XXII

473 31 2
                                        



















DUAARRRR!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























DUAARRRR!!!

Sebuah ledakan muncul tiba tiba tepat dipanggung utama acara, beruntung seluruh keluarga Haruto sudah aman. Sementara Jeongwoo dengan tangan dan punggungnya melindungi Haruto dari serpihan ledakan yang terbang ke arah mereka berdua. Seluruh tamu undangan berhamburan keluar.

Ditengah keributan itu, Asahi dan Yoshi dibantu orang kepercayaan mereka membantu beberapa tamu yang terluka untuk segera keluar.

"Kenapa gak ada yg kasih tau bakalan ada bom." Ucap Yoshi kesal, sementara Asahi masih membantu tamu-tamu disini.

"Sa, ayo kita keluar." ucap Jaehyuk menahan Asahi yang justru ingin berlari masuk lebih dalam ke arah Ballroom.

"Jae, kamu keluar dulu aku harus cari Haruto sama Jeongwoo." Ucap Asahi.

"Aku ikut," ucap Jaehyuk dan Asahi hanya membiarkan Jaehyuk mengikutinya dari belakang. Jaehyuk menatap punggung Asahi dengan khawatir, ia sebenarnya sudah menduga akan terjadi hal seperti ini melihat Asahi yang terus gelisah apalagi saat acara keluarga Asahi ini semakin dekat. Jaehyuk menatap Asahi yang tidak terlihat berniat untuk menghentikan larinya membuat Jaehyuk semakin khawatir.

Asahi tiba-tiba berhenti. Ia ditahan oleh sekelompok orang yang terdiri dari hampir 30 orang yang hampir Asahi kenal seluruhnya.

"Tuan muda sebaiknya pergi dari sini." Ucap salah satu orang itu.

Asahi hanya tersenyum miring, hingga salah satu dari mereka seperti menerima pesan dari alat komunikasi yang ada ditelinga mereka. Dan dari wajahnya, Asahi sudah menduga itu bukanlah informasi yang bagus.

Yoshi akhirnya sampai ditempat Asahi dan Jaehyuk bersama Junkyu dibelakangnya.

"Dimana tuan besar? Kami harus melindungi mereka? Kenapa mereka tidak ada disini?"

"Bukanlah kalau kalian melindungi kakek dan paman kalian tidak seharusnya menghalangi kami?" ucap Yoshi.

"Kami ingin melindungi kalian, didepan akan sangat berbahaya, lebih baik tuan muda keluar."

"Dan membiarkan kalian menembak kami didepan sana?" Yoshi memberikan sebuah katana yang sebelumnya ia sembunyikan untuk Asahi. Dengan senang hati Asahi menerima itu.

"Dua gedung diseberang dan sampingnya. Lantai 68 dan langai 80. Tempat penembak jitu kalian kan?" ucap Asahi dengan santai.

Terlihat orang-orang didepan mereka meneguh ludah mereka gugup.

SIDEs || JEONGHARU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang