XII

490 50 4
                                    











Hai! Happy reading semuanya! Jangan lupa tinggalin komen sama votenya yaa! ❤️❤️

Hai! Happy reading semuanya! Jangan lupa tinggalin komen sama votenya yaa! ❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















Haruto dan lainnya berpencar untuk mencari Jeongwoo, mereka sempat bertanya pada satpam yang menjaga rumah sakit tadi kalau Jeongwoo tidak terlihat keluar dari rumah sakit jadi kemungkinan dia masih ada didalam gedung rumah sakit yang cukup besar dan luas itu. Pemakaman ibu Jeongwoo sudah diurus oleh Ayah Jaehyuk yang juga mengenal baik Ibu Jeongwoo karena mereka bertetangga cukup lama.

Berpisah dari teman-temannya yang lain, Haruto memilih untuk berlari ke ruang keamanan. Selama perjalanan ke sana yang jaraknya lumayan jauh dari gedung utama rumah sakit, Haruto menelfon anak buahnya untuk membantunya memberi akses ke dalam sistem keamanan rumah sakit.

Begitu tiba disebuah ruangan khusus, Haruto langsung masuk karena para penjaga yang ternyata sudah menunggunya datang. Haruto diarahkan keruangan berisi layar yang memantau semua bagian rumah sakit. Ia pun meminta penjaga yang bertugas untuk mengoperasikan cctv disana untuk memutar beberapa jam rekaman sebelumnya.

Dari informasi yang ia tau, ayah Jaehyuk belum terlalu lama datang dan Jeongwoo sudah tidak ada disana. Jika pihak rumah sakit menelfon ayah Jaehyuk saat tidak menemukan Jeongwoo pasti Jeongwoo pergi tidak lebih dari satu jam yang lalu.

Mata Haruto terus memandang puluhan layar yang ada didepannya, matanya sedikit perih karena ia terkadang lupa berkedip. Ia mencoba melihat sedetail mungkin tempat tempat yang mungkin saja Jeongwoo datangi sebelum.

Rekaman cctv dimulai beberapa jam yang lalu saat Ibu Jeongwoo baru masuk ke dalam rumah sakit dengan ambulance. Selain bersama perawat yang menjemput Ibu Jeongwoo dari rumahnya, Jeongwoo juga ada disana, menangis sambil memegang tangan ibunya yang dibawa menuju ICU.

Haruto sedikit termenung melihat Jeongwoo, ia tidak bisa menerima tuduhan Asahi yang menganggap Jeongwoo mungkin terlibat percobaan pembunuhan Mamanya dan Yoshi. Haruto mendekat ke arah layar dan memberi isyarat pada penjaga yang membantunya untuk menghentikan rekaman itu.

Pandangan Haruto tertuju pada busa yang memenuhi mulut Ibu Jeongwoo, hampir seluruh tubuhnya juga membiru.

"Tolong cari tau penyebab kematian pasien ini sedetail mungkin." ucap Haruto pada salah satu penjaga yang juga ada disana.

Haruto kembali memberikan kode untuk melanjutkan rekaman itu. Yang selanjutnya ia lihat adalah Jeongwoo yang duduk sendirian di depan ruang ICU. Haruto mengigit bibirnya, mencoba menahan dirinya untuk tidak terbawa perasaan. Raut wajahnya semakin tidak bisa ia tahan untuk tetap terlihat tenang melihat bagaimana Jeongwoo begitu tertekan.

Dokter keluar dari ruangan ICU hanya selang beberapa menit saja. Jeongwoo berdiri dan langsung terduduk kembali dilantai bersandar pada lantai rumah sakit setelah berbicara dengan dokter itu. Haruto menundukkan kepalanya, ia rasa ia sudah tidak kuat untuk menyaksikan ini semua.

SIDEs || JEONGHARU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang