XVIX

314 24 6
                                    









Yoshi tengah mengendarai mobilnya seorang diri, walaupun ia semalaman tidak tidur untuk memikirkan berbagai hal yang terjadi dikeluarganya, Yoshi tidak menunjukkan wajah lelahnya sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Yoshi tengah mengendarai mobilnya seorang diri, walaupun ia semalaman tidak tidur untuk memikirkan berbagai hal yang terjadi dikeluarganya, Yoshi tidak menunjukkan wajah lelahnya sedikitpun. Ia bahkan sudah dikantornya saat pagi mengabaikan ke khawatiran Ibunya sendiri yang berkali kali meminta Yoshi untuk istirahat.

Kali ini Yoshi mengendarai mobilnya menjauh dari Kantornya. Sebuah taman yang tidak terlalu ramai menjadi tujuan Yoshi, ia duduk di salah satu bangku tribun sederhana yang mengarah ke arah lapangan yang catnya sudah memudar. Ia bisa melihat beberapa orang lalu lalang walaupun tidak terlalu ramai.

Tak berselang lama, Yoshi merasakan seseorang yang duduk disampingnua. Yoshi menoleh menatap Junkyu dengan beberapa lebam diwajahnya yang masih tertutup masker, Yoshi sedikit terkejut membuat Junkyu tertawa lalu membuka maskernya.

"Iya, gara gara lu ini." ucap Junkyu dengan santai.

Keduanya kemudian sama sama diam seolah tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. "Yos, maaf sebelumnya gua udah ngajak lu ketemuan ditempat sejauh ini. Tapi, boleh gak kalo gua ada dipihak lu?" tanya Junkyu yang menatap Yoshi.

"Kenapa? Gimana sama keluarga lu?"

Dengan enteng Junkyu tersenyum, "gua udah disingkirin dari daftar pewaris keluarga gua. Bentar lagi juga ilang gua di kartu keluarga. Gua gak bisa yos."

Yoshi memperhatikan Junkyu, ia takut jika Junkyu menjebaknya karena Yoshi sudah merasa curiga sejak Junkyu mengajaknya ketempat jauh seperti ini sendirian.

"Lu takut ya? Lu ngejarak banget sama yang lain sama kayak dua sepupu lu itu. Gua paham banget posisi lu yang sulit buat percaya sama orang lain disituasi ini. Tapi ijinin gua buat nebus kesalahan gua."

Yoshi hanya diam, ia tidak tau apakah Junkyu benar-benar ingin membantunya atau hanya ingin mengorek lebih banyak informasi soal keluarganya.

Junkyu mengeluarkan sebuah flashdisk dan handphone.

"Ini data orang orang yang khianatin lu dan keluarga lu sebagian besar karyawan dan bodyguard sekaligus anak buah lu dan keluarga lu. Dan di hp itu, udah gua sinkronisasi sama hp papa gua, lu bisa liat aktifitas mereka dari sana."

Dengan sangat terkejut, Yoshi mematung menatap dua benda yang kini sudah ada ditelapak tangannya. "Lu yakin ngasih ini semua?"

Junkyu mengangguk mantap, "lu bisa pastiin lagi kalo lu masih ragu, waktu lu cuma beberapa hari yos."

Yoshi tidak punya pilihan lain, ia kembali menatap Junkyu, "lu gapapa ngasih ini semua ke gua?"

Junkyu tertawa, "paling kalo misi mereka gagal gua bakalan langsung dibunuh papa gua." Ucap Junkyu dengan santai. "Dan sebelum itu boleh gak yos gua minta dua hal dari lu?"

SIDEs || JEONGHARU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang