Halo! Cuma mau bilang happy reading all! Jangan lupa vote sama commentnya juga yaa!
Jeongwoo melangkahkan kakinya masuk ke dalam club yang sudah beberapa tahun ini menjadi tempat kerjanya. Tidak seperti biasanya tempat ini sangat sepi sekarang karena Jeongwoo datang di siang hari. Saat akan masuk ke dalam sebuah ruangan Jeongwoo berpapasan dengan Keita."Nih tempat lebih serem kalo siang ya," ucap Keita yang dibalas dengan kekehan oleh Jeongwoo.
Mereka berdua masuk bersamaan, didalam sana sudah ada Mashiho yang terlihat menunggu mereka.
"Sorry ya gue minta kalian datang siang-siang gini, waktu kita tinggal seminggu lagi. Kita ga bisa ketinggalan moment ini dan malah bikin kita ketahuan."
Mashiho mengeluarkan dua kotak besar dan membuka isinya untuk ditunjukkan pada Jeongwoo dan Keita.
"Gue udah sesuaikan isinya, gue kasih Jeongwoo lebih banyak pistol dan peluru karna menurut gue lu harus belajar gunain ini. Gue juga kasih katana buat Keita, kayaknya bakalan seru kalo lo face to face lawan Asahi pake itu."
Keita tersenyum mendengar ucapan Mashiho, senyum itu terlihat sangat licik dimata Jeongwoo. "Ada masalah apa lu sama bang sahi?" Tanya Jeongwoo dengan santai sambil mengecek beberapa senjata yang ada didalam koper miliknya.
"Gak ada, gua dulu anak buah dia, kita sering latihan bareng and he's the best katana user."
Jeongwoo mengangguk mendengar ucapan Keita, ia berusaha sebisa mungkin untuk mengontrol ekspresinya.
"Tapi dia sekarang bahkan udah ga bisa pegang ketana," ucap Mashiho.
"He kill his father with that, orang sedingin Asahi juga bisa Trauma," tambah Keita.
Jeongwoo menatap keduanya yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, Jeongwoo merasa mereka mungkin tidak tau kalau Jeongwoo dulu juga sempat terlibat dengan masalah yang membuat Asahi trauma.
"Gua terima, gua balik dulu ya." Ucap Jeongwoo lalu menutup koper besar miliknya dan melangkah keluar dari gedung itu, ia selalu merasa sesak saat ia harus berkumpul dengan orang-orang ini.
"Jeongwoo," panggilan Mashiho membuat Jeongwoo yang akan melangkahkan kakinya berhenti. "Lu tau kalo nyawa ayah lu bergantung sama ini kan?" Mashiho mendongak menatap Jeongwoo yang sudah berdiri. Enggan menjawab, Jeongwoo melanjutkan langkahnya keluar dari sana dengan koper besar digenggamannya.
Flashback on
Jeongwoo baru keluar dari mini market yang tak jauh dari rumahnya, dengan berjalan kaki ia melangkah untuk kembali kerumahnya. Ia cukup lelah hari ini karena harus mengemas beberapa barang namun ia tidak bisa tidur karena rasa duka yang masih ia rasakan sejak beberapa hari kepergian ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDEs || JEONGHARU END
FanfictionTrigger Warning ⚠️ harsh words, violence, drug, blood, mature, m-preg, family issue. Sejak awal mereka memang berbeda, hanya sebuah kebetulan karena Haruto yang harus menjaga sepupunya dan membuat ia bisa bertemu berlian yang sangat indah seperti Ha...