BAB 23

817 10 0
                                    

Miller sedang asik memetik gitar di teras kamarnya,ia memandangi rembulan malam sambil bersiul dan melihat bulan itu seumpama wajah Anna.
Senandung lagu cinta yang Miller dendangkan dengan bubuhan suara gitarnya adalah bukti rindu beratnya pada Anna.
“Jadi begini ya rasanya jatuh cinta,kau merasa amat sangat bodoh dan merasa jarak amat jauh padahal otakmu cerdas dan jarakmu dan kekasihmu juga dekat.”
Saat melamunkan Anna,ibu Miller tiba tiba menghampiri Miller.
“Miller,kau sedang memainkan gitar?Ini tidak biasanya?”Tanya Ibu Miller sambil memegang kedua pundak anak kesayangannnya itu.
Miller tersenyum malu malu lalu menjawab.”Ini karena aku merindukan Anna bu.Aku merasa setiap saat ingin siang saja agar terus bisa bertemu Anna di sekolah.”
Hati ibu Miller menjadi pedih tatkala membayangkan jika nanti hasil tes DNA menunjukkan jika hasilnya adalah Anna yang memiliki ikatan darah dengan Miller.’Bagaimana reaksi Miller kalau nanti ternyata ia tahu jika Anna adalah saudara kandungnya?Inikah balasan dosaku karena telah membuang anak yang tidak berdosa?Kenapa aku harus menuai keburukan itu sekarang?Kenapa juga Miller harus terseret padahal ia tidak bersalah sama sekali?’Ibu Miller merenung dengan mata berkaca dan raut yang amat menyedihkan.
“Ibu kenapa?Kenapa wajah ibu kelihatan sedih?”Miller melihat mata ibunya yang berkaca sambil menerawang jauh dengan raut yang berat.
“Ah,tidak.Ibu tidak apa apa,ibu hanya merindukan Anna juga dan sedih saat ayah Anna waktu itu datang,membuat keributan lalu membawa Anna pergi.Padahal Anna adalah gadis yang baik dan sangat menyenangkan.”Kilah ibu Miller yang jelas berbohong.
Miller tersenyum.”Aku rasa aku sudah bisa membaca takdir bu.”
“Takdir apa Miller?”Ibu Miller agak bingung dengan perkataan puteranya ini.
“Takdir jika kelak Anna akan menjadi anggota keluarga kita sebagai isteriku.”Jawab Miller enteng dengan senyum lebar.
‘Ataukah ia akan menjadi bagian dari keluarga kita sebagai kakakmu yang dulu kami buang Miller.Ini takdir yang benar benar tidak di harapkan.’Ibu Miller hanya bisa membalas dengan senyum terpaksa.
Miller masih memandang rembulan yang seumpama wajah Anna.Dahulu ia tidak memiliki tujuan apa apa dalam hidupnya yang sudah sempurna dan serba mudah ini,tapi setelah bertemu Anna ia sudah tahu apa tujuan hidupnya,ia ingin menjadi pria hebat yang sukses dan jaya agar bisa memberi Anna kehidupan yang layak dan terhormat saat bersanding di sisinya.Ia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Anna dan anak anaknya yang kelak akan dilahirkan oleh Anna.
***
Brenda dan William keesokan harinya mulai fitting baju pengantin untuk pernikahan mereka.Designer terkenal baju pernikahan di gaet dan di percaya oleh Brenda untuk merancang baju pernikahannya.
Brenda dan William masih sama sama di ukur badannya untuk membuat baju pengantin yang sesuai dengan bentuk tubuh mereka.Brenda melihat William yang dengan muka datar dan seolah terpaksa melakukan kegiatan ini.
‘Kau yang mengajakku menikah,tapi kenapa sepertinya kau enggan menikahiku dengan keacuhanmu itu?Kau pria yang penuh tanda tanya juga jebakan William.’Brenda yang awalya sumringah sekarang lalu murung dan bermuram durja.Ia yakin betul jika pernikahannya ini pasti akan mendatangkan malapetaka atau keburukan.Tapi karena cinta butanya ia memilih tetap buta dan membiarkan William menguasainya.
Ukur mengukur akhirnya selesai,William lalu mendekati Brenda yang sedang duduk di sebuah sofa panjang.
“Apa kau sudah selesai?”
“Iya,sudah Will.Bagaimana denganmu?”
“Aku juga.”William nampak gelisah sambil melihat jam tangannya,seolah ini adalah kode yang sudah jelas ia berikan untuk Brenda jika ia sudah tidak betah berada di sini.
“Pergilah,sisanya biar aku yang urus.”Brenda menangkap jelas hal itu dan memilih mengalah.
William tersenyum lalu mengelus pipi Brenda dengan ibu jarinya.”Terima kasih atas pengertianmu.”
Brenda tersenyum lemah sambil memandang mata William yang hangat menatapnya.
‘Kasihan juga Brenda,maaf aku membawamu hingga kesini.Tapi ini demi Anna yang harus aku dapatkan kembali Brenda.Aku akan menebus dosaku suatu hari nanti,semoga kelak kau mendapat pria baik yang tulus menyayangi dan mencintaimu.’William masih punya hati juga rupanya dan merasa kasihan pada Brenda.
“Cup.”William menyematkan sebuah kecupan singkat pada bibir Brenda.
“Aku pergi dulu.”William tersenyum sebagai bentuk terima kasihnya juga hutang atas rasa bersalahnya.
Wajah Brenda merona dan memerah,ia tidak menyangka akan mendapat kejutan berupa kecupan spesial dari William.’Lagi lagi debaran ini muncul,tapi William benar benar mengecup bibirku.’Brenda tersenyum tipis sambil memandang punggung William yang semakin menjauh.
Brenda yakin betul jika cintanya memang dan hanya untuk William apapun keadaannya.
“Mungkin suatu saat semua akan berubah,apalagi jika kami sudah menikah.Orang orang akan memanggilku Ny.William.”Brenda membayangkan ia dan William yang kelak tinggal serumah dan saling mencintai,juga orang orang yang kelak akan memanggilnya Ny.William.Hal itu membuat Brenda senang walau belum tentu adanya akan terwujud seperti kemauannya.
***
“Anna,bagaimana kabarmu hari ini?”Jam istirahat tiba dan yang di lakukan Miller adalah mengejar juga mencari Anna lalu mengejutkan Anna dari belakang sambil merangkul bahu Anna.
“Kau ini,mengagetkan saja.”Anna tersenyum melihat pacar tampannya yang tahu tahu sudah berada di sisinya ini.
“Tentu saja,bukankah aku ini selalu menjadi kejutan di hidupmu dan selalu juga membuatmu kaget kaget dengan diriku ini?”Mulailah Miller dengan gombalannya.
Anna mengerutkan dahinya lalu memencet hidung Miller.”Tolong jangan menggombal hari ini!!Aku sedang tidak mood.”Anna gemas pada pacarnya yang memang bermulut manis seperti madu itu.
“A…jangan begini kau bisa mematahkan aset terbaik yang Tuhan berikan untukku.Hidung ini adalah andalanku.Aku tidak akan bisa mendapatkan hidung seperti ini jika kau mematahkannya.”Miller merengek manja membercandai Anna.
Anna melepaskan tangannya yang menjepit hidung Miller.”Ganti saja hidungmu dengan kayu,aku akan membuatnya mancung seperti pinokio nanti.Kau mau?”
“Tidak,aku tidak mau.Bukankah aku tidak berbohong?Kenapa kau ingin memberiku hidung yang panjang?”Miller berbicara dengan logat anak kecil dan wajah yang menggemaskan untuk menggoda Anna.
Anna lalu terkekeh tertawa dan balas merangkul pinggang Miller dengan tangannya yang melingkar dari belakang ke pinggul Miller.”Kau tahu,Daddy akan menikah sebentar lagi.”
“Menikah?Dengan siapa?”Tanya Miller heran.
“Namanya Brenda,dia wanita yang cantik dan ramah.Aku senang akhirnya Daddy akan mengakhiri masa sendirinya.”
‘Aku juga senang,jika ayahmu menikah itu artinya dia tidak akan mengganggumu lagi.Aku bisa lebih tenang sekarang,kau juga pasti akan pindah dari rumah ayahmu.Tidak akan menyenangkan jika kau harus tinggal serumah dengan pasangan pengantin baru.Apa aku juga sebaiknya mengajak Anna menikah ya?Menikah muda sepertinya sedang menjadi tren saat ini,aku bisa mengajak Anna tinggal bersamaku dan kami bisa terus bersama sepanjang waktu.”Miller senyum senyum sendiri karena khalayannya yang akan menikah dengan Anna.
“GRAB.”Anna menaruh tangannya di atas dahi Miller.
“Kau tidak panas,tapi kenapa wajahmu merah dan kau seperti orang yang kena panas tinggi lalu hilang akal sehat?”
“Maksudmu?”Tanya Miller yang heran tapi masih tersenyum senyum.
“Kau seperti orang gila yang senyum senyum tidak jelas tahu.”Sahut Anna ketus.
“Mungkin inilah yang dinamakan cinta gila,aku gila karena memiliki pacarnya secantik dewi seperti dirimu Anna.”
“Kalau begitu aku adalah dewi gila yang mau jatuh cinta dengan pria gila sepertimu.”Balas Anna geli.
“Terserah kau saja,yang jelas aku sedang bahagia.Pulang sekolah nanti ayo ke Mall,kau harus memiliki tas tas keluaran terbaru dan juga kau harus membeli make up lagi agar terlihat cantik setiap harinya di hadapanku.”Miller sudah mengkode akan mengajak pacar kesayangannya ini untuk berbelanja.
“Terima kasih paduka yang mulia,kau sungguh murah hati.”Olok Anna seperti bicara pada seorang raja.
Miller lalu berhenti berjalan,ia berdiri dan menatap Anna dengan serius,tidak lama Miller malah berlutut di hadapan Anna.
Kontan saja Anna dan Miller menjadi pusat perhatian setiap murid dengan ratusan pasang mata yang semuanya memandang ke arah mereka.
Anna masih diam dan kebingungan dengan tindakan Miller ini.
Miller memegang tangan kanan Anna dengan lembut sambil memandang wajah Anna.
“Anna,semua yang ada disini dan menyaksikan hal ini menjadi saksi untuk apa yang akan aku tanyakan padamu.”
“Apa itu,apa yang akan kau tanyakan Miller?”Anna bertanya dengan wajah yang amat serius.
“Maukah kelak kau menjadi pengantinku dan kita akan berjalan di altar lalu mengucapkan janji pernikahan sehidup semati bersama?”
Kata kata Miller benar benar membuat Anna tersentuh dan membuat Anna tiba tiba menjatuhkan air mata haru.Apa yang Miller lakukan seperti melamarnya untuk menikah walau belumlah untuk saat ini.
“Tentu saja aku mau Miller dan aku akan menantikan hingga hari itu tiba.”Jawab Anna dengan suara bergetar karena menahan tangis.
Sorak sorai tepuk tangan meriah terdengar setelah jawaban Anna terucap.Miller juga menjadi pria beruntung yang bisa mendapatkan jawaban wanita secantik dan sebaik Anna yang mau menerimanya sebagai pasangan hidup kelak.
***
“Hasil tes DNAnya membuktikan jika 99,99% jika dia memang puteri anda nyonya.Selamat ya.”
Ibu dan ayah Miller tercengang saat mendapatkan hasil tes DNA yang sudah keluar,ternyata Anna memang puteri mereka yang dulu mereka buang.Otomatisnya ini juga memperjelas jika Miller dan Anna ternyata adalah saudara kandung dan tidak bisa menjadi sepasang kekasih lagi.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang