan memasak untukmu setiap hari,jika semua itu terasa berat untukmu maka biarkanlah aku meminta dokter menyuntik mati diriku atau menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh diriku…”
“TIDAK!!!!”Anna bereaksi keras saat ibunya menyebutkan ingin mengakhiri hidup seperti tadi.
Anna memandang wajah ibunya yang sekarang terbasahkan oleh air mata.”Kita akan hidup bersama.Tolong jangan katakan hal seperti tadi lagi,aku tidak ingin mendengarnya dan aku tidak akan memaafkanmu jika kau benar benar melakukannya.”
Ibu Anna tersenyum.’Ia mencemaskanku,Anna masih peduli padaku.Terima kasih Anna.’Ibu Anna senang karena puterinya sudah membuka celah memberinya kesempatan untuk mereka meneruskan hidup bersama.
Ibunya amat berharap jika ini akan menjadi awal yang baik walau harus diawali dengan kehilangan yang dalam.
***
“SAM!!!!Masakanmu gosong!!!”
“Apa?Asataga!!!”Sammy kaget saat melihat masakan yang sedang ia masak dari sayur hijau segar sekarang berubah seperti arang gosong yang hitam pekat.Ia tidak konsen sama sekali dengan menu masakannya karena terus memirkan Anna.
Sammy meletakkan wajan yang sedari tadi di tangannya,ia kelihatan kecewa dengan masakannya.”Aku merusak makanan ini,ini tidak bisa di sajikan dan dihidangkan lagi ke pelanggan.”
“Hei,sudahlah.Kau bisa memasak yang baru.Tenangkan pikiranmu,masakan yang lezat berasal dari pikiran dan hati yang bahagia.”Teman Sammy menyemangati Sammy agar tidak patah semangat.
“Terima kasih Antonie.”Sammy tersenyum pada temannya yang berdiri didekatnya sambil menyemangatinya.
“Nala akan kesini,sudah jadwalnya untuk mengganggu koki tampan kita.”Antonie mengolok Sammy yang didatagi penggemar beratnya.
Nala adalah gadis kaya raya yang juga anak pengusaha sukses dan langganan tetap di restoran tempat Sammy bekerja.Nala jelas menyimpan perasaan khusus untuk Sammy.Ia sering ingin memberi hadiah atau sekedar tips ribuan dollar untuk Sammy tapi Sammy selalu menolaknya.
Nala sangat terobsesi dengan Sammy,semakin Sammy menolak dan menjauhinya semakin gencar ia mendekati Sammy.Nala adalah puteri kaya raya yang harus selalu mendapat apapun yang ia mau.
“Sammmmmyyyyyyyyyy.”Nala tiba tiba menyusul kedapurnya para koki.
Antonie dan Sammy melihat ke arah suara itu.
Gadis berambut pirang panjang,bibir seksi karena filler,dagu yang juga indah karena injeksi filler,bola mata biru muda dengan bulu mata panjang yang lentik,pakaian heboh,sepatu boots kulit selutut tidak lupa jinjingan tas kulit buaya edisi terbatas tertenteng cantic di tangannya.Dialah Nala si gadis mahal yang menyukai pria tampan namun sederhana seperti Sammy.
“Bersiaplah Sammy.”Olok Antonie lagi.
“Ini akan menjengkelkan.”Sammy kelihatan lemah.
“Oh iya,katakana pada teman wanitamu waktu itu,jika ia dieterima sebagai pelayan paruh waktu.”
“Benarkah.”Sammy senang karena Anna diterima,terihat wajahnya penuh keriangan dan senang.
***
Anna pulang kerumah dan mengemasi barang barangnya,ia memilih lebih cepat untuk pindah kerumah ibunya karena pertimbangan ingin merawat ibunya yang kondisi fisik maupun mentalnya masih lemah.
“Anna,kenapa kau berkemas?”William tiba tiba datang dan aneh melihat Anna yang mengemasi barang barangnya kedalam koper.
“Aku akan pindah dan tinggal dengan ibuku saja Daddy.Dia kesepian dan aku memberinya kesempatan untuk merawatku.”
William melebarkan dahinya.”Apa?!Pindah?Tidak,aku tidak mengizinkanmu!Bukankah sudah aku bilang kau harus tetap tinggal bersamaku!”
“Tidak Daddy,aku akan pindah.Daddy tinggallah dengan Brenda.Kalian sebentar lagi akan menikah,Daddy tidak akan kesepian dan aku akan menjadi orang asing yang menyebalkan jika tetap tinggal disini.”Anna lanjut mengemasi barang barangnya.
William mulai kalut dan gelisah.”GRAB.”Tiba tiba saja William memeluk Anna dari belakang.
“Anna,tidak,aku tidak akan menikah dengan Brenda,aku juga sudah memintanya menggugurkan kandungannya.Jangan pergi Anna,ayo kita tinggal bersama dan saling mencintai lagi seperti maumu dulu.”
Anna kaget dan bingung kenapa ayahnya malah seperti ini.”Daddy,lepaskan!Apa maksud kata katamu!”Anna berusaha melepaskan diri dari pelukan William.
“Anna,asal kau tahu saja,aku sengaja ingin menikahi Brenda sebenarnya hanya untuk membuatmu cemburu,aku mencintaimu Anna.Sekarang Miller sainganku sudah mati dan nyatanya dia saudaramu,kau juga bukan anakku lagi,aku juga sudah akan membatalkan pernikahanku dengan Brenda,tidak ada halangan bagi kita lagi untuk bersama Anna.”William menggila dan memeluk Anna semakin erat.
“Tidak Daddy!LEPASKAN!Aku tidak menyukaimu lagi!Aku tidak mau seperti dulu lagi!!!Lepaskan!!!!!”
“Anna,tidak,jangan meronta sayang.”William yang kesetanan malah terbawa nafsu bejatnya,tanpa sadar tangannya mulai menggerayangi tubuh Anna yang semakin melawan.
Sensasi perlawanan dari Anna malah membuatnya semakin bernafsu dan ingin melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya.
‘Tidak!!Tidak boleh begini!Aku harus melepaskan diri dari Daddy!’Anna masih mencari cara agar bisa melaspskan diri.
“TOLONG!!!!TOLONGGG!!”Anna berteriak berusaha mendapatkan pertolongan.
William hanya tersenyum dan tidak takut sama sekali karena area tempat tinggal mereka juga adalah kawasan sepi.
“BRAKKKKKK.”Tiba tiba saja pintu kamar Anna terbuka dan seseorang datang.
Anna merasa terselamatkan dan melihat Brenda yang ada didepan pintu datang bersama seorang pria yang entah siapa.
“Anna.”Brenda kaget melihat keadaan Anna yang pucat pasi dan ketakutan,ia juga mendengar jelas jeritan Anna tadi.
“Kau!”William akhirnya berhenti dan saat itulah Anna langsung berlari dan mendekat pada Brenda.
“Kau baik baik saja Anna?”Walaupun Brenda kecewa karena William menyukai Anna,namun Brenda tahu jika Anna tidak bersalah.Apalagi melihat bagaimana Anna ketakutan dan tertekan saat ini,Brenda amat iba dan kasihan.
“Untunglah aku datang tepat waktu sebelum kau di terkam binatang buas dan liar itu Anna!”Brenda memeluk Anna sambil menatap William dengan tajam.
“Aku datang dengan kuasa hukumku dan aku akan menuntutmu William!Kau dan hidupmu yang menyedihkan itu akan semakin hancur sebentar lagi!”

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang