The Special Night

394 25 11
                                    























Alunan musik terdengar begitu lembut didalam sebuah ballroom yang telah didekor dengan berbagai hiasan bernuansa putih dan biru disebuah hotel malam ini.

Beberapa orang yang tengah sibuk berbincang menambah suasana ballroom yang semakin hidup, walaupun tidak banyak tamu yang diundang namun kehadiran orang-orang terdekat membuat suasana malam yang istimewa malam ini begitu hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa orang yang tengah sibuk berbincang menambah suasana ballroom yang semakin hidup, walaupun tidak banyak tamu yang diundang namun kehadiran orang-orang terdekat membuat suasana malam yang istimewa malam ini begitu hangat.

Dengan setelan jas formal yang membalut tubuh tegapnya serta rambut yang ditata rapi membuatnya terlihat begitu tampan, siap bertemu dengan orang yang tidak kalah spesial dengan malam ini.

Pandangan Jeongwoo terpaku begitu melihat seseorang yang ia tunggu muncul didepannya, dengan senyum diwajah cantiknya membuat Jeongwoo tidak bisa tidak ikut tersenyum menatap wajah yang begitu teduh menatapnya dari kejauhan. Setelah jas yang tak jauh berbeda dengan milik Jeongwoo membuat Haruto terlihat manis dengan rambut yang ia biarkan sedikit panjang, ia memanjangkan rambutnya karena Jeongwoo yang mengaku suka melihat rambut panjang Haruto.

Tak ingin membuat Jeongwoo menunggu lama, Haruto melangkahkan kakinya kearah Jeongwoo dengan pasti sementara Jeongwoo dengan sabar menunggu Haruto datang.

"Hai," ucap Haruto begitu ia berdiri didepan Jeongwoo, entah mengapa suasana diantaranya tiba-tiba begitu canggung. Atau lebih tepatnya keduanya tengah mangagumi visual satu sama lain malam ini.

"Bwaaaa.... bwaaaa ... bwaaa!"

Hanbin yang entah muncul dari mana tiba-tiba ada ditengah keduanya. "Titip ini papa mau foto foto."  Hanbin pergi setelah menyerahkan cucunya ke Haruto, sementara Haruto menatap ponakannya dengan tatapan malas.

"Ah elah ganggu moment aja nih bocil." Ucap Jeongwoo mencubit pipi Arvin, anak Asahi dan Jaehyuk.

"Nih gendong dia nduut banget sekarang, berat tauu!"

Jeongwoo dengan senang hati menerima bayi yang baru berusia satu tahun itu kegendonganya.

"Bwaaaa bwaaa bwaaa!"

Arvin tampak senang dengan menepuk nepuk wajah Jeongwoo membuat Jeongwoo menjauhkan wajah tampannya dari jangkauan bayi itu.

"Eh ayo duduk itu kak Asa udah mau keluar."

Haruto mengandeng tangan Jeongwoo membuat Jeongwoo hanya bisa menggendong Arvin dengan satu tangan. Keduanya mengambil tempat yang memang disiapkan untuk mereka dibaris paling depan. Haruto duduk bersebelahan dengan Jeongwoo serta Arvin dipangkuan Jeongwoo.

"Pppa papa papapaa....!"

Jeongwoo berusaha menahan Arvin yang terus ingin turun begitu melihat Jaehyuk diatas altar.

"Sabar cil, papa sama mamanya nikah dulu."

"Ah kok aku yg degdegan sih," ucap Haruto tiba-tiba. Ia menatap ke arah pintu masuk yang masih tertutup, sementara Jeongwoo melihat kearah Jaehyuk yang tengah berdiri dengan gugup didepan.

SIDEs || JEONGHARU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang