XIV

429 36 7
                                    


















Suara tangis Haruto yang cukup nyaring itu sampai ditelinga Yoshi, Junkyu, Asahi, Jaehyuk dan musuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Suara tangis Haruto yang cukup nyaring itu sampai ditelinga Yoshi, Junkyu, Asahi, Jaehyuk dan musuh. Asahi yang masih menahan kram diperutnya menggeram kesal sementara Jaehyuk menunduk ia tau apa yang terjadi disana, Jaehyuk menangis dalam diam sambil terus memjaga Asahi.

Asahi mendongak menatap Jaehyuk yang masih memberikan tepukan di punggungnya. Melihat Jaehyuk menangis membuat Asahi tidak bisa menahan Air matanya.

Tangan Asahi bergerak mengusap pipi Jaehyuk, "maaf.."

"ASAHI!" Yoshi berteriak memanggil Asahi karena posisi mereka cukup jauh dengan Yoshi yang berada didekat Haruto ditemani Junkyu.

Asahi melihat puluhan orang datang sebagai bala bantuan musuh.

"Yos kita gak bakal menang anak buah kita udah habis," ucap Junkyu yang tengah bersembunyi dengan Yoshi.

Yoshi menunduk mengecek peluru di pistolnya, ini adalah amunisinya yang terakhir. "Setidaknya gua harus bawa Asahi sama Haruto pergi dari sini."

Ditengah keputus asaan itu, suara tembakan yang mengarah ke Asahi yang memang posisinya tidak tersembunyi terdengar.

Doorrr!

Doorrr!

Dooorr!

Tembakan bertubi tubi mengarah ke arah Jaehyuk dan Asahi. Jaehyuk sudah siap jika meluru itu mengenai tubuhnya, ia memeluk Asahi dengan erat membuat Asahi terlindung dengan tubuhnya.

Tembakan kembali terdengar, namun bukan mengarahnya justru sebaliknya. Jaehyuk mengangkat kepalanya melihat beberapa orang yang kini mulai berdatangan.

"Onii-chan!"

Seorang gadis berlari menghampiri dirinya dengan Asahi, Jaehyuk menatap bingung siapa gadis didepannya.

"Kak aku udah siapin heli diatas, aku juga udah amanin jalur untuk ke lift. Yang disini biar aku sama yg lain."

Asahi sudah tidak sanggup merespon, ia benar-benar pusing. Sementara Jaehyuk masih bingung.

Beberapa orang masih berdatangan, terlihat beberapa dari mereka bahkan masih sangat muda.

"Asa ayok!"

Gadis dengan kuncir dua itu mengangguk saat gadis lain dengan mata sipit menanggilnya. Dua buah senjata yang cukup besar itu dibawa keduanya suara tembakan yang cukup nyaring dan melihat orang orang itu menembaki musuh tanpa ragu dan takut membuat Jaehyuk kembali menatap Asahi. Ia segera mengangkat tubuh Asahi, sementara Yoshi bersama Junkyu mencoba membawa Jeongwoo yang sudah terlihat tidak memberikan respon apapun dengan Haruto ikut bersama mereka.






















SIDEs || JEONGHARU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang