BAB 22

850 10 0
                                    

“Bagaimana kalau kau bekerja di perusahaan ayahku saja?”Usul Miller pada Anna.
“Aku ini masih berstatus pelajar Miller,pekerjaan itu tidak fleksibel untukkku.Aku tetap harus mengutamakan pendidikanku.Biarkan aku mencarinya sendiri.”Anna sepertinya ingin mandiri dengan usahanya.
“Jangan bilang kau ingin jadi model majalah dewasa saja.”Miller menduga dengan bicara asalnya.
“Wow!!!Kedengarannya menarik,aku hanya harus menanggalkan pakaian dan membiarkan tubuh polosku yang indah ini di foto lalu dapat duit.”Anna malah melanjurkan prasangka buruk Miller agar Miller kesal.
Miller menatap tajam.”Kalau begitu aku akan melamar untuk menjadi fotografernya.”Miller sudah tahu jika Anna pasti akan mengerjainya.
“Tentu saja pak fotografer,ambillah gambarku sesukamu dan bayar aku dengan cintamu.”
“Dasar.”Miller terkekeh tertawa setelah selesai dengan season bercanda ini.
“Tapi Anna,kau serius tidak ingin menerima bantuan dariku?”
“Tidak Miller,aku serius ingin berusaha sendiri.Kalau aku tidak mampu,aku pasti akan minta tolong padamu.”Anna menggenggam tangan Miller agar tidak khawatir.
Miller akhirnya pasrah dan mencoba percaya saja pada Anna.
***
“Aku akan menikahi Brenda dalam waktu dekat.”William datang menyambangi rumah orang tuanya untuk memberitahukan rencana pernikahannya dengan Brenda.
Wajah orang tua William langsung sumringah bahagia.
“Tapi aku juga ingin memberitahukan satu hal lagi.”William menjeda sebelum orang tuanya bertutur lebih lanjut.
“Apa itu William?Katakanlah.”Seru ibu William yang masih dengan wajah berseri.
“Aku akan melepas hak adopsi Anna,tapi aku ingin Anna tetap tinggal bersamaku dan aku masih ingin merawatnya.Ia masih pelajar juga masih butuh bimbingan dan naungan mengingat Anna yang yatim piatu.Aku mau kalian tidak keberatan Anna tetap tinggal bersamaku.”
Tuturan kata William membuat raut wajah orang tua William resah.
“Will,jika kau sudah melepasnya bukankah sebaiknya Anna pindah rumah saja?Kau bisa saja membelikannya tempat tinggal baru dan mengontrolnya dari jauh saja.Kasihan Brenda kalau nanti merasa risih dengan kehadiran Anna di rumah itu.”Ibu William menyarankan demikian agar William dan Brenda bisa merasakan momen pengantin baru yang indah dan menikmati hidup berdua dulu tanpa adanya orang asing.Lebih tepatnya ibu William tidak menyukai kehadiran Anna di tengah tengah kehidupan William dan Brenda.
William menatap dengan sorot mata yang menyeramkan.”Sekali tidak tetap tidak!Anna harus tetap bersamaku atau aku bisa berbuat sesuatu yang buruk!Bukankah aku sudah menuruti kemauan kalian!”Nada William kelihatan tegas dan mengancam.
“Baik baik,ibu dan ayah setuju,fokuslah pada persiapan pernikahanmu dan katakan pada kami jika ada sesuatu yang kau butuhkan.”Ibu William mengalah,ia tidak mau sampai puteranya berontak dan malah mengecewakan mereka.
Anna bisa di urus suatu saat nanti.’Setelah Brenda ada di rumah itu juga lebih bagus lagi jika Brenda hamil,aku akan menghasut Brenda agar mengusir Anna dari rumah itu.William tidak mungkin menolak apalagi jika sudah ada anak didalam kandungan Brenda.Tidak mungkin ia lebih memilih anak pungut di banding anak kandungnya.’Ibu William juga memikirkan hal picik untuk menyingkirkan Anna.
Ia hanya tidak tahu saja padahal pernikahan ini bukanlah untuk menyingkirkan Anna tapi malah untuk menyingkirkan Brenda si menantu idaman ibunya.
***
Sepulang sekolah,Anna tidak langsung pulang ia berjala jalan di sekitaran kota untuk mencari lowongan pekerjaan paruh waktu.
Beberapa kali Anna masuk ke toko toko yang menawarkan kerja paruh waktu tapi semuanya tidak cocok untuknya,ada yang waktunya berbenturan,gaji yang kecil juga banyak kendala kendala lainnya.
Saat Anna mulai pegal dan tertatih berjalan,tiba tiba ada mobil yang menghampirinya.
“Anna.”
Anna menoleh kesamping dan melihat penumpang mobil yang ada di sampingnya menurunkan kaca belakangnya.
“Ibu.”Anna senang karena yang menyapanya adalah ibu Miller.
“Masuklah sayang.”Pinta ibu Miller dengan senyum lebar.
Anna menurut dan langsung masuk ke mobil mewah itu.
“Anna,kau kenapa berjalan jalan sendiri?Ada sesuatu yang kau cari atau ingin kau beli?”
“Tidak bu,aku ingin mencari lowongan pekerjaan paruh waktu.”
“Ohhhh,kenapa tidak minta Miller mengantarmu?Apa ayahmu tidak mau membiayaimu lagi karena kejadian kemarin?”
“Tidak,tidak bu,Miller malah menawarkanku pekerjaan tapi aku menolaknya.Aku ingin berusaha sendiri dulu.Kalau soal ayahku,bukannya dia tidak mau membiayaiku,sebenarnya dia melepas hak adopsiku.Walau dia tetap membiarkanku tinggal dirumahnya dan menanggung biaya hidupku,tapi aku merasa sudah saatnya aku untuk belajar dewasa dengan mandiri.Aku juga ingin bisa tinggal sendiri dan membiayai hidupku sendiri nanti.”Anna menjelaskan sedetail mungkin pada ibu Miller.
Ibu Miller memegang sebelah pipi Anna.”Sayang,kau sungguh wanita yang tegar dan kuat.”
Mata ibu Miller berkaca kaca memandang Anna.’Apakah kau ini benar benar puteriku?Kenapa perasaan sayangku amat kuat padamu?Aku merasa memiliki ikatan spesial denganmu Anna.Andai kau benar benar puteriku,maka bagaimana hidup ini akan berjalan selanjutnya?’Ibu Miller terus terngiang pada pekataan suaminya waktu itu jika Anna amat mirip dengan puteri kandung mereka yang dulu mereka buang.
Karena itu,diam diam ibu Miller mengelus rambut Anna.Guguran helaian rambut Anna di ambilnya dan disimpannya untuk melakukan tes DNA.
Dibanding terus menduga,ia ingin memastikan langsung jika Anna memang putri kandungnya atau bukan.
Setelah berkeliling dan mengajak Anna makan,ibu Miller mengantar Anna pulang.
“Terima kasih bu.”Anna mengucapkan selamat tinggal dari luar mobil.
“Iya Anna.”Ibu Miller membalasnya dengan senyum lalu mobil mulai berlalu membawanya pergi dan menjauh dari Anna.
Ibu Miller langsung membawa sampel rambut Anna kerumah sakit untuk melakukan tes DNA.Hal ini hanya ia dan suaminya yang tahu,Miller masih di rahasiakan tentang semua ini.Setelah semua jelas barulah nanti rencananya ayah dan ibu Miller akan menjelaskan pada Miller.
Ibu Miller juga harap harap cemas menunggu hasil DNA kecocokan ia dan Anna.’Semoga apapun hasilnya adalah yang terbaik.’Doa ibu Miller dalam hati setelah menyerahkan sampel rambut Anna tadi.
***
“Aku harap pemilik restoran itu  mau memperkerjakanku nanti.”Anna masih memiliki harapan di sebuah restoran yang masih mempertimbangkan untuk menerimanya.Waktunya masih fleksibel,gajinya besar dan suasananya juga bagus,Anna berharap tempat itu akan memanggilnya walau saat ini ia masih dalam status untuk di pertimbangkan untuk diterima mengingat banyaknya orang orang yang melamar untuk pekerjaan paruh waktu di tempat itu sebagai pelayan.
Anna bergumam sambil melangkah menuju dapur dan ingin membersihkan piring piring kotor yang sudah menanti di wastafel.
“Grab.”Tiba tiba ada yang memeluk pinggangnya dari belakang.
Anna tercekat kaget lalu menoleh kesamping.”Daddy.”Anna melihat rupanya ayahnya yang melakukan hal itu.
“Kau kaget?”William tersenyum melihat ekspresi Anna yang sangat ketakutan.
Anehnya Anna bukannya senang tapi malah merasa risih,padahal dulu ialah yang suka bertingkah seperti ini,memeluk William dari belakang,memegang tangan William,bahkan duduk di pangkuan William.Berbeda dengan sekarang,ia jadi tidak senang dengan hal seperti ini.
“Lepas Daddy.”Anna dengan tangannya yang masih berebusa melepas tangan William yang merangkul pinggangnya.
William memundurkan diri.”Kenapa Anna?Kenapa tidak suka?”
“Aku sudah dewasa Daddy!Aku sudah punya pacar!Daddy juga sudah punya kekasih,lakukanlah hal itu dengan kekasih Daddy!”Anna seperti amat kesal dan marah.Matanya juga menatap William dengan kasar.
William merasa agak pilu karena Anna seperti ini.”Anna,aku akan menikah dengan Brenda dalam waktu dekat.Tidak mungkin aku bisa seperti ini lagi kalau dia sudah ada disini.”William akhirnya mengumumkan hal ini pada Anna.
“Apa?Daddy akan menikah?”
William merasa aneh karena Anna malah kelihatan senang dan bukannya sedih walau hanya sedikit.
“Kau bisa menerimanya hadir di antara kita?”
“Tentu saja Daddy,aku akan senang,jadi ada yang mengurus Daddy dan rumah ini akan semakin ramai nantinya.Aku turut bahagia Daddy.”
‘Tapi aku tidak bahagia Anna.’William masih berdiri mematung di tempat.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang