BAB 20

1K 11 0
                                    

“Anna,dimana dia sekarang?Kenapa perasaanku tidak enak sekali?”William masih didalam mobilnya pergi tanpa tahu arah yang akan di tujunya setelah berselisih dengan Brenda tadi.
William tidak begitu ambil pusing tentang persoalannya dengan Brenda tadi yang sekarang membuatnya bimbang dan resah tidak karuan adalah perasaannya yang tidak enak saat memikirkan Anna,seakan ada sesuatu yang buruk menimpa Anna.
William mengambil ponselnya mencoba menghubungi Anna.
“Kemana Anna,kenapa tidak mengangkat teleponnya?!Apa pria itu melarang Anna untuk mengangkat telepon dariku!”William curiga jika Miller dalang dari semua ini,Anna yang tidak bisa dihubungi juga perasaannya yang tidak enak.
“CITTTTTTT.”Tanpa pikir panjang lagi,William langsung putar balik dan mengikuti instingnya untuk segera menemui Anna sekarang.
William menggunakan berbagai cara agar bisa menemukan alamat Miller.
***
Miller masih sibuk bergumul dengan pemanasannya dengan Anna di atas ranjang,tubuh Anna sudah polos berada di atas dirinya yang ditindih Anna.
Beberapa kali,Miller menyibak rambut Anna yang terus jatuh saat mereka sedang berciuman.Anna kelihatan ganas dan begitu menikmati ciuman basah ini.Miller juga merasakan gairahnya sudah amat memuncah hingga celana bawahnya kelihatan sudah amat menonjol karena keperkasaannya mengeras dengan alami.
Anna menghentikan ciuman itu sesaat.”Lihatlah,bukankah aku sangat indah.”Anna memamerkan bagaimana lekuk tubuh indahnya yang sekarang terpampang di hadapan Miller.
“Kau adalah karya hidup terindah yang pernah aku lihat Anna.”Miller bisa melihat jelas lekukan lekukan juga area area intim Anna yang selama ini tertutupi,semuanya kelihatan mulus dan bergelombang.
Apalagi panggung ramping Anna dan payudara Anna yang menggantung dengan indah,lekuk bemper belakang Anna yang menjulang juga menjadi pemicu mata Miller yang enggan untuk berkedip saat ini.
“Bukalah pakaianmu dan biarkan aku mengagumimu juga.”Pinta Anna dengan mata nakalnya.
“Tentu.”Miller dengan senang hati menuruti permintaan itu.
Anna menurunkan dirinya dari atas Miller dan berbaring dengan bertopang satu tangan.Miller berdiri di samping tempat tidur dengan mata lekat masih menatap Anna sambil membuka satu per satu pakaiannya.
Anna mengigit bibir bawahnya,tertarik dengan keperkasaan Miller yang sudah membuat celana Miller amat sempit di bawah sana.
Baju Miller sudah lepas dan Miller mulai membuka kancing celana juga rek sleting celanya.
“BRAKKKKKKKK.”Pintu kamar Miller tiba tiba didobrak oleh seseorang.
Miller lekas menarik lagi rek sletingnya dan mengancing celananya.
“AAAAAAAAA.”Anna berteriak kaget,Anna lekas menarik selimut dan menutupi tubuh  polos indahnya.
“BERANINYA KAU BERBUAT TIDAK SENONOH PADA ANNA!!!”Rupanya pria itu adalah William.Ia menerobos masuk kerumah William dan tahu jika Anna dan Miller sedang bersama didalam kamar.
“BRUUKKKKK.”William menghantam wajah Miller dengan kepalan tangannya.
Tidak  terima,Miller juga membalas kali ini.”Siapapun kau,tidak sepantasnya memasuki kamar seseorang dengan lancang seperti ini!!!!”Timpal Miller penuh emosi sambil merasakan nyeri akibat pukulan William tadi.
“BRUUUUUK.”Miller balas meninju William dengan kuat,ia tidak peduli jika kesan buruknya membekas dan hubungannya dengan Anna akan menjadi lebih sulit.
William menatap Anna dengan tatapan miris juga sakit hati yang dalam.’Kenapa!Kenapa melakukannya dengan pria ini!Kenapa berpaling dariku!!!’William sadar jika ia sekarang tidak menganggap Anna sebagai Anna lagi tapi perasaan terlarang Anna yang sudah hilang sekarang malah menghinggapi dirinya.
Pelayan Miller juga orang tua Miller ikut terpancing kekamar Miller.Anna menanggung malu yang sangat dalam,baik dari segi penampilannya yang sudah tidak berbusana juga kelakukan ayahnya yang sudah mengacaukan rumah Miller.
***
“Anna ini puteriku!Tolong ajarkan putera kalian dengan baik dan jangan hanya tahu memanjakannya saja!Apa kalian pikir karena kekayaan dan kekuasaan kalian,kalian bisa membiarkan anak kalian berbuat sesukanya!Annalah yang akan menanggung segala keburukan dan malu jika putera kalian berulah setelah puas dengannya nanti!”William duduk berhadap hadapan dengan orang tua Miller juga Miller dan Anna yang ada di sampingnya.
William melakukan protes besar atas kekesalannya.
“Tuan,sebelumnya kami minta maaf.Tapi mereka sudah remaja dan kami menganggap mereka sudah siap untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.”Ibu Miller tahu jika posisi Miller memang bersalah disini,ia juga menjawab dengan tenang dan lebih berpikir jernih.
“Bisa bisanya kau seorang ibu berkata seperti itu,bagaimana jika kau memiliki seorang puteri dan mendapatinya seperti ini!Apa perasaanmu tidak tercabik!”
Anna menatap mata ayahnya yang berapi rapi membantah dan melawan balik omongan ibu Miller.’Daddy,kenapa aku merasa sekarang jadi risih dengan tingkah lakumu.Kau membuatku seperti tawanan yang tidak memiliki kebebasan.’Anna merutuk dalam hari tentang ketidaksukaannya pada William yang terlalu ikut campur dengan urusannya.
“Hei,Anna itu bukan puterimu.Dia adalah anak yang kau adopsi.”Miller ikut bergabung lalu melempar umpan dengan sengaja untuk memancing kemarahan William.
William menatap tajam Miller yang duduk di seberangnya.”Apa maksudmu hah!Anna adalah puteriku!”
“Puteriku katamu?”Miller tertawa meremehkan.Sirat mata Miller mengisyaratkan pada William jika Miller sudah tahu hal apa yang pernah terjadi antara William dan Anna sebelumnya untuk memancing kemarahan William.
William semakin mendendam pada Miller.’Bocah tengil ini!Apa dia ingin mengancamku sekarang!”
“SRUK.”Anna tiba tiba berdiri.”Aku minta maaf,semuanya karena kesalahanku.Aku akan membereskan semua ini.Maaf sudah membuat rumah ini gaduh dan tergangu karena ulahku dan ayahku.”Anna mengakhiri perdebatan saling menyalahkan dengan mengorbankan dirinya sebagai biang masalah saja.
Miller dan William tidak mungkin mau mengaku salah dan pasti akan membenarkan diri tiada henti.
“Anna sayang,kau tidak bersalah.Aku tetap senang kau datang dan berkunjung kemari.Aku harap ini bukanlah pertemuan terakhir kita.Aku sama sekali tidak menyalahkanmu sayang.”Ibu Miller ikut berdiri dan mendekat pada Anna.
Tatapannya masih hangat dan penuh kasih sayang,tidak ada sama sekali rasa marah atau kesalnya walau William ayah Anna sudah membuat onar di kediaman mewahnya.
Anna meluluh terharu.”Ibu,betapa baiknya dirimu.Kau mengizinkan aku memanggilmu ibu dan tidak menyalahkanku.Aku….”Anna tidak sanggup melanjutkan kata katanya karena terharu dan menangis.
Ibu Miller memeluk Anna penuh kasih sayang agar Anna tetap kuat dan tidak merasa bersalah lagi.
***
Anna lalu pulang dengan William setelah tidak ada lagi rasanya yang harus di bicarakan.William membenci Miller dan keluarganya.Rasanya mereka sudah pasti akan membuat ia dan Anna terpisah.
“Jangan terhanyut dengan pemainan orang kaya itu!Kau hanya akan di buang nanti,mereka semua pandai berakting dengan muka duanya.”William berbicara lebih dulu untuk memecahkan keheningan didalam mobil ini.
“Daddy,mereka tidak seperti yang kau pikirkan.Mereka benar benar baik padaku.”Sanggah Anna dengan nada marah.
“Baik katamu?Mereka baik tapi membuatku terlihat buruk!Aku adalah keluargamu dan mereka orang yang baru kau kenal dan kau katakan baik!Lalu nanti saat mereka jahat padamu barulah kau akan percaya dengan perkataanku yang selalu kau bantah dan sangkal ini.”William juga ikut emosi dengan nada meninggi.
“Daddy!Aku minta dengan sangat jangan campuri urusan pribadiku lagi!”
“Kau ingin memutuskan hubungan denganku setelah semua perjuanganku untukmu?”
“Daddy,aku minta jangan campuri urusanku bukannya memutuskan hubungan denganmu.Kenapa kau malah menyudutkanku sekarang?”
“Anna,kau benar benar berubah setelah bertemu pria itu.Dulu tatapanmu untukku penuh kasih sayang,dulu kau selalu bergelayut manja dan ingin perhatian juga kasih sayang dariku.Tapi kenapa sekarang kau begini?”William merasa amat sedih dengan hubungannya dengan Anna sekarang.
“Daddy,kau tahu jelas jika dulu aku begitu karena aku jatuh cinta padamu.Tapi sekarang aku sudah punya seseorang yang pantas untuk aku cintai.Aku hanya merasa amat senang dengan apa yang menghampiriku sekarang.Saat aku bisa saling mencintai dengan orang yang tidak terlarang.”
William merasa sesak dengan mata yang berkaca mendengar perkataan Anna barusan.’Perasaannya padaku sudah hilang,salahkah aku?Apa sebaiknya dulu aku memilih menerima Anna saja dan membiarkan mengambil risiko besar asalkan situasi seperti sekarang ini tidak terjadi?’

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang