Trigger Warning ⚠️
harsh words, violence, drug, blood, mature, m-preg, family issue.
Sejak awal mereka memang berbeda, hanya sebuah kebetulan karena Haruto yang harus menjaga sepupunya dan membuat ia bisa bertemu berlian yang sangat indah seperti Ha...
Hi! long time no see! Kangen dehh, happy reading all ❤️❤️❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiruk pikuk lautan manusia yang memenuhi gedung terbengkalai langsung menyambut Jeongwoo dan Junkyu yang baru saja datang dengan mobil yang dibawa Junkyu. Dari luar gedung ini terlihat sangat seram karena tidak ada satupun lampu yang terlihat menyala belum lagi gedung ini terletak jauh didalam pemukiman yang kumuh.
Namun semakin dalam memasuki gedung itu, jejeran mobil atau motor mewah terparkir dengan rapi. Belum lagi saat langkah kakinya semakin dalam memasuki ruang bawah tanah gedung, dengan menggunakan lift yang menuju kebagian terdalam gedung, kelap kelip lampu dan juga suara musik yang terdengar nyaring begitu bertolak belakang dengan suasana diluar gedung yang sepi.
Sudah satu tahun ini Jeongwoo sering menghabiskan waktunya disini, ia mengetahui tempat kotor ini dari Junkyu dan Jihoon yang memang sering kemari. Tempat ini adalah club tertutup yang dikelola oleh salah satu teman baik Junkyu membuat Junkyu dengan mudah bisa mengajak orang baru untuk bergabung.
Tempat yang dari luar terlihat suram itu adalah sebuah club tempat para anak anak orang kaya ataupun para artis dan pejabat dikota ini menghabiskan uang mereka tanpa harus takut kelakuan bejat mereka diketahui oleh publik yang tentunya akan mencoreng nama baik mereka.
Perdagangan narkoba sampai manusia sudah biasa ditemui disini, tempat ini juga menjadi tempat favorit untuk menjadi tempat transaksi senjata atau barang ilegal lainnya. Namun, bukan itu semua tujuan Jeongwoo dan Junkyu datang kesini.
Beberapa kali dalam seminggu, club ini biasanya akan membuat sebuah pertandingan didalam ring dimana para petarung yang ada disana menjadi bahan taruhan untuk para tamu club. Melihat bagaimana para petarung yang babak belur atau nyaris mati tentu membuat mereka bersorak. Hal itulah yang menjadi alasan Jeongwoo kemari, sejak kedatangannya satu tahun lalu Jeongwoo menjadi petarung favorit banyak tamu. Walaupun hanya berbekal bela diri asal asalan, Jeongwoo memiliki fisik yang kuat dan nyaris tidak terkalahkan.
Semua itu bermula saat ia masih duduk dikelas 11 SMA, keluarga Jeongwoo mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh keserakahan ayahnya. Belum lagi ayahnya yang langsung kabur meninggalkan ia dan ibunya berdua tinggal dirumah sederhana yang bahkan tidak lebih luas dari ruang tamu Jeongwoo dulu. Perubahan hidup yang amat drastis membuat Ibu Jeongwoo stress dan sering jatuh sakit.
Selama beberapa bulan Jeongwoo hidup melalui hasil dari keringat ibunya yang bekerja disebuah toko. Jeongwoo beberapa kali mencoba mencari pekerjaan namun tidak pernah ada yang mau menerimanya karena ia masih sekolah. Saat itu, Jeongwoo tengah melamar kerja disebuah restoran ia bahkan bertekad akan berhenti sekolah demi mendapatkan pekerjaan. Namun ia langsung ditolak, Jeongwoo sempat memohon kepada manajer restauran itu untuk mempertimbangkan dirinya dulu.
